~Aku bahagia melihat sahabat ku telah menemukan pelanginya yang akan mewarnai hidup nya disetiap harinya, tapi aku takut akan kisahnya yang berakhir sadis~
~Rayna~Edgar pun menggenggam tangan Novea.
Para gadis-gadis yang lain melihat Edgar menggenggam tangan Novea pun Baper sendiri, ada yang memfoto Edgar dan Novea yang saling Berhadapan.
Beberapa detik kemudian Edgar pun berjongkok di hadapan Novea, gadis yang berada di depannya saat ini pun hanya menutup mulutnya dengan tangannya, gadis tersebut masih tidak percaya bahwa Edgar mencintai dirinya.
"Novea Valencia gue Edgar Stevenson Goldwin ingin mengatakan sesuatu bahwa gue mencintai lo, gue nggak tau ini cinta apa bukan, yang jelas gue kalau di dekat lo gue nyaman, gue merasa ada getaran hati disaat berada di dekat lo, gue bukan lah tipe laki-laki yang romantis, gue laki-laki yang tidak pandai dalam merangkai Kata, maafkan gue yang nembak lo nggak seromantis cowo yang lain,", ucap Edgar yang lain mendengar ucapan Edgar dari awal pun memvidio mereka berdua.
"Kak udah berdiri," lirih Novea, pipinya sudah terasa memanas saat ini.
"Gue nggak akan berdiri sebelum lo jawab, lo terima gue atau enggak?" tanya Edgar.
"TERIMA TERIMA TERIMA!!!!" teriak para teman-teman yang lain sembari menepukkan tangan mereka.
"Aduhhh kasian deh sama Pak Bondan yang jomblo," sindir Emilio yang duduk di sebelah Pak Bondan.
"Kamu aja yang ganteng-ganteng Jomblo apalagi Bapak," gerutu Pak Bondan.
"Aku Terima Kakak," ucap Novea dengan tersenyum malu-malu.
"Serius?" tanya Edgar langsung berdiri memegangi lengan Novea dengan wajah berbinar nya.
Weda yang mendengar Novea menerima Edgar hanya bisa pasrah, ia sadar diri nya tidak setampan Edgar, dirinya jauh dari kata tampan, dari kata cool, ia hanya bisa menelan pil yang pahit dengan 5 sekaligus wkwkw.
"Berdarah tapi tak luka," ucap Weda.
"Luka tapi tak berdarah bego," ucap teman disebelah Weda.
Novea pun hanya mengangguk masih dengan mode malu nya.
"YEAYYYY!!!!!!" Edgar pun berteriak sekencang kencangnya.
"Udah Kak malu tau," bisik Novea sambil memegang tangan Edgar.
"Semoga Edgar bisa bikin lo bahagia Nov, gue bahagia kalo lo bahagia, semoga kisah cinta lo nggak kayak gue yang ditinggalin pas lagi sayang-sayang nya, hati gue hancur Nov ketika Andrian ninggalin gue,gue serasa nya takut untuk jatuh cinta yang kedua kalinya lagi, gue berharap Edgar bisa selalu bahagiain lo," batin Rayna, air matanya pun mengalir ketika ia mengingat-ingat waktu disaat-saat ia bersama Andrian.
Jareda yang melihat Rayna menangis tanpa suara pun menghapus air mata gadis tersebut dengan lembut.
"Lo kenapa?" tanya Jareda dengan nada lemah lembut berbeda dari biasanya.
"Ahhh enggak pa-pa kok," ucap Rayna dengan suara seraknya.
"Lo kenapa nangis?" tanya Jareda.
"Gu-gue enggak pa-pa benaran tadi hanya kelilipan doang kok," ucap Rayna dengan terbata-bata dengan tersenyum canggung.
"Ehhh Ray lo kenapa?" tanya Angelica menangkup wajah Rayna yang terlihat sembam.
"Gue nggak pa-pa," ucap Rayna tersenyum getir.
"Mata lo kok kayak nangis?" tanya Angelica dengan wajah cemasnya.
"Gue nggak kenapa kenapa kok,"
"Sesuai dengan kata gue tadi di sungai, gue mau minta permintaan pertama gue," bisik Edgar.
"Apa tu?" tanya Novea sambil tersenyum.
"Gue mau.....cium pipi gue di depan banyak orang," ucap Edgar yang membuat Novea membulatkan matanya.
"Nggak yang lain." ucap Novea dengan cepat.
"ADUHH LAMA BANGET SIH NUNGGUIN KALIAN BERDUA MENYINGKIR DARI HADAPAN GUE, SAMPAI-SAMPAI RAMBUT PAK BONDAN UDAH TUMBUH SATU NOH!!!" teriak Emilio kesal.
"Ehhh Emilio kamu dari tadi Nistain Bapak terus," protes Pak Bondan.
"Sorry Pak," ucap Emilio sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Satu kali aja ya," ucap Novea dengan ragu.
"Hm."
Cup....
Mereka yang melihat Novea mengecup pipi Edgar singkat pun membulatkan mata mereka dengan mulut terbuka lebar.
"Lebay banget ahh lo pada, cuman pipi doang belum bibir hahahaha," ucap Emilio yang memperhatikan ekspresi wajah teman-teman sekolah nya.
"Udah mesra-mesraannya Edgar?" tanya Pak Bondan sambil tersenyum kesal.
"Santai dong Pak santai," ucap Edgar sembari memainkan rambutnya.
Novea dan Edgar pun kembali ke tempat duduk mereka semula.
"Baik anak-anak tidak ada lagi yang ingin di sampaikan?" tanya Pak Bondan.
"Pak Edgar ada teka-teki buat Bapak," ucap Edgar dengan suara keras.
"Teka-teki," gumam Pak Bondan tertarik.
"Boleh,Bapak paling jago teka-teki," ucap Pak Bondan dengan senang hati menerima ajakan Edgar.
"Aduhh guru sama Murid sama aja bobrok nya," gumam Miss Septi.
"Nov apaan nih soalnya?" tanya Edgar, Novea pun membisikkan sesuatu ke Edgar.
"Nahh Pak..... Apa bahasa Jepangnya 'Saya dicopet'?"
"Sakukudiraba Takurasa." ucap Pak Bondan dengan mudah.
"Benar Pak. Nahh next ya Pak."
"Udah waktunya tidur,besok kita lanjutin lagi main teka-teki nya," ucap Miss Septi.
"Yahhh Miss mah nggak seru," ucap Edgar lemas.
"Miss Miss," panggil Emilio Miss Septi pun menoleh ke arah Emilio yang memanggilnya.
"Miss You," ucap Emilio sambil mengedipkan sebelah matanya.
"JANGAN BAPER SAMA KADAL MISS!!!" ucap Edgar mengeraskan suaranya.
"Punya murid gini amat ya Allah," Miss Septi menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
"Miss kalo Miss baper Emilio siap kok untuk tanggung jawab," ucap Emilio menyisir rambutnya dengan lima jarinya ke belakang.
"Udah lebih baik kamu kembali ke tenda kamu," ucap Miss Septi yang jengah dengan gombalan maut Emilio.
Haiii maaf ya kurang menarik, ngomong-ngomong kalian dari mana nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Saat SMA
Roman pour AdolescentsRayna Jelita Cassandra Argawijaya.Adalah seorang gadis yang masih berumur 17 tahun, ia memiliki dua orang sahabat yang selalu menemaninya dikala susah maupun senang. Novea Valencia adalah sahabat Rayna yang memiliki sifat humoris, periang, baik hat...