Jennie dan Lisa berada di Restaurant yang dekat dengan kantor Jennie.
"Kenapa Daddy sangat tiba-tiba..?"
"Aku juga tidak tau.. dan kamu tau jugakan Sikap Daddy bagaimana." Jelas Lisa.
"Kalau menurut aku pertunangannya biasa aja.. cukup keluarga kita dan sahabat yang lain" pinta Jennie.
"Aku juga setuju.. apa lagi masih ada beberapa hal yang harus aku selesaikan di London.."
"Apa itu..?"
"Hanya masalah Bisnis.. beberapa Kerja sama dengan pengusaha lainnya masih atas namaku jadi aku harus mengurus semuanya.. Jung Oppa yang akan mengambil Alih itu semua." Jelasnya
"Berapa lama..?"
"Mungkin sekita 1 minggu..? Atau lebih.."
"Yakk!! Pertunangan kita minggu depan Lisa.." pekik Jennie mempoutkan mulutnya
"Hahahaha.. aku hanya bercanda sayang" ujarnya mencubit pipi Jennie gemas.
"Males ah.." ujar Jennie pura-pura.
"Ini di tempat umum Jennie.. jangan buat aku tak bisa mengontrol diri."
"Hahahha.. dasar Mesum"
"Biarin... kan sama calon Istri sendiri"
Ucapan Lisa membuat pipi Jennie memerah.
"Ciee ada yang lagi malu nih.." ledek Lisa.
"Lisa stopp.." ancam Jennie.
"Oke.. oke.. kamu makin cantik kalau lagi ngambek" Lisa mencium pipi Jennie dengan cepat.
"Awas saja nanti"
Mereka kembali menikmati makanannya dan mengobrol beberapa hal untuk pertunangan mereka nanti.
***
Lisa kembali ke Mansionnya. Sejak makan siang tadi dia membicarakan semuanya dengan Jennie tentang pertunangannya minggu depan yang bahkan dia tahu dari seulgi.
"Daddy mana Mom..?" Tanyanya ketika melihat Nyonya manoban di ruang keluarga.
"Daddy lagi mandi sayang.. kenapa..?"
"Lisa mau ngomong sesuatu sama Daddy" Lisa langsung mendudukan dirinya di samping Mommynya.
"Ada apa.. apa ada masalah sayang..?" Nyonya manoban mengusap rambut putri kesayangannya.
"Apa benar Daddy udah nentuin pertunangan aku sama Jennie Mom..?"
"Kau tau Daddy kamu sayang.. dia paling tidak suka menunda sesuatu.."
"Ada apa Lisa..?" Selah Tuan Manoban yang baru saja keluar dari Kamarnya.
"Dad.. kenapa tidak membicarakan dulu pada kami tentang pertunangannya..?"
"Lebih cepatkan lebih bagus.. dan Daddy sudah tidak sabar ingin melihat Lisa kecil berlarian disini."
"C'mon Dad.. ini bukan masalah cepat atau tidaknya.. hanya saja kami belum mempersiapkan apapun.."
"Apa yang perlu disiapkan.. ini hanya pertunangan Lisa.." jelas Tuan Manoban.
"Lisa tau dad.. tapi Lisa masih ada urusan di London.."
"Selesaikan Urusanmu. Daddy tidak mau tau dan setelah kau kembali dari London acara pertunangannya menjadi acara pernikahanmu." Ujar Tuan Manoban.
"Dad.. Lisa-.."
"Tidak Lisa.." bentaknya "Tinggalkan Wanita itu atau kau akan kehilangam Jennie selamanya.." tegas Tuan manoban Langsung meninggalkan Lisa.
Lisa tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ia mencintai Jennie bahkan sangat mencintainya. Dan dia tidak ingin kehilangan Jennienya lagi. Dengan langkah berat Lisa menaiki tangga untuk masuk kekamarnya.