Happy Reading...
(END)
Dhavina Almaheera Smith.
seorang bad girl,ketua Gangster,bar-bar,dan tomboy. gadis tersebut kerap di panggil Vina ataupun Queen Vina. Vina merupakan anak kedua dari keluarga Smith,ia juga seorang pengusaha besar. ia memiliki p...
Kini hari mulai pagi,Vina pun sudah terbangun dan sudah rapi dengan setelan seragam sekolahnya. Tetapi Mira belum juga bangun,hal itu membuat Vina kesal. "WOY BANGUN.... KAGAK BANGUN GUE TINGGAL"teriak Vina, Membuat maid dan bodyguard yang berada di lantai dasar ataupun di luar mansion berlarian ke atas.
Tok tok tok
"Nona,ada apa nona. Apakah nona baik baik saja"teriak Bodyguard itu. "Saya tidak apa-apa,saya hanya membangunkan teman. Kalian kembalilah"ucap Vina. Kemudian,mereka pun pergi. Sedangkan Mira,ia baru saja terbangun karena mendengar suara bising. "Eughh apaan sih teriak teriak"kesal Mira "Udah cepetan Lo mandi terus sekolah,udah mau siang"ucap Vina, kemudian ia pun turun ke lantai bawah untuk menunggu Mira.
15 menit kemudian, Mira sudah turun kebawah. "Ayo berangkat"ajak Mira,yang di balas deheman saja oleh Vina.
Tak butuh waktu lama,dua mobil sport sudah tiba di sekolah. Saat Vina akan berjalan ia di hadang oleh Janson,dkk. "Kemana aja Lo dari kemarin"tanya Janson. "Saya tidak punya urusan dengan anda"dingin Vina. "Semalem Shinta bilang Lo di Club"ucap Dev. "Adakah buktinya?"tanya Vina "Ada. Ini buktinya"ujar Janson memberikan sebuah foto dimana ada seorang perempuan dengan seorang laki-laki. Tetapi foto itu merupakan foto editan,dan bodohnya Janson,dkk. Mempercayainya. "Hahahaha bodoh bodoh kalian itu bodoh atau gimana sih. Ini itu editan. Kalau gak percaya tanya Mira,semalem gue di rumah Mira"ujar Vina "Gak mungkin ini editan,dan gue gak percaya sama Lo"ucap Janson. Tak sengaja Vina melihat Shinta yang sedang berjalan di kawal dua babu-nya. Vina pun menarik tangan Shinta dengan paksa,ia tak peduli dengan respon orang-orang. "Sini Lo"ucap Vina seraya menarik tangan Shinta. "Lepasin tangan Lo itu!"bentak Ren. Vina pun melepaskan cekalannya. "Lo bilang apa sama mereka,dan Lo jelasin ini foto apa"ucap Vina sedang nada tinggi. "Aku bilang kamu ke Club,itu bener aku gak bohong. Foto itu aku ambil sendiri dan itu bener"ujar Shinta. "Oh okay. BTW Lo lihat gue di Club mana hm?,tapi setau gue semalem gue di rumah Mira dan di jaga banyak bodyguard deh. Kalau Lo mau gue bisa panggil manajer Club sama Bodyguard Mira deh"ujar Vina dengan menaikkan satu alisnya ke arah Janson. "Oke,Lo panggil mereka Sekarang. Cuman 10 menit"ucap Janson. Sedangkan Shinta,ia sudah berkeringat dingin. "Di Club mana lo liat gue"tanya Vina "Di Star Club"jawab Shinta. Vina pun langsung menelfon Manajer Club,di depan mereka.
Halo (Ya,ada yang bisa saya bantu?) Apakah kau manajer Star Club? (Bukan,saya karyawan bar) Saya ingin bicara dengan manajer kamu (Baik,tunggu sebentar) Halo (Iya nona) Apakah semalam aku datang ke Club? (Tidak nona,anda tidak datang bahkan anda tak pernah datang. Semalam anda hanya memesan Screaming Eagle CarbenetSauvignon 1992) Baik,tolong kamu ke sekolah milik DA Company. (Baik nona) 5 menit cukup
Tut
Mereka yang mendengar minuman itu terkejut, pasalnya minuman itu berharga lebih dari 7 Milyar. Kemudian Vina meminta Mira untuk menelfon salah satu bodyguard. "Cepat telfon salah satu bodyguard mu. Jangan menggunakan bahasa Rusia atau Jerman"perintah Vina. Mira pun langsung menelfon salah satu bodyguard Vina.
Halo (Gibt es etwas, bei demichIhnenhelfenkann?) Indonesischsprechen (Baik nona,ada apa ya?) Apakah semalam Vina menginap di mansion bersama saya? (Iya benar nona) Baiklah,cepat ke sekolah DA 5 menit (Baik nona)
Setelah 10 menit, akhirnya mereka berdua pun datang. "Ada apa nona?"tanya mereka berdua "Lo jelaskan Mir,gue capek mau duduk"ucap Vina. Vina pun duduk di atas mobilnya dengan masih bermain handphone. Sedangkan Mira,ia menjelaskan semuanya. "Semalam nona Vina ataupun nona Mira tidak ada di Club,bahkan nona Vina anti sekali pergi ke Club"ujar Manajer Club itu. "Tapi ini ada buktinya"ucap Janson. Kemudian, Manajer itu melihat foto yang diberikan Janson. "Tetapi ini hanya Editan,bukan real"jelas Manajer itu. "Tapi mbak,saya melihat sendiri. Mana mungkin itu editan"ucap Shinta. "Sebentar, sepertinya saya–"belum sempat Manajer itu berbicara Vina sudah lebih dulu memotongnya. "Cukup, penjelasan kamu sudah cukup dan jelas. Kamu bisa pergi"perintah Vina, manajer itupun pergi. "Sekarang giliran anda"ucap Mira. "Jadi semalam nona Vina dan nona Mira berada di mansion,bahkan tidak keluar. Mereka keluar hanya untuk mengambil paket"jelas Bodyguard itu. "Apa ini semua Shinta,apa kau berbohong?"tanya Ren dengan nada dinginnya. "Gak Ren,aku gak bohong. Hiks... Shinta gak bohong Ren..."ucap Shinta dengan air mata buayanya. Saat Mira akan berbicara suara dering handphone milik Vina menghentikannya. Vina pun langsung mengangkatnya.
Hm (...) APA! Bagaimana bisa! (...) Amankan dia (...)
Tut
Vina pun langsung menuju ke Mira. "Kau pergilah"perintah Vina pada bodyguard itu. "Vin,tadi Lo kenapa teriak"tanya Mira terlebih ia melihat wajah sahabatnya yang menahan marah. "Ein Eindringling ist als Mitglied in unsere Basis eingebrochen."ucap Vina menggunakan bahasa Jerman "WAS!!" "Wie kann das sein?" "Gue gak tau. Udah cepetan masuk mobil Lo"perintah Vina. Mereka pun langsung masuk ke dalam mobil masing masing, meninggalkan Janson,dkk. Yang tengah bingung,dan Shinta,dkk. Yang merasa rencananya gagal.
***
Saat ini Vina sedang berada di ruangannya,menatap tajam 5 anggota intinya,yang sedang berdiri ketakutan didepannya. "Bagaimana bisa kecolongan seperti ini"tanya Vina dengan nada rendah, mereka tau jika Vina berbicara dengan nada rendah berarti ia sedang sangat marah. "Maaf Queen"ucap Satya. "Saya tak butuh maaf Satya. Saya hanya butuh jawaban kenapa bisa kecolongan seperti ini!"ujar Vina dengan sedikit meninggikan suaranya. "Saat kita sedang melakukan penerimaan anggota baru,ia terpilih dan masuk kedalam anggota umum"jelas Satya. "Baik,kalian tau kesalahan kalian dimana?"tanya Vina menatap mereka bergantian. "Kita salah karena tidak melakukan pengawasan terhadap anggota"ujar Satya "Bagus,jadi saya mau kalian adakan pengecekan setiap harinya bahkan setiap jam jika perlu. Sekarang kalian pergilah biar tikus kecil itu menjadi mainanku"ujar Vina. Kemudian mereka pun keluar dari ruangan Vina, sedangkan Vina. Ia masuk kedalam ruang bawah tanah dengan hanya menekan tombol yang berada di mejanya. "Siapa yang suruh Lo"tanya Vina "Siapa Lo"tanya orang itu "Gak perlu tau gue siapa, sekarang Lo kasih tau gue siapa yang kirim Lo buat jadi mata mata kita"ujar Vina "Gak,gue gak bakal kasih tau siapapun"ucap orang itu yang masih kekeh untuk tak memberi tahukan siapa orang yang menyuruhnya. "CK. Gue juga udah tau. Karena Lo gak jujur sama gue tadi,so gue bakal buat perhitungan sama Lo"ucap Vina. Kemudian ia pun mulai mengeksekusi orang tersebut.
Setelah selesai,ia pun langsung menuju ke kamar mandi. Sedangkan Mira? Ia berada di ruangan Satya.
Beberapa menit kemudian. Vina pun sudah selesai mandi dan menggunakan pakaian serba hitamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah selesai semuanya,ia pun memutuskan untuk pulang tanpa menunggu Mira,karena Mira akan bersama dengan abangnya itu.
***
Tak butuh waktu lama mobil sport berwarna Gold sampai di mansion milik keluarga Hans. Saat ia masuk,ia melihat Jack yang sedang duduk di sofa dengan menatapnya. "Dek,kemana tadi kamu gak sekolah"tanya Jack "Temen gue kena musibah bang. Jadi gue panik,dan gue pergi deh sama Mira"alibi Vina yang dibuat sesantai mungkin. "Beneran?"tanya Jack "Iyalah bang"jawab Vina "Katanya Janson semalam kamu pesen Screaming Eagle CarbenetSauvignon 1992. Apa itu benar?"tanya Jack "Kagak lah, semalam gue pesen tapi gue beli yang lain"Jawab Vina. "Huft... Ya udah jangan di ulangin lagi ya"ujar Jack "Oke bang. Mmmm bang,lusa kita ke Jerman mau gak?"tanya Vina "Boleh deh,tapi sama siapa aja?"tanya Jack "Sama Hilda,terus Mira juga ikut"jawab Vina "Oh ya udah"ucap Jack. Vina pun mencium pipi Jack dan ia pun berlari ke kamarnya. Sedangkan Jack,ia terkekeh melihat adik kecilnya itu.