#13

32.9K 2.4K 14
                                    

Mereka saling menyerang. Namun,saat mereka sedang lengah. Tak ada yang menyadari bahwa ada panah yang mengarah ke Dev. Vina pun dengan cepat meloncat dari pohon. Dan dengan gesit menangkap panah itu.
hal itu membuat musuh Loxier menggeram marah.
"Siapa Lo"tanya leader Red Blood
"Apakah kau lupa siapa yang bisa menangkap panah dengan mudah?"jawab Vina dengan santai. Hal tersebut membuat anggota RB terkejut. Bagaimana mungkin QOD berada di sana?.
"Ja-jangan bilang kau Qu-Queen"gugup sang leader.
"Memangnya hanya dia saja yang dapat menangkapnya?"tanya Vina. Ya, Vina masih ingin menyembunyikan semuanya terlebih dari musuhnya.
"Serang!!!"teriak sang leader.
Dengan santainya Vina memukul dan menancapkan belati pada musuhnya,dan semuanya sudah mati dalam waktu 5 menit. Termasuk leadernya.
Vina pun kemudian berjalan ke arah Janson,dkk.
"Penyerangan ini sudah direncanakan oleh orang yang paling kalian jaga"ucap Vina.
"Maksud Lo apa?"tanya Ren.
"Cari tau sendiri,dan obati luka kalian"ujar Vina dan ia pun pergi dari sekolah,dan menuju markasnya. Namun, sebelum ia pergi ada seseorang yang bergumam.
Queen. Gumam orang tersebut.

***

Saat ini, Vina sudah berada di markasnya.
Karena ia sedang ingin bermain dengan para tikusnya ia pun langsung memasuki ruangan yang berbau tak sedap.
"Si-siapakah kau"tanya orang tersebut dengan gugup.
"Kau tak perlu tau aku siapa"jawab Vina dengan dingin.
Kemudian Vina pun menyiksa orang itu,dan membunuhnya.
Setelah beberapa jam kemudian ia pun pulang ke rumahnya. Di rumah terlihat Janson,dkk. Dan Shinta,dkk. Mereka tengah bermanja-manja.
Tanpa menghiraukan mereka, Vina pun langsung masuk ke kamarnya dan mengganti pakaiannya.

***

Beberapa menit kemudian,ia sudah menggunakan pakaian santainya.

Beberapa menit kemudian,ia sudah menggunakan pakaian santainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kemudian, Vina pun langsung turun kebawah menuju meja makan. Disana Vina sudah melihat Janson,dkk. Dan Shinta,dkk. Sedang makan, begitupun dengan mama yang berada di samping Vina. Sebenarnya, keluarga Vira (asli ya) tak menyukai Shinta,dkk.
"Sayang,sini duduk"ucap mama.
Vina pun mengangguk dan duduk.
"Ini mama yang masak?"tanya Vina.
"Ini yang masak Shinta sama temennya"bukan mama yang menjawab, melainkan Janson.
Vina pun dengan terpaksa memakannya. Namun,saat Vina sedang makan ia merasa ingin memuntahkan. Bukan karena makanannya tak enak tetapi makannya juga tak seenak masakan Vina.
Vina merasa di dalam makanan tersebut terdapat ekstrak udang. Vina pun langsung berlari ke kamar mandi,dan memuntahkan semuanya. Hal itu membuat mama panik,dan langsung menelfon Jack.
Sedangkan Janson,dkk. Merasa jika itu hanya alibi Vina saja, sedangkan Shinta,dkk. Ia mulai menjalankan dramanya.
Tak berselang lama, Jack pun datang dan melihat kondisi adiknya itu yang terus muntah dan terlihat wajah pusatnya, begitupun dengan sang mama yang berada di belakang Vina yang sangat panik.
Tanpa aba aba Jack pun menggendong Vina menuju ke rumah sakit,di ikuti oleh mamanya.

Kini Jack sudah berada di rumah sakit, tepatnya di depan IGD. Ia sangat marah pada Shinta,dkk. Dan Janson,dkk.
Beberapa menit kemudian. Pintu IGD terbuka.
"Apakah kalian keluarga pasien?"tanya Dokter itu.
"Saya kakaknya dok"jawab Jack.
"Baiklah,jadi begini. Pasien memiliki alergi berat terhadap udang. Ntah itu ekstrak udang,atau apapun makanan yang berbahan udang. Saya harap lain kali harus lebih berhati-hati,jika tidak langsung dibawa ke rumah sakit kemungkinan pasien akan mengalami koma. Tapi untungnya cepat dibawa kemari,dan pasien sudah sadar. Saya permisi dulu"jelas sang dokter yang kemudian berlalu pergi. Setelah mendengar penjelasan dokter, Jack dan mama pun segera masuk.
"Gimana keadaan kamu sayang?"tanya mama khawatir.
"Baik kok ma,cuman pusing aja"jawab Vina.
Tak berselang lama,papa pun datang.
"Sayang,ini kenapa bisa gini?. Siapa yang lakuin itu sama princess?"tanya papa yang sangat panik.
"Aku alergi udang pa,dan mungkin mereka gak tau kalau aku alergi udang"ucap Vina.
Kau sudah hampir membuatku mati bitch. Tunggu pembalasanku. Batin Vina dan menyeringai tanpa ada yang tau.

***

Hari sudah mulai malam,mama dan papa juga telah pulang. Kini tinggallah Jack,dan Janson,dkk.
"Bang,Lo gak pulang?"tanya Dev.
"Siapa yang nungguin princess gue"ucap Jack seraya menatap wajah damai sang adik yang tidur.
"Biar gue aja,besok Lo kan ada meeting"kata Dev.
"Ya udah,jaga baik baik"ujar Jack. Dan kemudian pergi pulang.
"Kalian pulang gih, daripada nanti kena amuk"ucap Dev. Merekapun pulang ke rumah masing-masing.
Saat ini Dev sedang duduk di kursi sebelah ranjang Vina. Sedangkan Janson,ia bermain handphone di sofa.
"Dek,maafin Abang ya. Abang belum bisa jadi kakak yang baik buat kamu"gumam Dev,yang masih bisa di dengar oleh Janson.
"Ngapain sih Lo minta maaf sama dia. Gitu aja lebay banget"cibir Janson.
Sedangkan Dev,ia hanya diam dan mencium kening Vina.
Kemudian Dev,tidur di kursi sebelah ranjang Vina.

***

Hari sudah mulai pagi,Vina pun sudah terbangun.
Saat ia akan duduk,ia melihat Dev yang sedang tidur.
Dengan perlahan Vina duduk,dan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah mandi ia membangunkan Dev yang masih tidur.
"Bang,bangun. Udah siang loh"ucap Vina.
Dev yang merasa tidurnya terganggu pun mulai membuka matanya.
"Eughhh,eh udah bangun. Ya udah gue mau balik ya. Soalnya mau sekolah"ujar Dev. Kemudian Dev pun membangunkan Janson,dan pergi dari kamar Vina.
Tak berselang lama, Sekertaris Vina pun datang,dengan membawa laptop yang diminta Vina semalam.
"Hai Vin. Gimana keadaan Lo?"tanya Hilda
"Ya gini deh"jawab Vina.
"Lo yakin mau kerja? Kan Lo masih sakit,nanti kalau Lo kenapa kenapa gimana"ucap Hilda
"Udah gak papa kok. Mendingan Lo balik ke kantor aja,nanti bang Satya sama yang lain kesini kok"ujar Vina.
"Ya udah gue tinggal ya. GWS Bu CEO"ucap Hilda, kemudian ia pun pergi.

Beberapa menit kemudian. Satya dan anggota inti lainnya datang menjenguk Vina.
"Gimana keadaan Lo dek?"tanya Satya
"Baik bang"jawab Vina.
Mereka pun duduk di sofa untuk bermain game, bercerita,tidur,memakan Snack atau memantau markas.
Sedangkan Vina,ia memakan Snack yang dibawa oleh anggotanya tadi,dan Satya yang duduk di ranjang Vina untuk membantu Vina meneliti berkas.
30 menit kemudian,mama, 3 aunty,dan oma Vina pun datang. Mereka sangat terkejut melihat banyaknya laki laki berbadan atletis,yang berada di sekitar Vina.
"Siapa itu sayang"tanya mama
"Mmm itu teman Vina ma"jawab Vina yang masih gugup.
Sedangkan Satya,ia langsung berdiri dan duduk bersama anggotanya.
"Temennya gak dikenalkan ke mama nih"tanya mama.
Vina pun hanya menyengir saja.
"Woy kenalin nama kalian"ucap Vina.
"Hai Tante,nama aku Chandra"
"Saya Satya"
"Saya Andre"
"Saya Chandra"
"Saya Rikky" ucap mereka memperkenalkan diri.
Sedangkan mama hanya mengangguk.
"Kalian udah makan belum?"tanya mama
"Udah kok Tan"jawab mereka serempak.
Kemudian mama pun duduk di kursi begitupun dengan ketiga Aunty Vina dan Oma Vina yang duduk di sofa belakang mama.
"Sayang,makan dulu yuk"ucap mama.
Vina pun menurut dan mulai melahap makanannya.
"Sayang kamu gimana keadaannya"tanya Oma
"Baik Oma"jawab Vina dengan senyum yang amat tipisnya.
"Vin,kita gak bisa lama di sini soalnya kita ada acara sama teman. Kita tinggal gak papa kan?"tanya Aunty Vina.
"Iya gak papa kok"jawab Vina.
Mereka pun berpamitan,dan kini tinggallah Vina dan anggota intinya.
Namun,kelima anggota intinya itu juga akan ikut pulang.
"Dek,kita mau balik dulu ya. Kerjaan di markas banyak"ujar Satya.
"Ya udah pergi aja semuanya"ketus Vina.
Mereka pun mulai bingung.
"Maaf ya dek. Tapi kita juga harus cari bukti tentang Shinta,dkk. Kan?"tanya Rikky memberi pengertian pada Vina
"Ya udah"pasrah Vina.
"Tenang aja,nanti Mira bakal kesini kok"ucap Satya.
"Hm"dehem Vina. Sedangkan yang lain hanya pasrah dengan sikap Queen mereka itu.
Mereka pun akhirnya pergi dari ruangan Vina.
Sedangkan Vina,ia sibuk kembali dengan laptopnya.



See you next part

I'M VINA NOT VIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang