Rayna Jelita Cassandra Argawijaya.Adalah seorang gadis yang masih berumur 17 tahun, ia memiliki dua orang sahabat yang selalu menemaninya dikala susah maupun senang.
Novea Valencia adalah sahabat Rayna yang memiliki sifat humoris, periang, baik hat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terkadang manusia harus merasakan kehilangan terlebih dahulu untuk arti mengerti sebuah kehadiran."
Jareda yang sedari tadi melihat isi chattan Rayna dengan Justin pun menyunggingkan senyumnya.
"Gue jemput lo ntar malam jam 17:30," ucap Jareda.
"Okey."
***
"MA RAYNA PULANG!!!" teriak Rayna dengan suara keras.
"Astaghfirullah Rayna bikin Mama kaget aja," ucap Rita mengusap dadanya pelan.
"Loh ada Papa juga? Papa nggak ke kantor?" tanya Rayna yang heran melihat Aciel di rumah, biasanya juga jam segini masih kekantor pikir nya.
"Tugas Papa hari ini di ambil alih dulu sama orang kepercayaan Papa," jawa Aciel dengan santai.
"Rayna sini dulu nak," ucap Rita dengan lemah lembut.
"Mama nggak nanya kenapa Rayna pulang cepat? Kan Rayna minta izinnya hari minggu baru pulang, apa Mama nggak kepo gitu?" tanya Rayna bertubi-tubi.
"Gimana Mama mau kepo, kan ini semua yang batalin kemah kalian Papa kamu," batin Rita.
"Ahh lupa in aja Ma lagian juga nggak penting," ucap Rayna dengan terkekeh.
"Rayna nanti malam kita ada acara makan malam bersama temen Papa kamu, " ucap Rita dengan ragu-ragu, ia takut kali ini Rayna akan menolak ajakannya.
"Emmm makan malam kemana Ma?" tanya Rayna.
"Di restoran Rate Me,"
"Emang harus banget ya Rayna juga hadir?" tanya Rayna.
"Duhh gimana nih kan gue udah janji sama Kak Jareda, gimana dong?" batin Rayna gelisah.
"Ini sangat penting Ray," ucap Rita dengan halus.
"Mmm ya udah deh Ma, jam berapa emang berangkat nya?"
"Jam 19:30, oh iya Mama udah siapin dress di lemari kamu, untuk kamu pakai nanti malam," ucap Rita tersenyum.
"Iya Ma, kalau gitu Rayna ke atas dulu mau istirahat," ucap Rayna, ia pun mulai meninggalkan ruang tamu, dan melangkahkan kaki nya menaiki anak tangga menuju kamar nya.
"Haishhhh....." ia pun menghela nafas nya pelan ketika memasuki kamar nya.
"Ya Allah izinkan Rayna untuk melupakan Andri Ya Allah," lirih Rayna yang duduk di samping kasur miliknya, ia lelah dengan semua ini.
