#30

24.2K 1.9K 4
                                    

Sesuai yang di rencanakan kemarin. Saat ini Vina,Jack,Hilda,Mira,Rezky,dan Satya,dkk. Sedang berada di Amerika,lebih tepatnya di mansion mewah milik Rezky.
"Chika,kamu keluar dulu ya. Kita mau bicara sama Vina"ujar Rezky. Tetapi Chika tak mau keluar.
"Males ah,itu Vina di sebelah dia"ucap Chika menunjuk Tempat kosong di sebelah Jack.

Mereka pun hanya mengangguk.
"Jadi apa yang bakal kita lakuin besok pas jenguk tubuh Vina?"tanya Mira
"Iya ya,gue bingung"ucap Andre
"Kata Vina,bilang aja kalau Vina pengen lihat adiknya Alger sama Alvin"ujar Chika yang sedang duduk dengan permen lollipop di tangannya.
"Itu Lo yang mau apa Vina?"tanya Mira sinis
"Vina lah. Sinis amat lo jadi orang"kata Chika.
"Ya salah lo kenapa centil amat,kasihan tau Roy. Nanti ditinggalin 10 tahun nangis lagi"cibir Mira.

"Suka suka gue lah. Gak mungkin Roy ninggalin gue lagi,secara kan cinta gue cuman buat dia. Lo iri ya gara gara jones"tuduh Chika.
"Sok tau Lo. Gue udah punya cowok ya"ujar Mira
"Halah,cowok Lo kalah ganteng sama Roy"kata Chika.
"Cowok gue yang paling ganteng"
"Gue"
"Gue"
"Gue"
"Hihhh gue"
"Wahhh pada kumpul nih"ujar seseorang dari balik pintu.
"Kok kayak ribut ribut. Kenapa?"tanya orang kedua yang sudah masuk.
Mira dan semuanya langsung menengok ke arah pintu. Disana terdapat dua lelaki yang tak asing bagi mereka semua kecuali Jack.

Mira pun menghampiri salah satu laki laki itu.
"Papi,noh lihat Chika nakal sama gue"adu Mira ke Enrick. Yup! Dua lelaki itu adalah Enrick dan Dean.
"Papi?"beo Jack.
"Dia itu memang di sebut papi sama mereka berdua"jawab Chandra.
"Chika,kamu kenapa buat Mira kesal?"tanya Enrick
"Salah siapa dia sinis sama aku"jawab Chika santai. Sedangkan Enrick,hanya mendengus kesal. Itulah akibatnya jika Mira dan Chika bertemu,maka akan terjadi perang adu mulut.

"Kok kamu masuk?"tanya Dean.
"Vina tadi tidur,terus sekarang dia lagi lihat rumahnya"jawab Chika.
"Kalian gak kenalin dia ke gue?"tanya Dean.
"Hah?"beo Mereka.
"CK. Itu sebelah Hilda siapa?"kesal Dean.
"Oh dia itu Jack,kakaknya pemilik tubuh Vina"jawab Satya.

"Kenalin gue Charles Dean arolysius. Panggil aja Dean,nah yang lagi manja di dapur itu Enrick Acacio Sherrard. Panggil aja Enrick"ujar Dean memperkenalkan dirinya dan Enrick.
"Gue Jackson Marthen Hans,panggil aja Jack"ucap Jack memperkenalkan diri.
Dean pun mengangguk.

***

Hari sudah mulai pagi.
Sesuai yang sudah di rencanakan kemarin. Mereka semua akan menuju rumah sakit untuk menjenguk tubuh Vina.

Setelah perjalanan 30 menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit,yang bernama Smith Hospital.

Mereka pun masuk kedalam ruang VVIP tempat tubuh Vina berada.
"Excuse me, I will visit Rara"ucap Enrick.
Perawat dan dokter pun mempersilahkan mereka masuk.
Tangan kanan Vina menggenggam erat tangan Jack, sedangkan tangan kirinya di genggam oleh Rezky.
"Strong"ucap Rezky dan Jack memberi kekuatan pada Vina agar kuat.

Kita pakai Rara aja.

Terlihat disana tubuh Rara yang terbaring lemah,dengan suara nyaring EKG yang memenuhi ruangan. Tak hanya itu terlihat seorang perempuan paruh baya yang menangis disamping tubuh Rara,dengan badan yang bisa dibilang kurus.

Vina yang melihat mommy nya seperti itu ingin sekali memeluk,tetapi ia tak bisa.
"Mommy"gumam Vina.
"Hai mom,apa kabar"tanya Mira.
"Mira"ucap Sendu orang itu.
"Iya mom,ini Mira. Mom apa kabar?"tanya Mira sekali lagi.
"Ya beginilah. Itu siapa mereka?"tanya Mommy Vina.
"Oh itu yang laki laki pacarnya Hilda,nah yang perempuan itu adiknya"jawab Mira.

Vina dan Jack pun mendekat ke brankar Rara.
"Hai Tante,kenalkan saya Jack kekasihnya Hilda dan saya juga rekan bisnis Alger dan Alvin"ujar Jack.
"Oh baiklah. Itu yang dari tadi menunduk,siapa nama mu nak?"tanya Mommy.
"Sa-saya Vina ta-tante"jawab Vina gugup.
"Hey jangan gugup begitu. Kalian berdua panggil saya mommy saja"ujar mommy.
"Mommy"ucap Vina.

Tidak tau kenapa Mommy merasa bahagia ketika melihat Vina.
"Bagaimana keadaan Rara mom?"tanya Enrick
"Ya beginilah. Belum ada perubahan"jawab Mommy dengan air mata yang menetes.
"Mommy udah makan?"tanya Vina
"Tidak nafsu Vin"jawab Mommy.
"Mommy makan ya,ini aku bawain bubur buat mommy"ucap Vina. Mommy pun mengangguk.
"Vina siapin ya mom"kata Vina,lagi lagi mommy mengangguk.

Mommy pun memakan bubur masakan Vina,dan teringat akan bubur buatan Rara.
"Rasanya sama persis seperti buatan Rara. Mommy suka"ujar Mommy.
"Wahh,aku seneng banget kalau mommy suka"ucap Vina antusias.

Tak Vina sadari air matanya mengalir.
"Kenapa menangis Vin?"tanya Mommy
"Aku teringat seseorang"jawab Vina.

Tak terasa waktu sudah sore. Mereka pun memutuskan untuk pulang.
"Mom,Vina pamit dulu ya mau pulang"ujar Vina.
"Kenapa tak disini saja Vin?"tanya mommy,yang tak tau kenapa merasa nyaman dengan Vina.
"Besok saja ya mom. Aku akan selalu doain mommy dan yang lainnya"ucap Vina.
"Mommy sayang kamu"ujar Mommy.

Air mata Vina sudah mengalir deras dan tak terbendung lagi.
"Vina sayang mommy"balas Vina.
Orang-orang yang berada di ruangan itu menangis.

Betapa rapuhnya seorang leader yang tak kenal ampun,yang selalu menebar senyum pada anggotanya,leader yang kejam pada musuhnya,Queen Darkness,dan Queen of the world. Mereka baru menemukan sisi lain dari seorang Dhavina Almaheera Smith,yang menempati tubuh Shavira Nathalie Hans.
"Vina pamit ya mom. Titip salam buat keluarga mommy yang lain"ucap Vina seraya melepaskan pelukan itu.

Berat, itulah yang saat ini Vina rasakan. Tak ingin melepaskan pelukan itu,dan tak ingin pergi dari ruangan itu. Itulah yang saat ini Vina rasakan.

Udah ya guys segini dulu,lanjut besok.

Kalau komen kalian gak author bales,sorry ya. Author lagi sibuk sama tugas, dan makasih udah semangati Author.

Bye....

I'M VINA NOT VIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang