Part 13 (2017)

538 54 0
                                    

Tahun 2017

Draft MC ..., check

Soundsystem ..., check

Panggung ..., check

Dekorasi ..., check

Jari Saura menyusuri list yang disusunnya secara rapi di jurnal kesayangannya. Berulang kali Saura membaca dan memastikan bahwa semua hal sudah masuk ke list tersebut. Peluh menetes membasahi dahinya. Kaos panitia berwarna hitam yang Ia kenakan juga sedikit basah dibagian punggung, namun tidak sedikitpun Saura hiraukan. Hari ini, matahari begitu panas seperti membakar tengkuknya yang telanjang karena rambut panjang diikat.

Saura sedang berada di panggung terbuka yang diset untuk acara penggalangan dana yang telah Ia siapkan selama beberapa bulan belakangan ini. Hari ini adalah H-1 acara tersebut, dan semua pengisi acara dijadwalkan untuk datang melakukan gladi.

Saura begitu detail merencanakan semua ini, Ia sudah yakin tidak ada yang lupa Ia persiapkan. Namun tetap saja kecemasan selalu melanda dirinya. Ia selalu berpikir bahwa ada hal yang masih kurang atau ada hal-hal yang tak terduga akan datang dan mengacaukan semua hal yang telah ia susun dengan begitu rapi.

Plok.

Saura terkejut ketika sebuah topi tiba-tiba telah terpasang sempurna di kepalanya. Topi itu langsung menyejukkan wajahnya yang sedari tadi terpapar sinar matahari.

Saura mendongak untuk melihat sosok tinggi yang memasangkan topi dikepalanya itu.

"Kak Daven" kata Saura pelan sambil melihat sosok Daven yang telah berdiri di hadapannya. Daven menggenakan kaos panitia yang sama lengkap dengan nametag dan walkie talkie ditangannya.

"Kasian kamu kepanasan dari tadi" kata Daven.

Saura lalu tersenyum kepada pemuda itu, "Makasi banyak, Kak"

"Ada yang perlu aku bantu Ra?" Tanya Daven sambil menoleh ke arah checklist yang Saura buat.

Saura langsung menggeleng pelan, "Enggak kak, sejauh ini enggak ada kendala kok kak. Sekarang tinggal monitoring acara gladi"

Daven lalu mengangguk sambil mengacungkan ibu jarinya ke arah Saura, "Mantap, aku emang gak salah milih kamu Ra"

Saura langsung tersipu malu, "Ah enggak kak, aku masih banyak kekurangan juga kok"

"ckckckck" tiba-tiba terdengar suara berdecak didekat mereka berdiri. Saura dan Daven langsung menoleh ke asal suara tersebut.

Ternyata Nino sedang menghampiri mereka dengan tiga botol air mineral ditangannya.

"Pacaran mulu ya kalian" kata Nino jahil

"Apaan sih" kata Daven sambil nyengir, pemuda itu lalu mengambil air mineral tersebut dari tangan Nino kemudian memberikannya kepada Saura.

Saura lalu mengambil air mineral tersebut dengan penuh rasa terima kasih, karena Ia sangat haus sedari tadi.

"Lhoo kok elo yang ngasik sih Ven" protes Nino dengan nada bercanda, "Gue spesial beliin itu buat Saura"

"Lo kelamaan sih, orangnya udah haus" kata Daven

"Ah lo bilang aja mau pdkt tapi ga punya modal" balas Nino

Kedua sahabat itu lalu berdebat dengan begitu sengit tapi lucu dihadapan Saura. Saura menyimaknya sambil tertawa, cukup menghibur dirinya yang begitu hectic seharian ini.

Saura sedang meneguk air mineralnya ketika secara bersamaan para anggota The Insomniacs yang baru saja datang untuk melakukan gladi hari ini. Mike dan anggota bandnya berjalan ke arah Saura. Pemuda itu tanpak melambaikan tangan dan tersenyum lebar ke arahnya.

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang