#38

21K 1.7K 75
                                    

Sesuai perjanjian tadi.
Kini Vina,dkk. Sedang berada di kantin dengan Satya,dkk. Dan Janson,dkk.
"Ren, pesenin gue bakso 12 sama es teh 12"perintah Vina.
"Itu buat Lo semua?"tanya Satya
"Kagak lah,buat kalian juga"jawab Vina.
"Pakai uang siapa?"tanya Dev
"Gue"jawab Vina singkat.
"Udah buruan,nih buat bayar"ujar Vina seraya memberikan Black Card. Semua orang di kantin terkejut,bahkan sangat terkejut.
Ren,pun langsung mengambil kartu itu.
"Vin,i-itu Black Card Lo?"tanya Lala
"Hm"dehem Vina.
"Dapet dari mana Lo"tanya Janson dengan sinis
"Kerja lah,emangnya Lo yang jadi beban keluarga"jawab Vina yang tak kalah sinis.
Janson dan yang lain pun hanya diam.

Beberapa menit kemudian pesanan pun datang dan Ren memberikan kembali kartu Vina.
Saat sedang makan datanglah Shinta,dkk.
"Hai,aku sama temen temenku,mau duduk bareng ya"ujar Shinta, dengan suara yang amit amit
"Iy-"belum sempat Ren, berbicara Vina sudah memotongnya.
"Gak"tegas Vina.
"Kok gak boleh Vin?"tanya Shinta dengan suara yang di buat sesedih mungkin.
"Ya udah Lo tanya aja sama Ren"ujar Vina.
"Ren,kita boleh duduk disini kan?"tanya Shinta
"Tapi ini udah gak muat"jawab Ren
"Vina sama temennya aja yang pindah"kata Shinta.
"Vin"panggil Ren.
"Terserah sih,hari ini sebenernya gue gak minta banyak. Tapi Lo langgar aturan gue,so... Permintaan gue bertambah,dan nanti pulang sekolah tungguin gue"ujar Vina dengan senyum smirk nya. Janson,dkk. Pun membelalakkan matanya,dan berfikir apa yang akan Vina lakukan.
"PERGI"perintah Vina tegas. Mira,Rezky,dan Satya,dkk. Pun mengangguk sedangkan Lala dan Cia sangat bingung alhasil ia ikut bersama Vina.

Disinilah Vina berada Rooftop!. Mereka membolos karena paksaan Vina.
"Pulsek mau ikut gue gak"tanya Vina seraya memejamkan matanya.
"Kemana?"tanya balik Lala
"Mall"jawab Vina singkat.
Namun, sayangnya Lala dan CIA tak dapat ikut.
"Gue gak bisa ikut"ujar Lala
"Gue juga,besok mau ke LA"ujar Cia.
"Ya udah kalau gitu"kata Vina.
"Kalian jaga markas aja. Besok gue belanjain sepuasnya"ujar Vina. Satya,dkk. Pun mengangguk.
"Sayang"panggil Rezky
"Why?"tanya Vina
"Aku harus ke markas,ada urusan penting banget. Di markas ada penghianat"jawab Rezky
"Ya udah gak apa"ucap Vina
"Makasih sayang"ujar Rezky dan

Cup

Rezky mencium pipi Vina di depan teman-temannya.
"Kok gitu sih"kesal Vina
"Ya gak apa apa dong"ujar Rezky
"Belom halal"ucap Vina lagi.
"Ya udah maaf"
"..."
"Sayang"
"..."
"Vina ku yang cantik Queennya King"
"Apaan sih"
"Maaf"
"Hm"
"Yang bener"
"Iya iya,Queen udah maafin King"
"Makasih"
"Hm"
Mereka yang melihat itu terkekeh.
"Kalian pacaran?"tanya Lala
"Iya,kenapa?"tanya Vina
"Gak apa-apa sih. Gue seneng aja, ternyata sahabat gue udah move on dari masa lalu"jawab Lala
"Harus"bukan Vina yang menjawab namun,Cia lah yang menjawabnya.

***

Tak terasa waktu pulang pun tiba.
Sesuai yang Vina katakan. Kini Vina,dkk. Satya,dkk. Resky sudah berada di parkiran, menunggu Janson,dkk.
"Sayang,aku duluan ya. Kalau ada apa-apa panggil aja namaku"ujar Rezky
"Emang langsung datang?"tanya Vina
"Hehehe,ya udah telfon lah"ujar Rezky.
"Ya udah,hati hati ya"ucap Vina
"Siap Queen"kata Rezky dengan gaya Hormat. Hal itu tak luput dari pandangan para murid yang berlalu lalang.
Rezky pun pergi, begitupun dengan Satya,dkk. Dan Cia, serta Lala.
Kini tinggallah Vina dan Mira yang berada di Parkiran.

Tak lama, akhirnya Janson,dkk. Datang dengan Shinta,dkk.
"Ayo"ajak Janson
"Kenapa ajak mereka?"tanya Vina dengan aura dingin.
"Ya gak apa-apa lah"jawab Kenzo.
"Vina,kamu gak suka ya aku ikut. Kan aku pacarnya Ren, otomatis aku juga ikut"ujar Shinta dengan suara yang dibuat sedih.
"Iya gue gak suka kenapa? Gak terima?. Iya Lo memang pacarnya Ren,But gak harus selalu ikut bukan?,kalau Ren ke kamar mandi Lo ikut?kalau Ren mau bundir Lo ikut?"tanya Vina ngegas.
Bukannya menjawab,Shinta malah menangis.
"Vin,ijinin Shinta ikut ya"ujar Ren memohon. Oh! Apa ini seorang Ren memohon hanya demi wanita ular itu? Ckckck.
"Ya udah deh. Terserah kalian"ujar Vina dengan nada dibuat pasrah.
"Beneran kan Vin?"tanya Ren.
"Iya beneran,bahkan sangat sangat beneran"jawab Vina santai.
Merekapun mulai menaiki kendaraannya masing-masing. Tapi suara Vina menghentikan kegiatan mereka.
"Tapi gue mau telfon seseorang dulu"ucap Vina dengan senyum smirk nya,yang membuat Janson,dkk. Was was.
Vina pun langsung mengambil handphonenya dan menelfon salah satu anggotanya,jangan lupakan Vina yang menekan tombol Speaker.
Halo
(Apaan)
Dih,jutek amat lo
(Iya,ada apa Vina-nya abang yang tersayang)
Jijik gue
(Tadi katanya gak boleh jutek)
Ya gak gitu sih
(Ya udah,sekarang mau Lo apa)
Ambil alih Gangster Loxier
(What!)
Udahlah buruan gak perlu waktu lama 2 menit cukup

Tut

Panggilan pun di akhiri Vina.
Sedangkan Janson,dkk. Sudah keringat dingin. Tetapi Shinta,dkk. Dibuat bingung dengan kejadian di depannya.
"Gimana nih?"tanya Vina menaik turunkan alisnya.
"Usir mereka atau Loxier gue ambil"lanjutnya.
"Lo!–"ucap Janson yang belum selesai karena Vina memotong pembicaraannya.
"Apa! Kesempatan kalian Cuman 1 menit. Selebihnya Loxier gue ambil"bentak Vina
"Gimana?"tanya Kenzo dengan berbisik, sedangkan Vina dan Mira duduk di atas mobil.
"Oke,gue turutin perintah Lo"ujar Janson
"Shinta, Putri,Friska. Sorry kita lakuin ini,karena kita gak mau kalau Loxier hancur. Lo bisa pergi"ucap Ren.
"Ren,kamu lebih turutin Vina"kata Shinta.
"CK. Buruan banyak drama"decak Vina yang kesal dengan drama Shinta.
Kemudian Vina pun mendekat ke arah Shinta dan membisikkan sesuatu.
"Awal dari kehancuranmu Shinta"bisik Vina.
Kemudian ia memundurkan tubuhnya dan berjalan ke mobil,diikuti Mira dan Janson,dkk.
Sedangkan Shinta,sudah menggeram marah dan mengepalkan tangannya.
"BANG*** LO VINA"teriak Shinta dengan emosi memburu. Sedangkan Friska dan Putri mencoba menenangkannya.
"Kita beri pelajaran dia,gue bakal suruh preman buat bunuh dia"ujar Shinta dengan senyum smirk nya,tetapi senyumannya masih menakutkan senyuman Vina.


Segini aja dulu ya....
See you♥️

Btw, Thanks para Readers....

I'M VINA NOT VIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang