Lisa POV
Aku telah sampai di bandara London Inggris. Aku harus menyelesaikannya dengan cepat. Aku tidak ingin Jennie menunggu lama. Aku mengambil ponselku untuk menghubungi seseorang.
Butuh waktu beberapa detik hingga seseorang mengangkatnya.
"Aku sudah dibandara.. kamu dimana..?"
"Aku diruang tunggu sayang"
"Baiklah tunggu aku"
Aku berjalan keluar menemui seseorang yang telah menungguku.
"Maaf.. apa kamu menunggu lama..?"
"Tidak.. aku baru sampai 5 menit yang lalu" ujarnya memelukku.
"Kamu merindukanku..?" Tanyaku membalas pelukannya. Aku akui aku juga merindukan gadis dipekukanku ini.
"Tentu saja aku merindukanmu.."
"Ayo.. aku ingin istirahat dulu"
Aku berjalan keluar bandara menuju mobilnya. Seketika aku mengingat sesuatu.
"Tunggu.." ujarku mengambil ponselku kembali. Aku mengetik pesan untuk Jennie. Memberitahunya bahwa aku sudah sampai.
"Kamu menghubungi siapa sayang..?"
"Eoh.. tidak.. aku hanya mengabari Mommy jika aku sudah sampai.." ujarku bohong.
"Oh.. biar aku yang mengemudi. Kau pasti sangat lelah."
"Baiklah.. aku ingin istitahat sebentar.." ujarku.
"Kita ke apartemenmu atau ke apartemenku saja..?"
"Apartemenmu saja.. itu lebih dekat dari sini."
"Oke.. istirahatlah sayang.. nanti setelah sampai aku akan membangunkanmu."
Aku tersenyum hangat padanya. Dia gadis yang lembut dan pengertian. Dia gadis yang selama ini ada disampingku selama aku di London. Kami tidak memiliki hubungan yang pasti tapi aku tau dia mencintaiku. Aku tidak tau apakah aku harus menyakiti perasaannya.
"Kenapa terus memandangiku Lisa..?"
"Tidak.. kau cantik hari ini.."
"Hahahaha.. sepertinya kau sudah mengantuk.. tidurlah aku tidak ingin mendengar rayuanmu."
Setelah beberapa menit perjalan kini kami telah sampai di Apartemennya.
"Kamu ingin makan sesuatu.. aku bisa memasakanmu..?"
"Tidak perlu.. aku masih merasa kenyang."
Aku melihatnya melangkah kekamar tapi aku menahannya
"Kamu ingin kemana..?" Tanyaku
"Aku ingin membersihkan kamarmu sebelum kamu masuk."
"Tidak.. aku ingin tidur bersamamu.."
Aku melihat dia mengerutkan keningnya. Mungkin dia bingun atas permintaanku.
"Kamu kenapa.. kamu tidak pernah meminta ini sebelumnya..?" Tanyanya
Aku menarik tubuhnya dalam pelukanku.
"Aku hanya ingin tidur bersamamu.. aku merindukanmu.."
"Baiklah.. kamu masuklah nanti aku menyusulmu."
Iya melangkah ke arah dapur entah untuk apa.
"Baifern.."
"Iyaa kenapa..?"
"Tidak.. aku hanya memanggilmu"
Dia tersenyum padaku. Aku tidak tau harus memulainya dari mana. Dia gadis baik dan aku tidak ingin menyakitinya.