I'M VINA NOT VIRA

#6

Setelah dua jam berkutat dengan pelajaran,akhirnya bel istirahat pun berbunyi.

"Duduk mana nih?"tanya Cia.
"Pojok aja lah"ujar Vina.
Mereka pun duduk di tempat yang sudah di pilih Vina.
"Mau pesen apa kalian?"tanya Lala.
"Jus Lemon"jawab Vina.
"Lo gak laper Vin?"tanya Lala
"Gak"lagi lagi Vina menjawab dengan sangat singkat.
"Gue nasgor sama jus alpukat"ujar Cia.
Lala pun segera memesan makanan.

Beberapa menit kemudian,Lala sudah tiba membawa makanan yang di pesan sahabatnya itu.
Mereka pun segera melahap makanannya dan minumannya.
Saat sedang menikmati makanannya, tiba tiba Janson,dkk. Datang,dengan neklam alias Shinta.
"Vin,kita boleh duduk gak?"tanya Shinta dengan nada lembutnya,tapi bagi Vina itu sangat menjijikkan.
"Hm"jawab Vina datar.
Janson,dkk. Dan Shinta,dkk. Mereka duduk di meja Vina.
Shinta dengan sengaja menyenggol jus lemon milik Vina.
"Shhh"ringis Vina, karena luka goresan pisau semalam ketika ia melawan TD,masih belum kering.
"Apa apaan sih Lo"kesal Cia.
"Hiks... maafin aku....hiks aku gak sengaja....hiks...."air mata buayanya Shinta mulai keluar.
"Lo jangan kasar dong sama Shinta,dia itu kan gak sengaja"ujar Kenzo.

"Ya tapi dia udah kayak gitu sama Vina!"bentak Lala.
Vina pun mulai geram pada mereka yang berteriak-teriak di depannya.
"DIEM!"teriak Vina dengan nada dingin.
"Lo gak papa Vin?"tanya Lala khawatir.
"It's okay, mungkin ini kesalahan gue karena semalam nolongin geng yang kebetulan lagi berantem di tengah jalan,terus kewalahan menghadapi lawannya"sindir Vina. Janson,dkk. Pun mulai mencerna ucapan Vina tadi.

Apa maksudnya?. Batin Ren.

Apa dia yang semalam?. Batin Dev.

Vina yang mendengar batin mereka pun terkekeh.
"Hey,kenapa harus kalian berdua pikirkan?"tanya Vina santai,ia pun langsung pergi menuju kelasnya.
____________

Kini jam pelajaran telah usai,yang berarti semua murid akan pulang.

Kini Vina,dan kedua sahabatnya sedang berjalan di koridor.
"Lo pulang naik apa?"tanya Lala pada Cia.
"Jemput sopir"singkat Cia, sedangkan Lala ia hanya menghela nafas mendengar ucapan singkat sahabatnya itu.
"Lo naik apa Vin?"tanya Lala
"Motor"ucap Vina yang sangat singkat. Lagi lagi Lala hanya bisa pasrah dengan sikap kedua sahabatnya itu.

"Nasib banget sih,punya sahabat dingin terus datar pula"gumam Lala.
"Gue denger"ucap Vina dan Cia.
Sedangkan Lala,ia hanya menyengir saja.
Saat Vina akan menaiki motornya,ia mendengar suara seseorang memanggilnya.

"Vina"teriak orang itu.
"Siapa?"tanya Vina bingung.
"Ini Abang dek,ini bang Jack"ujar orang tersebut. Dia adalah Jack.
"Bang Jack"ujar Vina lirih,ntah mendapat keberanian dari mana. Ia memeluk tubuh Jack. Begitupun sebaliknya.

Berbeda halnya dengan Janson,dkk. Yang baru datang,menatap ke arah Vina dan Jack yang sedang berpelukan.
"Bang Jack"teriak seseorang
Jack yang mendengar orang memanggilnya pun,mencari arah suara. Ternyata itu adalah suara Janson.

Ketika Janson mendekat ke arah mereka, Jackson pun menaikkan satu alisnya, seolah bertanya ada apa.
"Lo kenapa deket sama dia sih bang,dia itu cewek murahan"cibir Janson.

Plakk

Tamparan keras mengenai pipi Janson. Jackson sangat murka ketika ada yang menghina adik perempuannya itu.
"Jaga ucapan Lo. Dia adek gue, dan gue berhak Deket sama dia begitupun dia yang juga berhak Deket gue"kata Jack dengan emosi.

"Sudahlah bang,kau akan lelah berbicara dengan hewan. Lebih baik kita jalan jalan saja"lerai Vina.
"Tapi bagaimana dengan motor mu Queen?"tanya Jack.
"Aku sudah mengirim pesan ke seseorang,kita tunggu 3 detik"ujar Vina.

1...

2...

3...

Terlihatlah dua orang menuju ke depan Vina.
"Ma-maaf Qu-"belum sempat orang tersebut berbicara tetapi sudah di potong terlebih dahulu oleh Vina.
"antarkan ke mansion keluarga Hans"perintah Vina. Orang tersebut pun langsung menaiki motor milik Vina.
"Bang, apakah kau akan berdiri di situ saja?"tanya Vina yang sudah berada di dalam mobil.
"E-eh ayo"jawab Jack ketika tersadar bahwa Vina sudah berada di dalam.
Sedangkan Janson dan Dev menatap iri kearah mobil berwarna hitam yang perlahan menghilang.