Testpack

715 16 0
                                    


"Gue mau-" ucap Jareda mendekati Rayna, seutas senyum tercetak di wajah tampan lelaki tersebut yang membuat Rayna menahan nafasnya.

"Ma-mau apa?" tanya Rayna yang sudah semakin ketakutan.

Jareda pun mulai mendekatkan tubuhnya ke Rayna,hingga tidak ada jarak lagi di antara mereka,bisa Rayna rasakan hembusan nafas berat  di lehernya.

3 Menit......
5 Menit.....

Dan beberapa menit kemudian, untungnya nggak beberapa tahun kemudian wkwkwk.

Rayna hanya terdiam mematung, ingin rasanya ia menendang junior Jareda tetapi perut nya sudah terasa nyeri untuk melawan Jareda,apalagi untuk berlari? Ahhh rasanya ia ingin sekali di telan wewegombel.

Jareda pun mulai menjauhkan tubuhnya dari Rayna,dan menarik gadis tersebut agar menjauh dari dinding Wc, kemudian ia mengikatkan baju nya ke pinggang Rayna dengan telaten, yang membuat gadis tersebut mengerjapkan matanya beberapa kali,ia bingung dengan perlakuan lelaki yang didepan nya saat ini.

"Ehhh nggak pa-pa Kak, entar baju Kakak bau amis lagi," ucap Rayna yang baru saja ingin membuka baju tersebut dari pinggang nya, namun aksinya ditahan oleh Jareda.

"Nggak usah di buka," ucap Jareda sembari menggelengkan kepala nya.

"Tapi-"

"Gue nggak nerima penolakan dari lo!!!!!" ucap Jareda menatap tajam ke arah Rayna.

"Te-terus Kak Jareda gimana? Ya kali keluar nggak pakai baju," ucap Rayna menundukkan kepala nya.

"Udah nggak pa-pa," ucap Jareda.

"Lebih baik kita keluar, entar orang-orang ngira kita ngapa-ngapain lagi," ucap Rayna yang khawatir, ia berharap semoga tidak ada murid satupun yang mengantri di luar Wc, semoga saja.

"Lo duluan aja keluar, udah lo baru gue," ucap Jareda yang melihat keadaan di luar Wc sepi menandakan tidak ada orang satupun di luar. Tumben?

"I-iya Kak," ucap Rayna yang gugup,ia pun menarik nafasnya dalam kemudian ia menghembuskan nya secara perlahan-lahan, kemudian ia mulai melangkah kan kaki nya keluar dari Wc. Tidak berselang lama Rayna keluar Jareda pun ikutan keluar, ia berada tepat di belakang Rayna, yang membuat gadis tersebut canggung.

Ketika mereka melewati para gadis-gadis alay menurut Jareda,gadis-gadis yang melihat roti sobek milik Jareda pun berteriak histeris, ada juga yang bingung kemana baju Jareda? Dan kenapa Rayna memakai baju Jareda dengan di ikat di pinggang? Ada hubungan apa sebenarnya Jareda sama Rayna?Dan masih banyak pertanyaan lainnya dari para gadis-gadis di sekolahan Angkasa.

"AAAAAA KAK JAREDA ROTI SOBEK NYA BAGI SATU DONG KAK!!!!!"

"AMPUNN DAAAAA GANTENG BANGET YA ALLAH!!!!!!"

"ROTI SOBEK ANYING!!!!!!"

"AAAA CALON LAKI GUE!!!!!"

"YA ALLAH KAK,JANGAN BIKIN ADEK TERPANAH SETIAP HARI KENAPA?"

Begitulah ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut para gadis-gadis di sepanjang perjalanan Jareda dan Rayna menuju ke kelas.

Sampainya di kelas

Kelas kembali riuh ketika Jareda dan Rayna memasuki kelas, mereka bukannya pokus ke Rayna sih tapi pokusnya ke Jareda, ada apa dengan Jareda jarang-jarangnya lelaki tersebut membuka pakaian nya, palingan juga cuman memperlihatkan nya hanya bagian dada nya saja, lah ini kenapa? Ada apa dengan laki-laki tersebut?

"WOYYY ANYING LO ABIS NGAPAIN ANAK ORANG?" teriak Edgar.

"WAHH JAR LO NGAPAIN SI RAYNA!!!!" teriak Emilio ikut menimpali.

"ABIS NGAPAIN LO BERDUA ANYING?" tanya Devian dengan kepo.

"Ray kalian abis ngapain?" tanya Angelica dengan wajah serius Mengintrogasi sahabat nya itu yang masuk ke kelas memakai baju Jareda dengan di ikat di pinggang.

"Wihhh tadi lo berdua ngapain Nyet?" tanya Novea dengan kepo yang menggelunjak dihatinya.

"Lo masih perawan kan?" tanya Angelica dengan wajah sendunya sembari menatap wajah Rayna.

"Rayy lo nggak di apa-apain kan sama Om Burhan kan?" tanya Novea dengan wajah sendunya.

Om Burhan? Siapa Om Burhan? Bahkan Rayna saja tidak mengenal  Om Burhan,mendengar namanya saja baru kali ini.

"Aduhhh apa-apaan sih Guys gue lagi dateng bulan nih, jangan banyak tanya ya!!!!" rengek Rayna, perutnya yang sedari tadi terasa nyeri, ia malas untuk menceritakan semua nya ke sahabatnya itu, yang super kepo pake Double.

"Woy lo ngapain in aja sama si Rayna, sampai-sampai ada sedikit bercak darah di baju yang ia iket di pinggangnya, apa jangan jangan lo-??" Emilio menggantungkan ucapan nya, beberapa detik kemudian ia membulatkan matanya.

"Lo jangan mikir macem-macem tentang gue dan Rayna," ucap Jareda melempar botol plastik kosong tepat di wajah Emilio yang membuat lelaki tersebut meringis.

"Ooo lo lagi dateng bulan? Hufhhhh gue kirain kenapa," ucap Angelica sembari mengelus Dadanya.

"Lo ada testpack nggak?" tanya Novea yang membuat kedua sahabat nya itu mengernyitkan kening mereka, testpack? Untuk apa testpack siapa yang hamil disini? Begitu banyak pertanyaan yang bertubi-tubi di dalam benak Rayna.

"Testpack untuk apaan? Lo hamil?" tanya Angelica yang menatap Novea dengan mata tajamnya.

"Itu lo ahhh apaan sih namanya, itu pembalut apa namanya?" tanya Novea sembari mengetuk-ngetuk jari telunjuk nya di dagunya, tidak lama kemudian ia pun baru ingat apa yang ingin ia sebut.

"Haa..... Softex!!!!" ucapnya dengan suara sedikit meninggi yang membuat orang-orang disekitar nya termasuk inti Graventas yang lain melihat ke Arah mereka bertiga, Rayna dan Angelica pun hanya menepuk jidat mereka pelan, ia tidak habis pikir dengan sahabat nya ini, apakah ia tidak bisa untuk berbicara dengan suara pelan? Pikir Rayna, buat malu saja.

"Lo apa-apaan sih bikin malu gue aja," gerutu Rayna dengan wajah cemberut nya.

Tidak lama Bu Loli pun datang dengan tumpukan buku ditangannya,apa reaksi Bu Loli nih pas liat Jareda yang tidak menggunakan baju nya? Apakah Bu Loli akan mematung? Marah? Atau Biasa aja? Pikir Julian.

"Okey sela-" Bu Loli tidak melanjutkan ucapannya ketika matanya terarah ke arah Jareda yang duduk dengan santai nya sembari menghisap sebatang rokok yang di apit oleh kedua jarinya, dan menghisap nya dengan santai, tanpa memperdulikan Bu Loli yang sedari tadi menatap nya dengan wajah memerah.

"JA-RE-DA!!!!!!" ucap Bu Loli dengan penuh penekan, ia mengepalkan tangannya, ia tidak habis pikir dengan muridnya yang satu ini. Si Jareda nggak ada takut-takutnya sama Bu Loli yang dikenal sebagai guru yang paling cerewet, pemarah,dan sebagainya, dan ingat Bu Loli sedang mengandung loh Jar,mood nya kadang berubah-ubah di satu sisi kalau moodnya sedang membaik ia bisa menjadi kelinci yang mengajari murid-muridnya dengan lemah lembut, dan kalo mood nya Bu Loli kurang membaik maka bersiap-siaplah akan mendapatkan amukan atau bahkan hukuman dari Bu Loli.

"Aduhh bakal ceramah nih guru," batin Devian, memijit pelipis nya yang terasa pusing mendadak,belum juga Bu Loli mengomel kepala nya sudah pusing duluan, bolehkah ia meminta izin untuk ke UKS untuk mengambil obat pusing kepala?

Haiii readers gimana suka nggak!!!!!????
Si Jareda bakal di apain nih sama Bu Loli? 🤪
Author minta votenya bagi yang baik hati🤗

Happy Reading guys😘🤗





Nikah Saat SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang