Part 12 (2017)

567 62 0
                                    

Detak jantung Naya kembali tidak karuan saat Daven masih merangkulnya dengan santai. Seakan-akan itu adalah hal yang normal bagi pemuda itu. Sedangkan bagi Naya itu bukanlah hal yang biasa.

Terjebak dalam kakak-adik zone benar-benar membuat Naya tidak memiliki harapan sama sekali bahwa cintanya akan dibalas oleh Daven.

Apalagi dengan kehadiran Saura yang cantik dan sempurna itu.

Saura !?!

Betapa terkejutnya Naya ketika mereka tiba di ruang makan. Daven langsung melepas rangkulannya ketika sosok perempuan itu mulai terlihat.

Saura ...

Saura Navya Putri

Gadis yang selalu membuat Naya insecure itu ...

Sekarang berada di ruang makan rumahnya. Terlihat begitu cantik dan sangat anggun.

Naya langsung terdiam berusaha mencerna situasi saat ini.

Diruang makan tidak hanya ada Saura, tapi juga ada Nino yang sedang duduk di meja makan. Di atas meja telah tersedia hidangan yang sepertinya baru saja selesai disajikan. Terlihat dari asap hangat yang mengepul diatas makanan tersebut.

Si Kampret, Kakak Naya yaitu Nino malah tampak sudah rapi, bahkan lebih rapi dari biasanya.

Seumur-umur enggak pernah sekalipun manusia itu bangun pagi dan udah MANDI dihari sabtu seperti ini.

Nino tampak sedang mengobrol dengan Saura saat Naya dan Daven masuk ke ruang makan.
Saura memakai setelan kemeja putih casual dipadukan dengan denim. Make up tipis menghiasi wajah gadis itu. Dengan tampilan sederhana seperti itu saja, kecantikan Saura sudah menguar membuat gadis itu dengan mudah menjadi pusat perhatian di ruangan makan itu.

 Dengan tampilan sederhana seperti itu saja, kecantikan Saura sudah menguar membuat gadis itu dengan mudah menjadi pusat perhatian di ruangan makan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbanding seratus delapan puluh derajat dengan Naya. Naya belum mandi, rambutnya awut-awutan, ada bekas air liur meleber di bibirnya. Ia bahkan memakai piyama lusuh yang sudah ada bolong di bagian pinggirnya.

Tuhan ... kenapa aku menyedihkan sekali, batin Naya.

"Nay .. kenalin ini Saura" kata Daven yang tampaknya menyadari Ia yang kebingungan melihat ada tamu dadakan diruang makannya.

"Ra ... kenalin ini adik kita" Lanjut Daven lagi "Namanya Naya"

ADIK KITA! What!, protes Naya dalam hati.

Kak, aku bukan adikmu, kata-kata itu ingin sekali Naya teriakan saat itu. Namun cepat-cepat dibungkamnya ketika sosok Saura berdiri dan menghampiri Naya.

Gadis itu tersenyum kepada Naya. Ketika tersenyum wajah Saura menjadi seratus kali lebih cantik dari sebelumnya. Tidak heran kenapa Daven bisa begitu klepek-klepek pada gadis ini. Karena harus Naya akui Saura itu memang sangat cantik.

"Hai Naya, Aku Saura" Saura mengulurkan tangannya ke arah Naya. Dalam jarak sedekat ini, Naya bisa mencium aroma parfum gadis itu. Bahkan parfum yang dikenakan Saura pun memiliki aroma yang sangat menarik.

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang