Part 71 (2021)

624 74 207
                                    

Ketika baru sampai apartemennya, saat itu waktu hampir mendekati jam 12 malam, Baskara dikejutkan dengan begitu banyak notifikasi yang masuk ke ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika baru sampai apartemennya, saat itu waktu hampir mendekati jam 12 malam, Baskara dikejutkan dengan begitu banyak notifikasi yang masuk ke ponselnya.

Sehabis mengantar Saura pulang dari acara meet up laknat itu, Ia langsung bergegas menuju rumah sakit Harapan Bangsa.

Tak ada yang tau kalau sudah dua minggu ini, Ia selalu menyempatkan waktu untuk datang kerumah sakit tersebut. Entah itu sebelum berangkat kerja, saat istirahat kantor maupun saat perjalanan pulang ke apartemennya.

Ia punya agendanya sendiri di rumah sakit tersebut. Tanpa ada seorangpun yang tau. Tidak juga Saura, maupun Fikri.

Sambil menutup pintu apartemennya, Ia membaca grup chat teman-teman gengnya. Dari screenshot yang dikirim Mike, Ia tau Saura baru saja memposting sesuatu.

Keningnya langsung berkerut ketika melihat foto dan caption unggahan pacarnya tersebut.

Ia heran, gadis itu masih saja melakukan hal-hal semacam ini.

Baskara lalu melangkah masuk sambil menaruh sepatunya di rak.

Apartemennya tampak temaram karena beberapa lampu telah dimatikan. Ia melirik ke arah pintu kamar Fikri yang telah tertutup rapat. Sepertinya sahabatnya telah berangkat tidur mendahului dirinya.

Baskara memutuskan untuk pergi mandi dan tidur setelahnya. Ia masih harus bekerja lagi besok dan ada meeting penting dengan Renjana Design yang harus Ia hadiri.

Ia lalu berjalan kekamarnya sambil mengecek pesan lain yang masuk ke ponselnya, yaitu pesan dari Saura.

Ia lalu berjalan kekamarnya sambil mengecek pesan lain yang masuk ke ponselnya, yaitu pesan dari Saura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matanya mengeras membaca semua pesan itu. Selama perjalanan pulang mengantar gadis itu, Ia tak bicara sama sekali.

Melihatnya diam, Saura juga tak berani mengajaknya bicara. Sehingga disepanjang perjalanan pulang tak ada yang bicara diantara mereka.

Ia tau hal itu salah dilakukan. Harusnya Ia mengatakan apa yang membuatnya kesal kepada gadis itu, namun Ia memilih untuk diam.

Kenapa diam?

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang