"Aarghhh apaan si Pak!!!" sungut Novea dengan mengacak-acak rambutnya prustasi, ia benar-benar tidak bisa berfikir dengan jernih saat ini, memikirkan Edgar yang masih terbaring dirumah sakit saja tidak kemana,ini malah memikirkan soal dari guru berkepala botak ini, yang membuatnya berkali-kali mengumpati guru rese itu.
"Aaaa kasiannn aaaa, aaaa kasian aaaa," Weda terus saja meledek Novea, ia merasa puas melihat raut wajah Novea yang seperti kewalahan memikirkan jawaban dari soal Pak Bondan.
"Diem lo!!!" bentak Novea yang membuat Pak Bondan menurunkan sedikit kaca matanya menatap Novea dengan alis terangkat.
"Ke-" belum selesai Pak Bondan berucap sudah terlebih dulu di potong oleh Novea.
"Diem!!!" titah Novea dengan mengacungkan jari telunjuknya, dengan satu tangan mengetuk pelan keningnya.
"Ka-" lagi lagi Novea memotong ucapan pria dengan berkepala botak kinclong itu.
"Mingkemm!!!" Pak Bondan akhirnya duduk di kursi Ratna dengan memanyunkan bibirnya, yang membuat Weda mengerjapkan matanya.
"Pikme..." seru Weda dan mendapatkan tatapan maut dari Pak Bondan.
"Siapa yang kamu bilang Pikme?" tanya Pak Bondan berkacak pinggang.
"I-itu Pak si Arventa," sahut Weda dan mendapatkan tatapan sinis dari gadis yang kini sedang bersedekap dada yang sedari tadi mengibarkan tatapan permusuhan ke Rayna.
"Woy anjing banget lu!!!" bentak Arventa.
"Aelah salah ngomong kan gue," gumam Weda.
"Sudah.... Sudahh, Novea kamu kalah, jadi tugas kamu selama satu minggu harus belajar bareng sama Weda," ucap Pak Bondan yang membuat Novea membulatkan matanya sempurna, bagaimana mungkin ia akan akur bersama lelaki yang terus-terusan mengusik hidupnya.
"NGGAK!"
"BAGUS PAK!!!"
Ucap Weda dan Novea bersamaan dengan jawaban yang berbeda,yang membuat teman-temannya menahan tawa mereka, teman sekelasnya sangat tau dengan kisah Weda dan Novea setiap hari bagaimana Tom And Jerry.
"Apa yang harus di diskusiin sama si Bego, x dan y aja dia belum paham, gimana jadinya nanti, otak udang ketemu otak udang jadinya mah." sungut Novea dengan menghempaskan bukunya di atas meja.
"Sabar Niv," gumam Angelica.
"Sabar apanya!!! Gue ini manusia juga batas kesabarannya!!!"
"Baik kalau kamu tidak mau belajar bareng sama si Weda, hari ini kelas kalian tidak ada kata istirahat...." ancam Pak Bondan yang membuat Anak-anak lainnya membulatkan mata.
"GAKKK!!!" teriak satu kelas yang membuat Novea semakin jengah.
"Okeyy, saya bakal belajar sama si Weda," akhirnya Novea mengalah, percuma ia akan membantah perintah dari guru yang satu ini pasti tidak akan menang.
"Ngancem orang aja nomor satu, pantesan rambut gak numbuh numbuh, kebanyakan bikin orang kesel sih, makanya rambut gak betah numbuh dikepala si Bondan...." gumam Novea dengan mulut yang berkomat kamit.
***
Setelah melewati drama kecil di kelas, akhirnya kelas yang diajari Pak Bondan pun dapat beristirahat dengan tenang, begitu juga dengan Rayna dan kedua sahabatnya, yang kini sedang bersantai dibawah pohon besar yang sangat nyaman untuk bersantai menenangkan pikiran, dengan cuaca yang terbilang panas namun di tutupi oleh banyaknya pohon menjadikan taman tersebut sejuk dengan angin yang sepoi-sepoi yang memanjakan kulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Saat SMA
Ficção AdolescenteRayna Jelita Cassandra Argawijaya.Adalah seorang gadis yang masih berumur 17 tahun, ia memiliki dua orang sahabat yang selalu menemaninya dikala susah maupun senang. Novea Valencia adalah sahabat Rayna yang memiliki sifat humoris, periang, baik hat...