Jennie POV
Aku menyiapkan sarapan untuk mereka. Aku merasa bahagia melakukan hal ini setiap hari bahkan sampai aku menua nanti.
"Is that true?"
"Yes okey dokey yo"
"Is that true?"
"Yes okey dokey yo"
"Jeongmalo?"
"Yes okey dokey yo"
"La la la la la lala."
Sepertinya mereka sudah bangun. Aku kembali melangkah kearah meja makan membawa makanan kesukaan Lisa. Mataku membelalak ketika aku melihat Anak kami berada dipunggung Lisa yang sedang menuruni tangga.
"Lisa.. jangan mengendongnya seperti itu bagaimana kalau kalian jatuh" kesalku. Dan dia hanya terkikik melihatku.
"Ayo bernyanyi lagi Baby.."
"Is that true?"
"Yes okey dokey yo"
"Is that true?"
"Yes okey dokey yo"
"Hentikan.. kalian harus sarapan.. Mommy tidak akan membiarkan kalian jalan-jalan sebelum sarapan kalian habis" tegasku.
"Siap Mommy" ucap mereka bersamaan sembari mengangkat tangannya memberi hormat padaku.
"Dada~ apa Dae Jung hyung juga akan ikut..?"
"Tentu.. kita akan bertemu dengan mereka disana dan Kenneth hyung."
Aku hanya menatap mereka.
"Liam tidak mau kalau ada Kenneth hyung. Dia selalu membuatku menangis"
Lisa tesenyum begitu pun denganku. Ya Kenneth selalu menggodanya dan berujung menangis. Aku tidak tau mengapa dia tidak bisa dekat seperti Dae Jung anak Irene Unnie.
"Laurent apa kamu mau ikut dengan Dada juga..?"
"Tidak.. aku akan bersama Mommy.."
"Tapi Earth ada disana.."
Aku menatap putriku. Dia memiliki sikap yang dingin sepertiku. Dia tidak menyukai Lisa dia selalu ingin disampingku. Tidak seperti Liam anak kedua kami dia lebih menhabiskan waktunya bersama Lisa. Mungkin karena Liam memilih menjadi model dikantor Lisa sedangkan Laurent memilih untuk dikantorku. Kami mengizinkan apapun kemauan mereka. Lisa berfikir itu baik untuk memperkenalkan mereka dunia industri itu bagaimana tapi tentu saja masih dibawah pengawasan kami.
"Aku akan menyusulku kalian nanti.." ujarku.
"Tapi Mom.."
"Mereka ingin berkumpul sayang.. kita akan menyusul Dada dan yang lain setelah Urusanmu selesai"
Laurent hanya menganggukkan kepalanya aku tahu dia tidak suka dengan keramaian. Dia memilih untuk mengahbiskan waktu dikamarnya.