#53 (END)

30.5K 1.6K 41
                                    

Kini suasana di mansion Hans sangat kacau.
Janson yang terus mengurung dirinya di kamar,dan melempar barang barang.

Dev,yang juga mengurung dirinya di kamar dan terus bergumam meminta maaf.

Mama,yang menangis terus dan enggan untuk makan. Bahkan Jack harus membujuk mama-nya itu untuk makan.

Papa,dia terus menyibukkan dirinya dengan pekerjaan, karena perusahaannya mengalami penurunan.

Sedangkan Jack,dia juga sedih. Saat ini Jack kembali ke mansion Hans.

***

Kini Jack, Mama, papa,Janson,dan Dev berada di ruang keluarga.
"Kenapa sih?"tanya Janson.
Bukannya menjawab Jack langsung menyambungkan flashdisk pemberian Rara a.k.a Vina ke laptop.

Video itu pun berputar,dan mampu membuat keluarga Hans sedih dan merasa bersalah.

Di video itu terdapat Rara a.k.a Vina yang menjelaskan semuanya,mulai dari mengakui siapa kah dirinya, transmigrasi,bahkan kagum pada sifat Vira yang begitu kuat menjalani hidupnya.

Setelah Video itu berakhir mereka sangat menyesal,mereka lebih mementingkan dan percaya pada orang yang baru mereka kenal.

Jack,juga sangat sedih dengan Video itu.
Ia melihat keluarganya yang begitu terpukul.
"Apa kalian mau menemui Vina?"tanya Jack
"Dimana?"tanya Janson
"Tadi Satya bilang dia lagi ada di markas BD di daerah Jaksel"jawab Jack.
Mereka pun langsung bersiap-siap menuju ke markas Rara.

***

Sedangkan di markas Rara,dia sedang menunggu seseorang bangun. Rara duduk di salah satu sofa yang terletak di ruang penyiksaan itu.

Karena sudah jengah menunggu perempuan itu bangun,alhasil Rara menyiramkan se ember air dingin yang terdapat es batu di dalamnya.

BYURR

Orang tersebut pun bangun,dan mengaduh kesakitan karena Rara menyiram tepat di paha orang itu yang terdapat luka cambuk yang dilakukan oleh anggota Rara semalam.
"SIAPA LO"tanya orang itu di sertai bentakan.
"Kau sepertinya tak perlu tau siapakah aku"ucap Rara.
Tanpa basa-basi Rara langsung mengambil pisau kesayangannya.
"Sepertinya pisau Ku ini haus deh"ucap Rara.

Langsung saja Rara menguliti tubuh Perempuan itu.
"ARGHHHHHHH SAKIT WOYY,LO PSIKOPAT YA"teriak perempuan itu.
"Shuttt,jangan berisik"desis Rara.

Rara terus menyiksa perempuan itu hingga banyak darah yang berceceran.
Tetapi orang itu tak mati, melainkan masih hidup. Karena Rara menyuntikkan sesuatu agar perempuan itu tak dapat mati.

Rara terus menerus menyiksanya tanpa ampun.
"Kau sudah mengganggu ketenanganku Bitch"ucap Rara tajam.
"Siapa kau?"tanya perempuan itu.
"Hm, mungkin kau tak lupa dengan Vina, ah aku salah. Mungkin Vira. Kau tau dia?"tanya Rara.
"Aku tau,dia itu Jala**"ucap Perempuan itu.
Vina pun langsung menamparnya.

Plakk

Plakkk

Plakkk

"Kau tau siapa yang kau katakan jala**? Dia adalah Dhavina Almaheera Smith. Kau tau bukan Keluarga Smith? Siapa yang sudah mengganggu salah satu dari mereka. Maka,jangan harap untuk hidup tenang"bentak Rara.
"Kau paham Alistha Gebyiona Robert?"lanjut Rara.

***

Setelah puas menyiksa Geby, akhirnya Rara langsung mandi dan menuju ruang pribadinya.

Saat sedang asyik melihat film,ia harus terganggu karena kedatangan seseorang.

Tok tok tok

"Masuk"perintah Rara.
Orang itupun masuk.
"Ada apa?"tanya Rara.
"Ada yang ingin bertemu dengan anda Queen"jawab Orang itu
"Siapa?"tanya Rara
"Keluarga Hans,disana juga ada tuan Jack"jawab orang itu lagi.
Rara pun mengangguk
"Baiklah tunggu sebentar,saya akan mengganti pakaian dulu. Kau lanjutkan saja tugasmu"perintah Rara

Rara pun langsung pergi ke walk in Closet miliknya untuk mengganti pakaian.

Tak butuh waktu lama,Rara sudah mengganti pakaiannya dari yang awalnya hot pants hitam,kini berganti dengan celana Jeans panjang berwarna Dark blue dan kaos berwarna putih.

Setelah selesai bersiap siap,Rara pun langsung menghampiri Keluarga Hans.

Setelah berjalan menuruni tangga,akhirnya Rara sampai di ruang tamu.
"Ada apa?"tanya Rara to the point.
"Vina,saya minta maaf atas perlakuan saya waktu itu. Saya sangat berterima kasih karena kamu sudah mau membantu anak saya"jawab Papa.
"Vin,gue minta maaf selama Lo di tubuh adek gue Lo selalu dapat perlakuan kasar. Dari gue"ujar Janson penuh sesal.
Vina pun menghela nafas panjang.
"Permintaan maafan om aku terima,karena bagaimanapun om lebih banyak bersikap baik pada saya ataupun Vira kala itu. Untuk Janson, seharusnya kau bukan meminta maaf padaku,tapi adikmu. Karena selama 2 tahun kau sudah menyakiti hatinya"ujar Rara.
"Apakah ada yang mau dikatakan lagi? Karena saya harus ke kantor sekarang"lanjut Rara.
"Dek,apa kamu gak kangen abang?"tanya Jack.
Rara pun langsung memeluk Jack, menyalurkan kerinduannya.
"Aku kangen sama Abang,kenapa Abang gak tinggal di mansion aku lagi"ujar Rara
"Kan Abang harus jagain Keluarga Abang dek,kan kamu sendiri yang bilang"ucap Jack.
"Tapi aku nanti jauh dari Abang hiks... Abang di Bogor aku di Jakarta hiks..."tangis Rara pun akhirnya pecah.
"Kalau Abang ada libur atau weekend,nanti Abang temuin Rara ya. Kan disini ada 2A,jadi Rara jangan sedih lagi"ucap Jack menenangkan.
"Abang janji ya,kalau Abang libur atau Weekend kesini"ujar Rara.
"Iya"Kata Jack. Rara pun sangat bahagia.
"Abang mau balas dendam sama Geby?"tanya Rara.
"Emangnya dia ada disini?"tanya Jack.
"Iya,ayo ikut aku"ajak Rara. Jack,dan yang lain pun ikut dengan Rara.

Kini mereka berada di ruang penyiksaan.
"Kalau tidak kuat, lebih baik keluar"tegas Rara. Mama dan Papa pun akhirnya memilih untuk keluar. Kini tinggallah Janson,Dev,dan Jack.
"Silahkan,kalau sudah selesai. Tembak saja jantungnya,maka dia akan mati"ucap Rara.

Mereka terus menyiksa Geby.
Sedangkan Rara,dia sibuk dengan handphonenya.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Geby sudah mati mengenaskan.
Rara yang melihat itu, langsung menghampiri mereka.
"Good"singkat Rara.

Lalu, Rara pun memanggil Satya.
"Bang Satya"teriak Rara
"Kenapa Queen?"tanya Satya
"Kembalikan Loxier pada Janson"perintah Rara.
"Baik Queen"ucap Satya,dan berlalu pergi.
"Terima kasih Queen"ucap Janson.
"Dan kau bang,kau bisa masuk sebagai anggota inti di markas BD bagian Bogor"ujar Rara.
"Makasih sayang,Abang seneng banget"kata Jack.
"Sama sama, sekarang kalian bersihkan pakaian kalian di kamar mandi, setelah itu bersiaplah kita akan makan malam di mansionku"ucap Rara. Ia pun berlalu pergi.

***

Kini waktu sudah malam,dan malam ini akan diadakan dinner oleh Rara.
"Makan saja,jangan sungkan"ucap Rara.
Semua anggota BD,keluarga Hans, Keluarga Smith,Rezky,dan keempat sahabatnya, mereka menyantap makanan malam itu dengan bahagia.
Begitupun dengan Rara yang bahagia.

'Akan selalu ada penyesalan, setelah kehilangan sesuatu yang selama ini Kau sia-siakan'









End



Thx yg udah mendukung Author,yang selalu kasih semangat buat author. Cerita ini sudah Tamat,maaf jika tak sesuai harapan kalian. Namun, Author akan buat Sekuelnya. Tunggu aja Info selanjutnya,bye bye🥀

I'M VINA NOT VIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang