Unmoveable Special Chapter [END]

1.3K 79 66
                                    




5 Tahun kemudian ...



"Titttt Titttttt Tittttttt"

Naya menekan klakson mobilnya dengan tak sabaran. Mobil jeep didepannya melaju dengan begitu lambat hingga membuat emosinya memuncak.

Siang itu cuaca sedang panas-panasnya. Matahari bersinar dengan begitu teriknya, sampai-sampai sinarnya mematul dan membuat jalanan tampak berkilau terang.

Ia sudah terjebak macet kurang lebih tiga puluh menit. Hatinya risau memikirkan Kion harus menunggu sendirian di gedung Playgroupnya seorang diri. Bagaimana kalau anak itu kenapa-kenapa?

Kepalanya langsung berdenyut pusing membayangkan anak berusia empat tahun yang masih enerjik itu harus menunggu selama ini.

Sambil menunggu arus lalu lintas yang tak kunjung bergerak, Naya langsung menyambar ponselnya. Notif ponselnya dipenuhi dengan pesan dari mahasiswa-nya yang menanyakan berbagai hal. Ia tak mengubris pesan mereka dan memutuskan untuk membalasnya nanti.

Cepat-cepat Ia mencari nomor kontak 'Saura' dan menghubungi gadis itu. Tak butuh waktu lama, gadis itu langsung mengangkat panggilannya.

"Halo Nay"

"Ra!" Pekik Naya, "Elo dimana? udah pulang dari Sunshine?"

Naya lalu menyebut nama playgroup tempat Kion bersekolah. Kebetulan anak kedua Suara dan Fikri, yaitu Suri juga bersekolah di playgroup yang sama.

"Masih di Sunshine, ini Kion lagi sama aku kok ... masih main bareng Suri" Jelas Saura yang langsung membuatnya menghela napas penuh syukur, "Kamu dimana Nay?"

"Masih kena macet nih di Jalan Awan, Lo tunggu bentar yaa Ra ... plis jangan pulang dulu" Kata Naya setengah memohon, "Lo ada kegiatan ga habis ini?"

"Enggak ada sih Nay ... aku fleksibel aja" Sahut Saura.

"Kalau gitu tunggu gue yaa Raa" Ucap Naya buru-buru menginjak rem ketika arus lalu lintas mulai berjalan kembali.

"Iyaa santai ajaaa"

"Makasi banget Raa" Sahut Naya, "See yaa"

"Okee Nay, hati-hati yaa"

Naya lalu mematikan ponselnya dan kembali bernapas lega.

Jujur Naya amat kagum dengan gadis itu. Perkembangan Saura sejak bersama Fikri bisa dikatakan berubah seratus delapan puluh derajat. Seakan-akan, Fikri dan Saura memang ditakdirkan bersama untuk merubah hidup satu sama lain. Setelah menikah dan punya Farell, tiga tahun lalu, Fikri akhirnya resign dari Lets Shopping untuk membuat bisnis bengkelnya sendiri. Siapa sangka kecintaan pemuda itu pada otomotif malah membuka jalur rejeki untuk keluarga kecil mereka. Bermula dari sebuah bengkel kecil sederhana, sekarang sudah memiliki lima cabang di kota besar.

Fikri dan Saura pun menjadi kaya raya. Walau kaya raya, pasangan itu tak lupa berderma. Saura kemudian membuka sekolah untuk pendidikan anak-anak tak mampu secara gratis, demi mewujudkan hal tersebut, gadis itu mengajak beberapa donatur yang terkenal suka berderma. Sehari-hari, Saura menjalankan sekolah tersebut. Jam kerjanya yang cukup fleksibel membuat gadis itu juga sempat mengurusi kedua anaknya, bahkan sekarang Saura sedang hamil anak ketiga.

Kalau Ia mengingat bagaimana masa lalunya dulu dengan Saura, dia hanya bisa tertawa mengingat perseteruan panjang mereka memperebutkan Baskara.

Kurang lebih Ia membutuhkan waktu dua puluh menit untuk sampai ke Sunshine School. Ketika Ia memarkir mobilnya di parkiran sekolah itu, suasana sekolah sudah begitu sepi.

Naya bergegas keluar dari mobilnya, Ia hampir setengah berlari memasuki halaman sekolah untuk mencari Kion.

Ia kembali bernapas lega ketika melihat Kion sedang bermain ayunan bersama Suri. Walaupun saat itu matahari sudah begitu terik diatas langit, Kion tetap bersemangat dan tampak sangat bahagia mengayunkan kakinya.

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang