#28

23.6K 1.9K 29
                                    

Mereka pun melanjutkan makannya. Mereka saling bercerita dan tertawa tetapi itu tidak dengan Vina. Ia menatap kosong ke arah jalanan yang ramai.
Ia merindukan keluarganya.
Sesekali ia melihat ke arah Alger dan Alvin.

Hingga Alger menceritakan tentang keluarganya ketika mengetahui Vina koma.
"Jadi...
Setelah mengetahui Vina mengalami kecelakaan, seluruh keluarga Smith datang ke rumah sakit tempat Vina di rawat. Mereka terlihat sangat cemas dan khawatir. Tak lama dokter pun keluar dari IGD.
"Dok,bagaimana keadaan putri saya?"tanya Daddy
"Maaf Tuan,putri anda mengalami koma yang cukup lama"jawab Dokter itu seraya menunduk.

Sebagian keluarga pun masuk kedalam.
Kini di dalam ruangan hanya ada Mommy,Daddy,Alger,dan Alvin. Mereka berempat menangis,Mommy yang menciumi tangan Vina, berharap agar Vina sadar.

"Hiks.... Sayang bangun....hiks....bangun sayang....ayo bangun hiks...."tangis mommy. Daddy yang melihat mommy Vina seperti itu langsung memeluknya, untuk menenangkan.

"Shutt,mommy jangan gini ya. Pasti Vina bakal sadar"ucap Daddy menenangkan Mommy.
Sedangkan 2A,mereka menangis terus.
Hingga singkat cerita,Alvin selalu menyiksa dirinya dengan memukul dan membanting apapun itu.

Ia menjadi orang yang kejam,dan tak kenal ampun. Ia sangat frustasi melihat kondisi adiknya itu. Begitupun dengan Alger,namun Alger tak separah Alvin. Alger memang frustasi,ia tak mau makan selama 3 hari.

Bahkan,jika makan pun ia hanya 3 sendok saja.
Sedangkan mommy,selalu menangis setiap hari,dan tak mau makan sama sekali. Harus Susah payah Daddy membujuk istrinya itu untuk makan.
"Dad,kapan Rara bangun"itulah hal yang terus ditanyakan oleh mommy Vina.

"Sabar mom. Lebih baik kita sholat ya,kita doain Rara biar cepat bangun"ujar Daddy. Mommy Gina pun langsung mengikuti saran Suaminya itu.

Sedangkan keluarga besar Vina. Mereka menjadi orang kejam,dan dingin.

Jadi gitu deh ceritanya. Sakit banget hati kita pas tau Rara koma. Kita kangen banget buat Jahilin Rara,kita kangen banget di marahin Rara. Dia itu cewek yang baik,gak pernah sombong, meskipun dia seorang Queen Darkness,dan seorang leader mafia,ia memiliki hati yang baik. Andaikan aja waktu itu kita suruh Sopir buat jemput Rara karena udah malam"ujar Alger dengan air mata yang sudah menetes.
"Kita tau bang, kalau Rara itu orang baik"ucap Mira menengkan Alger.

"Kita besok pulang ke Amerika. Kita gak sanggup buat ninggalin Rara lama"ujar Alvin. Benteng Vina yang sudah kokoh seketika runtuh begitu saja.

Jika tadi Vina dapat menahan air matanya,maka sekarang sudah tak bisa. Air mata itu lolos begitu saja. Jack yang melihat Vina menangis dengan menatap jalan raya, langsung memeluk Vina.

Tetapi tak lama,sebab Hilda ikut menangis mendengar penjelasan Alger tadi.
"Cup sayangnya Abang. Jangan nangis ya"ujar Jack.
"Eh eh,itu Hilda nangis"ucap Mira.
Jack pun menjadi bingung.
"Sini sama gue aja"ujar Satya. Kemudian Vina memeluk erat satya,dan Jack memeluk Hilda.
"Tenang ya. Kita disini okay"ucap Satya menenangkan.
"Kapan selesainya"ujar Vina.

Jack tidak ingin Jika Vina harus kembali ke tubuhnya. Tetapi ia sangat menyayangi Vina,dan ingin Vina mendapatkan kebahagiaan.
"Ini ada apa ya?. Kenapa kalian berdua langsung menangis"tanya Alger bingung
"Gak apa apa"jawab Satya
Ketika Satya tak mendengar suara tangisan Vina,ia langsung menggeser Vina untuk melihat wajahnya.

Ternyata Vina tidur.
"Ini udah malam banget,jadi kita pamit dulu ya"pamit Alger dan Alvin
"Thanks ya bang/ger/Vin"ucap Mereka serempak. Sedangkan Alger dan Alvin mengangguk.
Saat ini tinggallah Vina, Satya,dkk. Mira,Hilda,dan Jack.
"Gue lihat Vina gitu malah kasihan"celetuk Andre
"Iya,gue juga kasihan lihat Vina gini. Gue sayang sama dia, gue udah anggap dia itu adik kandung gue"ujar Jack.
"Jack,Vina biar sama kita ya. Kayaknya dia bakal sedikit frustasi. Kita takutnya Lo gak bisa tenangin dia,masalah sekolah kita besok bisa berangkat bareng"kata Satya
"Ya udah,tapi jangan sampai lecet ya"ucap Jack. Satya pun terkekeh.

***

Sedangkan di tempat Alger dan Alvin berada mereka dibuat bingung,karena ada rasa yang tak ingin untuk mereka pulang.
"Itu tadi adiknya Jack kenapa ya. Kok gue ngerasa Deket banget sama dia"ujar Alger.
"Ntahlah gue juga gak tau. Tapi gue rasain sama kayak lo"ucap Alvin.

"Ya udahlah, sekarang yang kita pikirkan gimana keadaan Rara disana"kata Alger.

***

Sedangkan di tempat Vina berada,yaitu markas. Dia terus memukul samsak tak berdosa.
*Saat Vina akan di tidurkan ke kasur tadi,ia terbangun.

Bughh

Bughh

Bughh

Bughh

Pyarrrr

ARGHHHHHHH

Satya,dkk. Dan beberapa anggota lainnya,yang sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing terkejut,kala mendengar teriakan Vina. Dan dapat dipastikan bahwa Vina sedang emosi.

Mereka pun langsung menuju ke kamar Vina.
Pintu kamarnya terkunci,untung saja Satya mempunyai kunci cadangan.
Mereka pun masuk,mereka terkejut ketika melihat barang barang yang berserakan,dan samsak yang sudah tak berbentuk.

Mereka mengedarkan pandangannya mencari Vina. Ketemu! Mereka melihat Vina sedang duduk di balkon dengan asap yang memenuhi balkon. Mereka yakin Vina sedang merokok.

Mereka tak menyadari kedatangan seseorang dari belakang mereka. Orang itupun langsung pergi ke balkon tempat Vina merokok.
"Kenapa ngerokok?"tanya orang itu dengan nada dingin.
"Gak papa"singkat Vina.
"Gue tau apa yang Lo rasain. Gue percaya Lo kuat Queen"ujar Orang itu. Vina pun langsung membalikkan badannya. Ia melihat seorang laki-laki sedang tersenyum hangat ke Vina.

Grep

Lelaki itu pun langsung merentangkan tangannya.
"Sini"ujar Lelaki itu. Ntah dorongan dari mana,Vina memeluk orang itu. Sedangkan lelaki itu mencoba menenangkan Vina.
"Jangan nangis ya,Queen pasti kuat. Besok istirahat kita pergi ke Amerika ya,sama yang lainnya juga"ucap lelaki itu.
"Beneran?"tanya Vina
Lelaki itu mengangguk.
Sedangkan Satya,dkk. Dan anggota lain yang ikut ke kamar Vina menatap tak percaya.
Kemudian Vina melepaskan pelukan itu,dan menghapus air matanya.

Siapakah Cowok itu?

I'M VINA NOT VIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang