Moria Kezia

557 18 0
                                    

Setelah menemukan apa yang ia cari ia pun mulai mengetikkan pesan tesebut ke nomor sasaran nya. Ia menggunakan nomor  khusus untuk digunakan ketika menjalankan misi mereka, seperti saat ini. Ia mengetikkan pesan yang berisi,"temui gue di taman belakang dekat sekolah lo!!!"

Di lain sisi di mana Ryan sedang duduk di lapangan Basket dengan wajah yang dipenuhi keringat, dengan bola basket di kakinya, dan botol air ditangannya ia menatap lurus kedepan.

"AKHHHH SIALLL!!!!" teriak Ryan dengan wajah frustasi, untung nya lapangan tersebut sepi, sehingga ia tidak menjadi pusat perhatian teman-temannya yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AKHHHH SIALLL!!!!" teriak Ryan dengan wajah frustasi, untung nya lapangan tersebut sepi, sehingga ia tidak menjadi pusat perhatian teman-temannya yang lain.

"Kenapa gue jadi kepikiran gadis bodoh itu sih," gumam nya, di lain sisi ia merasa puas karena dendamnya sudah terbalaskan, tetapi entah kenapa wajah Jeane yang selalu memohon kepadanya untuk tidak melakukan hubungan intim tersebut selalu terngiang-ngiang di kepala nya.

Tidak lama kemudian Handphone nya pun berbunyi menandakan ada pesan  masuk di Whatsapp nya, ketika ia melihat pesan tersebut ia pun mengernyitkan keningnya ketika melihat nomor asing yang mengirimkan nya pesan, yang membuatnya menggumam kecil.

"Siapa ya?" gumamnya, namun nomor tersebut lagi dan lagi mengirimkan  pesan kepadanya yang membuat nya mengusap wajahnya gusar.

0821*** : Lo temui gue sekarang!!! Kalau enggak semua aib lo gue bongkar!!!"

Me : Lo siapa? Gue nggak peduli!!!"

0821*** : Gue tau lo udah melakukan hal bejat ke seorang gadis,gue bisa aja dalam hitungan detik nyebarin semua nya ke orang-orang,"

Ryan terpaku dengan isi pesan tersebut yang meneror nya secara tiba-tiba,ia pun memutuskan untuk mengganti baju yang ia kenakan saat ini dengan baju kaos polos berwarna hitam dengan tas di selempangkannya disebelah kanan.

Ia mulai melangkahkan kakinya menuju ke taman belakang di dekat sekolahnya.

Ia menampilkan wajah datarnya ketika mulai mendekati Taman tersebut dengan mata Elang nya ia melihat di sekitarnya namun tidak mendapati seseorang pun disana,ia terduduk di atas kursi kayu dekat taman tersebut dengan menghela nafasnya gusar, ia memejamkan matanya sejenak, tidak lama kemudian ia pun mendengar suara tepukan tangan dari seseorang, yang membuat nya refleks melihat sumber suara tersebut.

PROK....PROK.....PROK......

"Punya nyali juga lo datang kesini sendirian," ucap  Emilio dengan menyunggingkan senyuman nya.

Ryan membulatkan matanya ketika melihat segerombolan inti Graventas mulai mendekatinya,kemudian ia bangkit dari duduk nya dan menatap musuhnya dengan tatapan tajamnya. Mata nya tertuju kepada seseorang yang telah membuat adik satu-satunya itu meninggal dunia, dengan mata memerah Ryan mengepalkan kedua tangannya dengan rahang mengeras, ia menatap tajam ke arah Edgar.

Nikah Saat SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang