Ok guys part kali ini gue ingin memperingati kalian. Gue tidak tau umur kalian berapa jadi dosanya ditanggung sendiri.
Happy Reading Guys 🥰
Jennie POV
Aku menyiapkan makan malam kami. Aku memasak beberapa makanan kesukaannya. Setelah bertemu dengan Kenneth tadi aku menyuruh Lisa untuk tinggal di apartemenku sebelum dia pergi ke London besok. Sebenarnya aku sangat ingin pergi dengannya tapi dia memastikan jika dia akan kembali secepatnya. Semenjak malam pertemuan orang tua kami aku tidak ingin berada jauh darinya aku selalu ingin disampingnya apapun itu.
Aku mendengar suara kaki seseorang melangkah kearahku dan langsung memelukku dari belakang.
"Apa kau sudah lapar..?" Tanyaku. Dia mengeratkan pelukannya dan membawa wajahnya di pundakku.
"Aku sangat lapar"
"Tunggu sebentar lagi.."
"Tidak.. aku tidak ingin makanan itu.."
Aku mengerutkan keningku. Dan dia mencium pundakku.
"Hentikan Lisa.. aku sedang memasak.."
Dia semakin mengeratkan pelukkannya.
"Lisa Stopp.."
Lisa membalikkan tubuhku dan aku bisa melihat matanya. Pandangan yang tak biasanya.
"Aku mencintaimu Jennie.."
"Aku lebih mencintaimu Lisa."
Aku melihat mata Hazzelnya yang begitu membuatku jatuh kedalamnya. Aku membawa tanganku mengalungkan kelehernya dan dia dengan cepat menarik tubuhku dalam pelukannya.
"Apa kamu tau.. aku sangat bahagia bisa bersamamu.." ujarnya
"Aku bahagia karena gadis yang selama ini aku cintai telah menjadi milikku saat ini. Aku masih merasa ini mimpi dan jika pun ini mimpi aku tidak ingin terbangun untuk selamanya."
"Aku juga bahagia bisa bersamamu Lisa."
Dia mengankat kepalanya dan menatapku. Aku memejamkan mataku dan kurasa bibirnya telah menyentuh bibirku. Bibir yang kini membuatku candu. Aku tidak tau apa yang terjadi pada tubuhku darahku seakan mendidih. Ciuman kami semakin panas dan aku tidak bisa menolaknya.
Aku menarik tubuhku dan kulihat Lisa dipenuhi oleh nafsunya.
"Jangan disini Lisa.."
Lisa langsung menggendongku ala Bridal Style. Tatapan mata kami tidak pernah terputus sampai aku tidak menyadari kalau kami sudah berada diranjang kami.
"Can i..?"
Mulutku seakan beku untuk sekedar menjawabnya hingga aku hanya menganggukkan kepalaku setuju atas apa yang Lisa inginkan.
Author POV
Kecupan demi kecupan yang menggema menjadi sangat panas. Jennie tak bisa menolaknnya. Dia menginginkan Lisa lebih.
"Mmpphhh"
"L-Lisaahhh.." jennie mengerang menekan tengkuk Lisa lebih dalam lagi. Lisa menggigit bibirnya. Membukanya, membiarkan lidah Lisa mengabsen setiap sudut mulutnya.
Tangan Lisa tak tinggal diam. Mengusap setiap inci tubuh Jennie. Lisa seakan mabuk dibuatnya dan ini adalah pengalaman pertama baginya namun dia bisa melempar kaus Jennie dengan mudah.
"Aaahhh Lisaahh.."
"Kau membuatku hilang akal jennie"
Jennie tak menghiraukan perkataan Lisa. Ia terus menekan tengkuk Lisa membiarkannya memberi tanda pada lehernya.