Part 28 (2017)

636 64 26
                                    

"Lima belas menit pacar lo gak kesini, foto selanjutnya yang bakal gue kirim akan lebih hot dari yang tadi" Kata Bos dengan nada mengancam tepat didepan muka Naya.

"Hmppphhh!!!! Hmmphhhhhhh!!!!"

"Hmppphhh!!!! Hmmphhhhhhh!!!! Hmmphhhhhhh!!!!"

Naya kembali berusaha untuk berteriak, namun tangan yang membekap mulutnya membuat Naya kesulitan berbicara.

Pemuda bengis itu ...

Bos ...

Menyuruh rekannya untuk memegangi kedua tangan Naya dengan begitu erat hingga gadis itu tidak bisa kabur. Tidak lupa juga membungkam mulut Naya agar gadis itu tidak bisa berteriak minta tolong.

Setelah Bos dan rekan-rekannya berhasil menangkapnya, pemuda itu benar-benar menahannya dengan segala cara. Naya kehilangan tasnya yang mungkin masih ada ditempat Ia terjatuh tadi. Mereka membawa Naya tepat ke area belakang kampus dengan kondisi jalan yang benar-benar sepi. Naya sangat berharap ada orang asing yang lewat namun hasilnya nihil.

Area ini bahkan diluar jangkauan security kampus. 

Naya merasa ketakutan, amat takut.

Ia takut kalau tidak bisa kabur dari sini secepatnya, Bos dan rekan-rekannya akan melakukan hal yang lebih jauh.

Naya sangat takut Ia akan melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya.

Untuk pertama kalinya Ia merasa bahwa Ia sangat lemah dan tidak berdaya sebagai perempuan saat ini. 

Naya tidak henti-hentinya memberontak dan melakukan perlawanan agar Ia bisa melepaskan diri namun apa daya fisiknya tidak sebanding dengan lima pemuda yang ada dihadapannya sekarang.

Beberapa saat lalu, Bos mengambil foto selfie dengan dirinya. Pemuda itu mengirimkan foto tersebut ke Baskara. Jika lima belas menit Baskara tidak datang ke lokasi ini, maka mereka akan melakukan hal yang lebih buruk lagi kepada Naya.

Dalam hatinya, Naya tidak mengharapkan Baskara akan datang kesini menyelamatkannya. Bagi Baskara dia bukan siapa-siapa. Pemuda itu bahkan tidak pernah menoleh kearahnya sejak kejadian penggalangan dana.

Jadi buat apa Baskara repot-repot kemari untuk menyelamatkannya?

Dia hanya gadis yang Baskara jadikan lelucon bukan?

Satu-satunya harapan Naya adalah kepada kakaknya Nino, yang berjanji menjemputnya namun tidak kunjung datang setelah beberapa sejam berlalu. 

Nino yang tidak bisa dihandalkan disaat genting seperti ini membuat Naya semakin kesal. Namun Naya tidak menyerah sama sekali, Ia memutuskan untuk tetap melawan dengan semua sisa kekuatan yang Ia miliki.

Naya berusaha melepaskan dirinya sekuat mungkin. Gadis itu menggerakkan kedua kakinya yang bebas berusaha menginjak kaki dari orang yang memegang kedua tangannya. 

"Aarrrghhh" Orang yang memegangi Naya berteriak ketika kakinya diinjak Naya dengan begitu keras. 

"Bangsat !!!" orang itu tampak kesal dan memegangi Naya dengan lebih keras, membuat tangan Naya terasa sakit yang luar biasa saat itu. "Bos sumpah ini cewe ga bisa diem !!!"

Bos tampaknya menyadari kalau temannya kewalahan dengan perlawanan Naya. Pemuda itu lalu mendekat dan kembali mendekatkan wajahnya hingga jarak yang amat dekat dengan Naya. Jaraknya begitu dekat hingga Naya bisa merasakan hembusan napas dari pemuda itu. 

"Lo bisa diem gak" kata Bos pelan namun sangat menakutkan, "Sekali lagi lo berusaha ngelawan, gue jamin foto selanjutnya, yang gue kirim ke cowok lo adalah lo yang tanpa baju!"

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang