Part 15 (2017)

533 52 0
                                    

2017

Saura mengenggam erat tangan Jane yang ada disebelahnya, sementara gadis itu memeluk erat lengan Saura. Mereka berdua masih mengenakan kaos panitia yang sedari siang mereka kenakan. Kini keduanya sedang berdiri didepan gerbang Universitas.

Langit telah berubah gelap, beberapa kendaraan mulai berhamburan keluar dari gerbang kampus. Menandakan aktivitas yang terjadi dikampus telah berangsur usai.

Jantung Saura kembali berdegup kencang sambil menatap ke arah gerbang, Ia menanti mobil Mike yang tidak kunjung keluar dari parkiran.

Setelah acara gladi usai, Jane berinisiatif untuk membantu Saura untuk bisa lebih dekat dengan Baskara. Jane mengajak Mike untuk makan malam bareng, dengan syarat Mike harus mengajak Baskara ikut sehingga Saura dapat memiliki waktu lebih banyak untuk bersama dengan Baskara.

Otak Saura telah memikir berbagai skenario. Skenario mengenai apa yang harus Ia lakukan agar Baskara mengingatnya. Bahwa ia adalah Saura, si gadis gemuk yang dulu selalu bermain dota bersamanya.

"Gue deg deg an Jane" kata Saura sembari mengigit bibir bawahnya dan meremas tangan Jane yang digenggamnya. 

Jane menoleh kearahnya. Gadis itu, kemudian mengangkat kedua tangannya, mengisyaratkan Saura agar lebih tenang.

"Tarik napas Ra ... pelan-pelan ..." kata Jane menyemangatinya "Kamu harus tenang pas ketemu Baskara nanti Ra, karena ini adalah kesempatan yang udah lama banget kamu tunggu"

Benar kata Jane, ini adalah kesempatan yang telah begitu lama Saura tunggu. Saura kembali mengingat bagaimana Ia begitu merindukan Baskara yang hilang bagaikan ditelan bumi. Setiap hari Saura hanya bisa memutar ulang semua memori indah saat bersama pemuda itu. Namun tak pernah sedikitpun ada kabar mengenai  keberadaan pemuda itu.

Pertemuannya dengan Baskara hari ini adalah hal yang sama sekali tidak pernah Saura bayangkan. Ia bahkan tidak menyangka kalau selama ini Baskara begitu dekatnya dengannya. Kalau Baskara ternyata satu kampus dengannya. 

"Iya Jane, aku harus tenang! aku pasti bisa!" angguk Saura berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Jane tersenyum lebar melihat kepercayaan diri Saura kembali meningkat.

"Ra, kamu lho secantik ini! ditambah pinter pula! gak mungkin deh Baskara nolak" puji Jane membuat pipi Saura memerah, "Dia bakal nyesel kalau nolak the most wanted girl dikampus kita".

Senyuman kecil muncul dipipi Saura. Ucapan Jane kembali membuatnya tambah percaya diri. Benar, ia sudah berubah jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia harus yakin pada dirinya sendiri, Ia yakin kalau aura dan daya tarik dirinya akan membuat Baskara takluk kepadanya. Selama masa kuliahnya, menjadi pusat perhatian karena tampilan fisik dan kecerdasannya bukan hal yang sulit untuk Saura lakukan. 

"Titt .... " sebuah mobil berwarna silver melaju pelan dan berhenti didepan mereka. Jendela mobil itu perlahan terbuka menampakkan sosok Mike yang duduk di seat pengemudi, disebelahnya duduk Baskara yang ikut menoleh ke arah Saura dan Jane.

Saura tidak dapat menahan matanya untuk tidak melihat arah Baskara. Kemunculan pemuda itu begitu mengalihkan seluruh perhatiannya.  Dan ternyata mata gelap Baskara juga balas menatap tatapannya.

Begitu gelap.

Mata pemuda itu amat gelap, hingga Saura tidak dapat membaca setitikpun emosi yang tersembunyi dibaliknya. 

Tatapan yang sanggup membuat jantung Saura berdetak tidak karuan.

Tidak ada seorangpun

Tidak pernah sekalipun

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang