"Dok... Detak jantungnya kembali berhenti"
Jennie segera berlari kesamping brangkar Lisa.
"Kumohon Lisa jangan tinggalkan aku.. hikksss"
"Siapkan pacu Jantungnya.."
"Siap Dok.."
"Jennie sayang.. biarkan Dokter menangani Lisa dulu.." ujar nyonya manoban memeluk Jennie.
"Lisa Mom.. Hiksss..."
"100 juole"
"Clear"
"120 joule"
"Clear"
"160 joule"
"Clear"
"Please Lisa.. Kumohon.."
"Tambahkan lagi"
"Tapi Dok.."
"Tambahkan saja... cepat.."
"200 joule"
"Clear.."
Tubuh Lisa terangkat dengan kasar.
"Dok detak jantungnya tidak kembali.."
Dokter hanya menatap Jennie dan Nyonya Manoban.
"A-andwae... andwae Lisa-ya..."
Jennie segera berlari kesamping Lisa mendorong dokter yang ada disamping brangkar Lisa.
"Lisa bangun.. hiksss kumohon bangun.." ujar Jennie memompa dada Lisa. "Aku tidak akan memaafkanmu jika kamu tidak bangun"
Jeongyeon dan Baifern menyaksikan bagaimana Jennie berusaha membangunkan Lisa.
"Please Lisa.. kumohon hiksss... DOKTER LAKUKAN SESUATU PADANYA" teriaknya.
"J-jennie sayang.." nyonya Manoban ingin memeluk Jennie namun Jennie menepisnya.
"Tidak.. Lisa tidak boleh meninggalkanku.. ayo bangun bodoh.. hikssss LISAAAAAAAAAAA"
Brughh.
"Jennie.." ujar Jeongyeon dan Nyonya Manoban yang melihat Jennie tak sadarkan diri.
Jeongyeon segera mengangkat tubuh jennie.
"Bawa dia keruangan sebelah" pintah dokter.
Jeongyeon membawa Jennie keruangan sebelah di ikuti oleh suster.
***
Jisoo langsung menghubungi sahabatnya yang lain setelah mendapat kabar jika Lisa kembali mengalami henti jantung.
Mereka berlarian di koridor rumah sakit. Appa dan Eomma Jennie pun berlarian seperti mereka.
Setelah sampai didepan ruangan Lisa. Mereka melihat Jennie dibawah oleh Jeongyeon yang sudah tak sadarkan diri.
"Apa yang terjadi.. kenapa dia..?" Tanya Jisoo panik.
"Jennie Pingsan.."
Jisoo dan Rosé mengikuti langkah Jeongyeon membawa Jennie keruangan sebelah. Sedangkan yang lain masuk keruangan Lisa.
3 jam telah berlalu. Jennie belum sadarkan diri Rosé dan Jeongyeon menemaninya sedangkan Jisoo kembali menyusul sahabat mereka.
"Eunghhhh"