Halo semuanya
Terima kasih ya masih ngikutin cerita ini
Terima kasih untuk reads, votes dan commentsnya 🙇🏻♀️✨Selamat menikmati chapter 55 ini. Author masih kasih warning karena masih ada love scene lanjutan chapter sebelumnya di chapter ini.
Happy reading yaa everyone 🤍
***
Merasa malu mendengar desahannya sendiri, Naya lalu mengigit bibirnya. Berusaha menahan suara yang timbul akibat apa yang Baskara lakukan terhadap tubuhnya.
Tak ada seorangpun yang pernah membuatnya sampai seperti ini.
Ia merasa tubuhnya tak berdaya. Seolah gelombang hasrat yang timbul dari kontak fisik diantara mereka berdua menghantamnya dengan begitu keras.
Nafasnya terdengar memburu dengan detak jantungnya berdetak semakin kencang mengiringi setiap sentuhan yang dilakukan Baskara.
Pelupuk matanya tertutup rapat dan mulutnya sedikit terbuka. Kakinya melemah, tanpa sadar dirinya telah bersandar sepenuhnya pada tubuh tegap pemuda itu.
Baskara seolah telah memahami dirinya secara seutuhnya. Mengerti apa yang Ia rasakan dan apa yang Ia inginkan.
Baskara tau bagaimana merubah ketegangan dalam dirinya, menjadikannya nyaman hingga Ia bisa menikmati momen ini.
Melalui bibir dan jemarinya, pemuda itu menciptakan rasa bagai candu memabukkan yang sulit untuk ditolak.
Ia menyukai bagaimana Baskara melakukannya.
Baskara memastikan Ia bergerak dengan perlahan dan terkontrol.
Terasa begitu lembut dan tak terburu-buru. Pelan namun dapat menciptakan perasaan kuat disetiap sentuhan yang Ia berikan.
Tangan pemuda itu dengan mulus menyusup ke balik T-shirtnya, menbuatnya tersikap terbuka akibat gerakan yang dilakukannya.
Baskara mengelus lembut perut hingga panggulnya yang telanjang sementara bibir pemuda itu masih tetap memanjakan lehernya.
Darahnya seakan berdesir, ketika jemari pemuda itu menyusuri kulitnya. Jemarinya seolah meninggalkan kehangatan disepanjang jejak sentuhannya.
Namun kehangatan itu seketika terasa menegangkan, ketika sesekali jemari pemuda itu bergerak nakal menuju sisi atas perutnya. Secara sengaja menyenggol pelan pinggiran bra yang Ia kenakan.
Naya menahan napas ketika gerakan tangan besar itu menjadi semakin liar.
Dadanya tiba-tiba menjadi begitu kencang, terasa berbeda dari biasanya. Ketika tangan itu berputar amat dekat dibawah dadanya.
Detik demi detik berlalu.
Ia seolah menunggu pergerakannya akan berubah menuju arah atas untuk menyentuh apa yang tersembunyi dibalik branya.
Namun penantian itu seperti membawanya ke perasaan tegang yang luar biasa. Hasratnya menjadi begitu menggebu menginginkan tangan besar itu untuk cepat menuju kesana.
Untuk melakukan apapun yang mengurangi sensasi kencang tak nyaman itu didadanya.
Namun, Baskara seolah ingin menyiksa dirinya yang telah dikuasai hasratnya sendiri.
Jemari pemuda itu terus menerus menelusuri alur yang sama, tak pernah menuju bagian yang Naya inginkan.
Gerakannya membuat Naya frustasi karena secara sengaja terhenti di pinggiran bra-nya namun tak pernah benar-benar menyentuh masuk ke bagian dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unmoveable [END]
RomanceThere is a thin line between love and obsession *** Saura mencintai Baskara dengan segenap hatinya. Segala hal dilakukan Saura untuk menjadi gadis terbaik dan paling sempurna untuk Baskara. Namun di benak pria tersebut, cinta bukanlah untuk mendapat...