Part 74 (2021)

718 67 130
                                    




"Wow kalian cocok banget yah"

"Lucu banget lagi bisa jadian"

"Hebat kamu Nin ..."

Baskara hanya bersandar di sofa tempatnya terduduk saat ini. Sedari tadi Ia hanya diam, menyesap orang juice yang dipesannya sambil mendengar obrolan lima gadis yang duduk melingkari meja ini.

Dan bosannya bukan main.

Ia sudah lelah seharian bekerja, bahkan harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Seharusnya Ia bisa beristirahat lebih awal. Namun yang ada, Ia malah terjebak disini, mendengar celotehan mereka berlima yang saling adu pencapaian.

Baskara bahkan tak sedikitpun peduli mereka itu siapa, dan hidupnya mereka bagaimana.

Sedihnya lagi, Hal ini sudah rutin Ia lalui.

Namun malam ini berbeda.

Gadis bernama Ninda itu, membawa pacar barunya ke acara arisan ini. Pacar Ninda tampak berbeda dari pria-pria lain yang pernah terpaksa ikut di acara kumpul-kumpul para gadis ini. Pemuda yang duduk tak jauh dari dirinya itu, tidak banyak bicara namun tetap terkesan ramah di waktu  yang sama.

Pemuda itu bernama Radit.

"Oh ya Radit kerja dimana sekarang?" Tanya salah satu teman Saura ketika topik obrolan kini berpusat pada pasangan baru tersebut.

"Aku buka praktik psikolog" Jawab Radit kalem.

Mendengar kata psikolog, membuat Baskara langsung memusatkan perhatiannya kepada pemuda itu.

"Wah keren, udah berapa lama jadi psikolog Dit?" Tanya Saura yang duduk tepat disebelahnya.

"Baru setahun Ra" Sahut Radit.

Fakta bahwa Radit adalah psikolog membuat Baskara langsung tertarik untuk mengenal pemuda itu. Sudah lama sekali Ia ingin berkunjung ke psikolog, untuk menanyakan mengenai mimpi buruknya yang kerap menganggu aktivitasnya sehari-hari.

Ia selalu meminta Saura untuk menemaninya pergi. Namun, ketika Ia menanyakan hal tersebut, Saura lebih sering menggelak dengan alasan masih ada kesibukan yang harus diselesaikan gadis itu.

Tapi sekarang, pas sekali ada Radit didekatnya, maka Ia bisa sekalian bertanya kepada pemuda itu.

Baskara lalu mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan radit yang duduk dihadapannya.

"Bro" Sapa Baskara.

Radit langsung melempar senyum ramah ketika Ia menyapa pemuda itu.

"Halo bro, Baskara kan?" Kata Radit, "Pacarnya Saura"

Baskara langsung mengangguk. Sepertinya meet up hari ini akan lebih baik daripada sebelumnya, karena untuk pertama kalinya Ia merasa ada orang yang sefrekuensi dengannya di lingkaran pertemanan Saura.

Ia mungkin bisa mengobrol banyak dengan Radit.

Baru saja Baskara akan memulai topik pembicaraan dengan Radit, tiba-tiba saja pacarnya itu menyela percakapan diantara mereka berdua.

"Asik nih kalau kalian saling temenan" Ucap Saura antusias sambil menatap dirinya dan Radit secara bergantian, "Kita bisa double date nanti Nin"

Tepat disebelah Saura, gadis bernama Ninda langsung bersemangat mengiyakan.

Gadis berkulit seputih susu itu kemudian menatap Radit sambil tersenyum sumringah. Disebelah Baskara, Radit hanya tersenyum tipis ketika pacarnya melakukan hal itu. Namun dari mata pemuda itu, Baskara seolah bisa melihat sosok dirinya beberapa tahun lalu.

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang