Part 14 (2017)

538 54 5
                                    

2017

"Eh siapa tuh ..."

"Gile cakep banget ..."

"Gue kok ga pernah liat ya"

Jane yang sedang sibuk merapikan form registrasi sayup-sayup mendengar celotehan heboh dari rekan-rekan panitia disebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jane yang sedang sibuk merapikan form registrasi sayup-sayup mendengar celotehan heboh dari rekan-rekan panitia disebelahnya. Penasaran dengan apa yang mereka bicarakan, Jane lalu ikut nimbrung di kerumunan tersebut.

"Ehh" seru Jane heboh "Kalian pada ngomongin apa sih?"

Secara serentak tiga gadis yang merupakan mahasiswa baru di Jurusan Internasional Bussiness tersebut menoleh ke arahnya.

"Eh ... Kak Jane" seru salah satu dari mereka yang bernama Shanti terkejut melihat Jane ikut nimbrung.

"Ini kak! biasalah Reni ... kaget ngeliat cowok cakep" sahut Tantri si gadis berambut panjang. Reni si gadis bertubuh bongsor disebelahnya langsung menunjukkan tanda protes.

"Yee ... lu juga demen kan Tan" kata Reni.

"Udah-udah" kata Jane lalu melerai pertengkaran adik kelasnya itu, "Yang mana sih yang kalian omongin, coba sini kasik liat aku"

Siang itu, matahari bersinar sangat terik ditengah kesibukan Jane mempersiapkan acara penggalangan dana yang diadakan jurusannya, yaitu International Bussiness. Di acara ini Jane menjabat sebagai sub kordinator sie acara. Awalnya dia tidak ikut kepanitiaan namun demi membantu sahabatnya Saura yang menjadi kordinator sie acara, Jane pun bersedia ikut demi membantu penyelenggaraan acara ini. 

Sie Acara beranggotan dia dan Saura sebagai anggota tertua, sisanya didominasi oleh adik-adik mahasiswa baru yang sedang sangat semangat mengikuti kepanitiaan. 

"Yang itu kak!!" Kata Reni bersemangat sambil menunjuk ke arah panggung.

Jane pun memincingkan matanya untuk melihat secara lebih jelas ke arah panggung yang berjarak sekitar lima kilometer dari veneu registrasi, tempat Jane berdiri.

Di panggung terdapat sekitar lima pemuda berdiri diatas panggung sedang melakukan checking sound. Jane mengenali salah satu diantara mereka berlima, yaitu Mike. Senyum tipis langsung mengembang di wajah Jane ketika melihat pemuda yang sedang dekat dengan dirinya itu.

Namun kehadiran Mike tampaknya sedikit teralihkan ketika pandangan Jane jatuh ke sosok tinggi yang sedang fokus mengecek standing mic dihadapannya. Sosok tampan yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang berwarna khaki.

Sosok yang tidak heran membuat semua adik tingkat ini terpesona.

Baskara.

Si tampan namun dingin dan menyebalkan itu secara mengejutkan menerima ajakan Mike untuk menggantikan Kak Vilo sebagai vokalis The Insomniacs. Mike sendiri pun sangat terkejut Baskara mau tampil di khalayak umum seperti itu, mengingat Baskara sangat anti sosial. Tak jelas apa yang menjadi motif Baskara menyanggupi tawaran ini. Namun yang pasti, pemuda itu telah menyelamatkan acara ini sehingga The Insomniacs tetep bisa manggung.

Unmoveable [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang