"J-Jennie.."
Dengan cepat Jennie menarik paksa tubuhnya. Lisa tersentak mendengar seseorang memanggil Jennie.
"J-jeongyeon" ujarnya menghapus air matanya.
Lisa menatap orang yang tak dikenalnya itu.
"Siapa..?" Tanya Lisa.
"D-dia teman aku Li.."
Lisa masih manatap Jeongyeon. Sedangkan Jeongyeon malangkah mendekati Jennie dan menghapus air matanya. Lisa tersentak atas perlakuan gadis itu.
"Kenapa menangis..?" Tanya Jeongyeon lembut. Jennie hanya menggelengkan kepalanya.
"J..?"
"Sebaiknya kamu pulang Lisa." Ujar Jennie.
"Tapi J... aku mau jelasin semuanya."
"Besok kita ketemu dikantorku.. aku akan menunggumu disana."ujar Jennie.
Lisa menghelah nafas dan kembali menarik tubuh Jennie kepelukannya.
"Baiklah tunggu aku besok.. aku tidak ingin kehilanganmu J.. aku mencintaimu." Ujarnya mencium sekilas kening Jennie. "Bye J.. good Night" sebelum Lisa keluar dia menatap Jeongyeon dengan datar.
Lisa meninggalkan apartemen Jennie sedangkan Jennie kembali terisak mengingat apa yang telah terjadi.
"Hei kenapa kamu menangis...?" Tanya Jeongyeon
Jennie hanya menggelengkn kepalanya dan meningglkan Jeongyeon begitu saja.
"Jennie.." panggilnya.
"Jennie kamu kenapa..?"
Bruggh
Suara bantingan Pintu membuat Jeongyeon berhenti.
"Kamu kenapa Jennie dan Siapa wanita tadi" ucap Jeongyeon lirih.
***
Lisa melajukan mobilnya dengan perasaan yang penuh dengan tanda tanya.
"Aarrrgghhh..."ujarnya memukuk Stir mobilnya.
"Siapa dia Jennie.. siapa gadis itu.." teriaknya lagi. "Apa aku sudah terlambat.. apa aku tidak ada artinya lagi.. hiksss"
Lisa semakin melajukan mobilnya hingga sampai didepan gedung Hotel.
"Semuanya harus selesai.. ayo Lisa jangan sampai kehilangan Jennie lagi" ujarnya keluar dari mobil dan memasuki hotel tersebut.
------
Pagi telah menyapa Jeongyeon menyiapkan sarapan untuk Jennie.
Tok.. Tok..
"Jennie.. apa kamu sudah bangun..?" Tanyanya mengetuk pintu kamar Jennie. Baru saja ingin mengetuk kembali pintu kamar Jennie terbuka dengan Jennie yang sudah rapi.
"Kamu kekantor hari ini..?" Tanya Jeongyeon
"Nee.. aku harus kekantor hari ini."
"Aku udah nyiapain sarapan.. kita sarapan dulu yah." Ajak Jeongyeon.
Mereka kini sarapan bersama. Sekali-kali Jeongyeon melirik Jennie. Aura Jennie hari sangat berbeda dari Jennie yang dia kenal.
"J-Jennie.." panggilnya
"Hmmm"
Auranya sangat berbeda. Oke Jeongyeon jangan tambah merusak Moodnya. Batin Jeongyeon.