Part 24 (2017)

553 59 12
                                    

Jane mengetuk pelan kamar Saura. Selasa sore sepulang kuliah, Jane ditemani dengan Mike pergi menjenguk Saura yang ijin tidak kuliah karena sakit hari ini.

Sahabatnya itu kurang enak badan sejak acara penggalangan dana usai. Senin kemarin, Saura bahkan memaksakan diri untuk kuliah dan berakhir tumbang pada siang harinya.

Tak lama kemudian, Sosok Saura yang pucat dan mengenakan piyama membukakan pintu untuk mereka. Gadis itu bahkan masih terlihat sangat cantik dalam kondisi seperti itu.

"Jane ..." Kata Saura kaget mendapati sosok Jane, namun Ia lebih kaget lagi ketika melihat Mike berada di belakang  Jane, "Mike ..., duh kalian kenapa repot-repot kesini"

"Raa" kata Jane heboh, "Kondisi kamu gimana? masih panas?"

Jane lalu mengecek suhu tubuh sahabatnya itu menggunakan punggung tangannya, "Kamu masih hangat Ra badannya"

Saura hanya mengangguk lesu, "Yuk masuk dulu, maaf kamar aku lagi berantakan"

Berantakan dalam versi Saura artinya 'sangat rapi'. Ia dan Mike lalu masuk ke kamar gadis itu. Jane selalu menganggumi kamar Saura yang sangat rapi dan didesain elegan. Kamar Saura bernuasa putih, sehingga akan sangat terlihat apabila ada benda yang tidak diletakkan pada tempatnya.

Disebelah Jane, Mike melirik kesekeliling kamar Saura dengan pandangan penuh kagum.

"Gila kamar lo rapi banget Ra" Ucap pemuda itu.

"Ini berantakan Mike namanya" Sahut Saura lemas, gadis itu lalu mengisyaratkan mereka berdua untuk duduk di sofa kecil yang berada tepat didepan televisi. Gadis itu lalu mengambil telpon dikamarnya, dan menekan sederet angka.

"Halo bi" Kata Saura tak lama kemudian, "Bi minta tolong bawain temen Saura minuman sama cemilan yah, untuk dua orang"

Jane kembali takjub dengan sahabatnya itu, bahkan dengan ART keluarganya pun Saura masih sangat sopan dalam berbicara.

"Hmm ... saya enggak bi" lanjut Saura tadi

"Buburnya tadi sudah Saura abisin Bi ... " Saura lalu mengangguk, "Iya Bi makasi bi,"

Saura lalu menutup percakapan tersebut, kemudian Ia duduk di ujung kasurnya.

"Gimana keadaan lo Ra?" tanya Mike

"Udah mendingan Mike" Jawab Saura lesu.

"Kita bawain kamu buah favorit kamu Ra" kata Jane, lalu mengeluarkan bingkisan buah-buahan yang Ia beli tadi bersama Mike didekat kampus.

"Makasi banyak ya Jane ... Mike ..." Kata Saura "Aku kupasin ya buahnya"

"Ehhh jangan-jangan" Kata Jane cepat-cepat, "Kamu ni Ra, lagi sakit malah aktif banget gerak"

Saura hanya nyengir mendengar perkataannya.

"Kamu udah kedokter kan Ra?" Tanya Mike.

Saura mengangguk, "Udah kok Mike, kata dokter aku kecapeaan"

Kecapekan dan patah hati tepatnya, Batin Jane dalam hati.

Jane masih ingat betul kejadian saat acara penggalangan dana Sabtu lalu. Ia ingat bagaimana pucatnya wajah Saura ketika mengetahui bahwa Baskara sepertinya menyukai Naya. Lagu yang semula semua orang mengira akan dinyanyikan untuk Saura, nyatanya malah dinyanyikan khusus untuk Naya. 

Jane enggak habis pikir dengan kejadian ini.

Jane bahkan enggak pernah mengira Naya dan Baskara saling kenal.

Dan bagaimana bisa seorang Baskara menyukai Naya !?!

Dimata Jane, Naya hanyalah gadis biasa dan tidak ada yang spesial dari penampilan gadis itu, bahkan cenderung sombong dan tidak ramah. Sangat berbanding terbalik dengan Saura, yang sudah cantik dan memiliki personality yang lebih baik.

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang