#25

26.4K 2.1K 19
                                    

Kini hari mulai siang. Vina dengan pakaian rapinya menuju ke bawah. Hari ini adalah hari weekend,namun tidak berlaku untuk seorang CEO seperti Vina.
Vina pun duduk di meja makan. Disana sudah ada Papa,mama,Jack, Janson,dan Dev. Mereka makan tanpa suara.

Tak lama Vina sudah menyelesaikan makannya. Ia pun meminta izin untuk pergi.
"Ma, Vina mau keluar ya. Vina mau ketemu temen, mungkin pulangnya sore"ujar Vina
"Ya udah,hati hati ya"ucap Mama.

Saat Vina akan menaiki motor kesayangannya,ia di hentikan oleh suara Jack.
"Mau kemana dek?"tanya Jack
"Mau ketemu temen bang"jawab Vina
"Mau diantar?"tawar Jack.
"Gak usah bang. Ya udah bye assalamu'alaikum"pamit Vina
"Wa'alaikumsalam"balas Jack.
Motor Vina pun langsung melesat pergi menuju kantor Heera Group.

Sesampainya di kantor,ia langsung menelfon Sekertarisnya untuk menjemputnya. Karena ia tak ingin ada yang mengenalinya bahwa dia adalah CEO Heera Group.

Tak lama Sekertarisnya datang.
"Nona, silahkan masuk"ujar perempuan itu.
"Tidak usah. Saya cuman mau bilang. Nanti antarkan berkasnya ke DA Company,tapi sampai jam 4 saja. Karena selebihnya saya pulang. Jika melebihi jam 4 kamu antarkan saja di mansion Keluarga Hans. Saya yakin kamu tau"ujar Vina.
"Baik nona"ucap Sekertaris itu. Vina pun langsung pergi menuju kantornya.

Tak berselang lama, akhirnya ia sampai di kantor.
Ia langsung masuk kedalam ruangannya. Kemudian,ia memanggil Hilda.
"Hilda...."teriak Vina.
Hilda yang namanya di panggil pun langsung menuju ke ruangan Vina.
"Apa?"tanya Hilda
"Ada berkas butuh tanda tangan?"tanya Vina.
"Itu udah semua"jawab Hilda.
"Gue minta tolong dong. Tolong beliin gue Louis XIII Pizza,sama Faberge Chocolate Pudding."ujar Vina. Sedangkan Hilda yang mendengar itu terkejut.

Bagaimana tidak,harga kedua makanan itu sangat fantastis.
"Lo yakin?. Ini makanan mahal banget lho. Emang Lo mau uang Lo habis"ucap Hilda memastikan.
"Udahlah sana beli. Lo mau pesen apa terserah lo,yang penting pesenan gue dapat. Nih kartunya"ujar Vina seraya memberikan kartu berwarna hitam.
Hilda pun menerimanya,dan langsung bergegas untuk membelinya.

***

Setelah 30 menit menunggu akhirnya makanan Vina pun datang.
Mereka mulai menikmati makanannya dengan santai. Saat sedang makan bersama ada yang mengetuk pintu ruangan Vina.
Vina pun langsung membukanya.
"Ada apa?"tanya Vina
"Ada yang ingin bertemu dengan Bu Hilda"jawab karyawan itu.
"Siapa?"tanya Hilda yang baru datang.
"Dia laki laki, namanya tuan Jack"jawab Karyawan itu.
"Pergilah,minta dia kemari"perintah Vina. Setelah karyawan itu pergi,Vina langsung menutup pintunya.
"Vin,kalau dia curiga gimana?"tanya Hilda.
"Tenang aja. Bilang aja CEO nya temen kita"jawab Vina.
Tak lama ketukan pintu kembali terdengar.
Kini yang membukakan pintu adalah Hilda.

"Eh sayang. Tumben kamu kesini ada apa?"tanya Hilda.
"Gak ada apa-apa. Cuman kangen sama kamu"jawab Jack.
"Ayo masuk"ajak Hilda.
Jack dan Hilda pun masuk kedalam ruang CEO itu. Jack terkejut melihat Vina yang sedang makan dengan tenang bahkan berantakan.
"Loh,kenapa disini?"tanya Jack.

"Kan CEO nya temen kita. Jadi bebas mau kapanpun kesini"jawab Vina
"Lah itu makanannya kan mahal. Itu kalian beli sendiri?"tanya Jack kembali.
"Gak lah. Itu di beliin sama temen kita"jawab Vina.
Dan Jack pun mengangguk,tetapi tak seperti hatinya yang merasakan kejanggalan.

***

Hari sudah mulai sore,Jack pun belum pulang. Rencana untuk menandatangani berkas tak jadi. Sebab Jack yang berada di ruangannya lama sekali.
Karena Jenuh,Vina memutuskan untuk pulang,dan jangan lupakan berkas yang dibawanya,dan alibinya.
"Loh dek,mau kemana?"tanya Jack.
"Mau pulang bang. Disini jenuh"jawab Vina.
Vina pun langsung mengambil 30 berkasnya.
"Itu berkasnya mau dibawa kemana dek?"tanya Jack
"Tadi temen aku bilang kata dia berkasnya suruh bawa ke rumahnya"alibi Vina.
"Oh ya udah. Kamu tadi kesini naik motor kan, emangnya bisa naik motor bawa berkas segitu?"tanya Jack.
"Gak bisa lah. Maka dari itu,aku mau pinjam mobil Abang. Nanti Abang bawa motor aku aja"ujar Vina.
Jack pun memberikan kunci mobilnya dan memberikan pada Vina, begitupun sebaliknya.

I'M VINA NOT VIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang