#2

56K 4.9K 85
                                    

Hari ini adalah Weekend. Vina berencana akan ke markasnya,dan menjelaskan semua yang telah terjadi padanya.
Namun, Vina terlebih dahulu mengerjakan beberapa berkas di laptopnya. Karena ia akan membawa laptop miliknya ke markas,makdartu ia memilih mengerjakan berkasnya di ruang tamu saja. Ia pun segera mengganti pakaiannya.

Kemudian ia turun kebawah dengan menenteng laptop ditangannya,dan beberapa map yang berisi berkas.
Saat Vina turun kebawah,ia tidak melihat Janson,dkk. Dan ia juga tidak melihat kedua orang tuanya, mungkin sedang dikantor atau keluar kota?. Pikir Vina. Karena Vina merasa bosan berada di ruang tamu,ditambah perutnya yang sudah lapar.

Ia pun memutuskan untuk pergi ke dapur.
"Bi,masak apa?"tanya Vina.
"Ini bibi lagi masak soup ayam non"jawab Bi Siti
"Tolong siapin buat aku ya bi. Soalnya aku lagi sibuk banget"ujar Vina
"Iya non,tenang aja kok"ucap Bi Siti.
Bi Siti pun menuangkan soup ayam di mangkok yang sudah ada nasi.
"Ini non"ujar Bi Siti seraya memberikan mangkok itu.
"Makasih bi"ucap Vina, sedangkan bi Siti hanya mengangguk dan senyum.

Vina pun mulai melahap makanannya,dengan tangan dan mata yang masih berkutat dengan laptop dan kertas yang ada disampingnya.

Saat ia sedang makan,Janson,dkk. Datang,tapi Vina tak menghiraukan. Bahkan ia tak melihat sama sekali, bagaimana ingin melihatnya kan dia sedang sibuk dengan laptopnya.
Janson,dkk. Yang melihat Vina mengenakan pakaian layaknya bad girl,terpaku melihat kecantikan Vina,yang natural tanpa make up tebal.

Tak sengaja netra milik Dev melihat nama suatu perusahaan terkenal yang terpampang jelas di laptop milik Vina.
Didalamnya terdapat tulisan.
DA COMPANY.
Langsung saja Dev bertanya pada Vina.
"Kenapa ada DA Company?"tanya Dev yang berdiri dibelakang Vina. Vina pun terlonjak kaget,tetapi ia menutupi keterkejutannya dengan wajah datarnya.

"Urusan Lo apa?"tanya Vina.
"Gue tanya,ada apa Lo sama perusahaan itu. Lo tau kan, perusahaan itu perusahaan besar terus buat apa lo kayak gitu?"tanya Dev menatap tajam Vina.
"Terserah gue lah"ucap Vina, kemudian ia melanjutkan makannya dan menutup laptopnya.
"Gue itu kakak lo"bentak Dev.

Prangg

Vina melemparkan sendok itu keatas meja.
"Sejak kapan Lo ngakuin gue adek Lo?,gue aja gak sudi ngakuin lo kakak gue"ucap Vina, kemudian ia pun pergi membawa laptop dan berkas berkasnya. Ia pergi meninggalkan orang-orang yang menatapnya bingung,begitu juga dengan Dev dan Janson.

Kok, sakit ya. Batin Janson.

Sejak kapan Lo ngakuin gue adek Lo?,gue aja gak sudi ngakuin lo kakak gue. Kata kata itu terus terngiang di benak Dev.

Sedangkan Vina,ia sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Beberapa menit kemudian,ia sampai di markasnya.
Setelah sampai ia pun masuk kedalam mansion mewah yang tak lain adalah markas miliknya.

Namun,saat ia akan masuk tangannya dicekal oleh salah satu penjaga di gerbang.
"Jangan sentuh saya!"ucap Vina dingin,sang penjaga pun melepaskan cekalannya.
"Panggilkan Satya,saya mau bertemu dengannya"ucap Vina datar.
Mereka pun memanggil Satya.
Beberapa menit kemudian,Satya keluar.
"Siapa kau?,apa maksud dan tujuanmu datang kemari?"tanya Satya heran.
"Tanya satu satu Bang"kata Vina. Vina pun langsung masuk kedalam,tanpa mempedulikan pandangan mereka.

"Aku akan menjelaskan sesuatu. Jika didepanmu ini Queen mu yang kau rindukan apa yang akan kau lakukan?"tanya Vina menaikkan satu alisnya.
"Apa maksudmu jangan bertele-tele"ujar Satya.
"Baiklah,aku adalah Dhavina Almaheera Smith-"belum juga menjelaskan ucapannya sudah dipotong oleh Satya.
"Apa maksudmu?,mana mungkin kau Queen ku"ucap Satya tak percaya.
"Itulah yang sebenarnya. Aku bertransmigrasi ke tubuh gadis ini, seperti cerita di Novel. Aku masuk kedalam Tubuh gadis ini, untuk membantu membalas semua yang telah dilakukan orang-orang padanya. Jadi..."jelas Vina.
"Adakah bukti lain?"tanya Satya.

"Hmm, sebelum kejadian itu kau sempat menawariku untuk mengantarkan aku pulang. Tapi aku menolaknya,kau menyukai warna hitam dan Abu-abu,didalam kamarmu ada banyak sekali foto foto Vina yang dulu,dan kau suka mengajak ke pasar malam. Right?"jelas Vina. Tanpa aba aba Satya memeluk tubuh Vina.
"Gue gak nyangka bakal ketemu sama Lo. Oh ya gimana keluarga baru Lo?"tanya Satya sambil mengelap air matanya.

"Miris,cuman disayang sama kedua ortunya dan kedua sahabatnya. Dia dibenci sama kakaknya karena hasutan wanita licik"ujar Vina.
"Siapa wanita itu?,biar Abang cari tau. Karena sudah lama Abang mu ini tak meretas sesuatu"ucap Satya.
"Namanya adalah Shinta Dewi Anjani,terus Eliana Friska Orlin,dan terakhir Manuella Putri Mahardika"jelas Vina.
"Oke,Abang cari tau dulu"ucap Satya.

Kemudian Vina memberikan flashdisk dan berkas berkas yang berada di map kepada Satya.
"Bang,itu udah lengkap. Udah gue tandatangani juga,gue titip kantor ya bang. Gue harus pulang, atau nanti gue dituduh yang kagak kagak pula. Masalah nomer hp udah gue tulis disitu.
Gue pamit dulu ya bang,bye"jelas Vina,yang kemudian berpamitan.

__________

Setelah sampai rumah,ia pun membuka pintunya. Ia pun terus berjalan,tanpa mempedulikan orang yang menatapnya. Dia juga melihat si caper Shinta sedang menangis di pelukan Ren.
Ck. Dasar drama. Batin Vina
Kemudian Vina pun langsung masuk ke kamarnya.

Saat ia sedang berada dikamar,ada yang mengetuk pintu dengan keras
Tiba tiba Ren langsung menampar pipi Vina.

Plakk

"Apa yang Lo lakuin ke Shinta hah!. Gara gara Lo gak terima kepergok ke club semalem sampe lo buat dia kayak gitu"bentak Ren.
"CK. Dasar Jala**"ucap Kenzo
"Murahan banget sih Lo,apa gak cukup uang dari papa buat Lo?"sinis Janson. Sedangkan Dev?,ia hanya diam memikirkan tentang laptop tadi,ntah kenapa ada yang disembunyikan darinya.

"Ada bukti gak Lo?"tanya Vina pada Shinta yang sudah ketakutan,semua orang menatap Shinta meminta penjelasan.
Namun, bukannya penjelasan yang mereka dapat melainkan hanya keheningan.

"Udah gak usah dipikirin,gini aja gue mau tanya kenapa lo bisa tau kalau misal gue di club?"tanya Vina santai.
"Hiks...hiks... a-aku gak sengaja....hiks....lihat kamu keluar rumah.... Terus aku ikutin kamu..... Hiks.... Ternyata kamu pergi ke Club"ucap Shinta,dengan air mata buayanya.

"Hiks hiks iki gik singiji hiks lihit kimi kiliir rimih tiris iki ikitin Kimi hiks tirnyiti kimi pirgi ki clib"ledek Vina dengan menyenye.
"Huh!!!,gini aja deh ya biar simpel. Lo lihat gue ke club mana?"tanya Vina santai.
"Di maheera's club"jawab Shinta.

"Wah itu adalah club yang mahal sayang. Kau pandai sekali"ujar Vina tersenyum smirk.

Vina pun langsung mengambil handphonenya dan mentelfon anak buahnya,ya!!,mereka sudah tau bahwa Queen mereka hidup di tubuh orang lain. Dan club itu adalah milik Vina. Kemudian setelah sambungan terhubung,Vina pun langsung menekan gambar speaker.

Halo
(Iya nona ada apa?)
Apakah semalam saya berada di club itu?
(Hah!,mana mungkin. Bahkan masuk saja tak pernah. Ada apa sebenarnya?)
Begini jadi ada perempuan yang mengatakan jika aku semalam ke club, kemudian aku tadi pagi memukulinya di taman.
(Mana mungkin nona memukuli orang tadi pagi. Kan nona tadi pagi mengerjakan ber-)
Sudahlah.
(Jika saya boleh tau siapakah orangnya nona?)
Shinta Dewi Anjani
(Bukannya dia itu ja-)
Sudah cukup berlian,kau ini jangan membuat takut.

Tut

Panggilan diputuskan secara sepihak oleh Vina.
"Bagaimana tuan Janson Sachdev Hans,tuan Addi Kenzo Julian,dan tuan Clarence Putra Javas?"tanya Vina.
"Apa semua ini Shinta?"tanya Ren tegas.

"A-aku-"ucapan Shinta terhenti dengan ucapan Vina yang memotongnya.
"Jika kalian mau ribut silahkan keluar dari kamar saya,atau saya penggal kepala kalian sekarang"ucap Vina berlalu ke kamar mandi. Merekapun langsung keluar dari kamar Vina.

Terlihat didalam hp Vina bahwa dibawah sedang ada drama. Shinta yang menangis dipelukan Ren.

I'M VINA NOT VIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang