Part 35 (2017)

619 70 53
                                    

"Bas !!" pekik Saura.

Saura dengan cekatan langsung memapah Baskara menuju kamar mandi, sebelum muntahan pemuda itu tercecer lebih banyak lagi ke lantai. Bobot tubuh pemuda itu ternyata lebih berat dari bayangannya, membuatnya begitu susah payah untuk mengajak pemuda itu masuk ke dalam kamar mandi.

Begitu mereka telah memasuki kamar mandi, Saura mengarahkan tubuh Baskara menuju wastafel, Baskara langsung memuntahkan isi perutnya ke dalam wastafel. Dengan telaten, Saura lalu mengelus punggung pemuda itu, sampai Baskara berhenti dan menghela napas panjang tampak begitu lesu telah muntah begitu banyak. Saura lalu membersihkan muntahan itu dengan menyalakan keran air wastafel, hingga tidak ada lagi muntahan yang tersisa dan hanyut bersama air yang mengalir.

Baskara berdiri dihadapannya sambil bersandar di wastafel tampak begitu lemas. Saura mengambil lap yang ada dirak kamar mandi. Lap tersebut kemudian ia basahi dengan air mengalir.

Saura membersihkan sisa-sia muntahan Baskara yang ada di kemeja coklatnya dengan menggunakan lap basah tersebut. Saura tidak merasakan jijik sama sekali karena Ia hanya fokus untuk membuat Baskara merasa lebih nyaman. Namun hal itu menyebabkan kemeja pemuda itu menjadi makin basah. 

Saura lalu memapah Baskara menuju ke toilet seat, dan mendudukkan pemuda itu diatasnya. 

"Bas tunggu bentar disini"

Ia lalu dengan tergesa-gesa keluar dari kamar mandi dan berjalan cepat menuju ke sebuah kamar yang pintunya terbuka di dekat ruang tamu. Saura masuk kekamar gelap itu dan meraba-raba disepanjang dinding untuk mencari saklar lampu. Ketika jemarinya telah menemukan saklar tersebut Ia langsung menyalakannya.

Ketika lampu menerangi kamar tersebut, Saura mengamati sekeliling. Kamar tersebut berukuran 2x2 meter. Dengan tembok putih dan lantai kayu sebagai ornamen utama. Terdapat sebuah tempat tidur single, meja belajar, dua rak medium dan lemari. Di rak terdapat banyak sekali koleksi album dan buku komik. 

Saura lalu berjalan menuju meja belajar yang diatasnya terdapat beberapa kertas dan buku yang berceceran, disalah satu kertas Saura melihat nama Baskara tertera disana, maka dapat dipastikan kalau ini kamar Baskara. 

Ia lalu melangkah menuju sudut lemari baju, dibukanya lemari baju Baskara dan langsung tercium aroma segar dari pewangi pakaian, didalamnya terdapat beraneka potongan kaos yang dilipat rapi serta deretan kemeja yang disusun berdasarkan ukuran. Secara acak, Saura mengambil kaos yang paling atas dari tumpukan yang ada . 

Saura akan menutup pintu lemari dan bergegas keluar ruangan, namun sesuatu menarik perhatiannya. Di dalam lemari tergeletak gantungan kunci yang menarik matanya disalah satu sekat lemari . Saura kemudian mengangkat gantungan kunci tersebut dan diperhatikannya dengan detail.

Gantungan kunci tersebut cukup ramai dekorasinya, terdapat sesuatu yang berbentuk seperti nametag berbahan acrylic berisi sebuah foto didalamnya. Saura tidak mengenali foto tersebut namun ia dapat memastikan itu adalah foto member boyband kpop.

Saura mengerenyitkan dahinya, apa Baskara seorang kpopers?

Ia lalu mengeleng mengingat dekorasi dari gantungan kunci tersebut cukup feminim. Selain nametag acrylic terdapat hiasan beads persegi berwarna putih dan charm berbentuk kupu-kupu dan bunga. Saura lalu memeriksa beads tersebut karena setiap beadsnya berisi huruf yang membentuk identitas pemilik gantungan kunci.

"N ... A ... Y ... A ....NAYA!" 

Saura langsung tergangga dengan tangan berada didepan bibirnya. 

Tiba-tiba semua hal dan fakta mulai berputar dikepalanya, mulai dari kejadian diacara pengalangan dana, tingkah aneh Baskara hingga apa yang Baskara ceritakan tadi secara panjang lebar serta gantungan kunci ini.

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang