Ini adalah hari terakhir keluarga Dafa dan Renata di Jepang mereka berencana pergi ke suatu tempat dan menikmati kuliner sebelum kembali ke indoneaia besuk.
Pagi ini Seluruh rombongan Keluarga Renata dan Dafa sedang sarapan bersama disebuah restora milik keluarga Arga. Sebuah Restoran mewah yang menyajikan menu makanan khas berbagai negara.
"Tuan Muda " Sapa seorang pelayan kepada Arga sembari memberi hormat kala Arga dan seluh rombongan memasuki restoran mewah tersebut.
"bisa tolong antarkan kami keruang VVIP" ucap Arga sopan.
"Mari ikuti saya Tuan Muda... " ucap pelayan tersebut membimbing Arga dan rombongan menuju sebuah ruangan mewah.
Seluruh rombongan terlihat begitu antusias memakan makanan yang mereka pesan. Usai menyelesaikan urusan mengisi perut mereka bergegas melanjutkan perjalanan mereka menikmati akhir liburan mereka di Jepang.
Mereka kini berada di perjalanan menuju ke Fushimi Inari-taisha, itu adalah kuil Shinto yang berada di Fushimi-ku, Kyoto, Jepang. Kuil ini merupakan kuil pusat bagi sekitar 40.000 kuil Inari yang memuliakan Inari.
Renata menatap takjub deretan Kuil berwarna merah yang saat ini berada didepannya. Ia memeluk erat lengan sang suami sembari menyusuri jalan menuju Kuil utama.
"Bun yah... ini bagus sekali... pemandangannya juga indah... " ucap Shafa sembari mengarahkan lensa kamera yang ia bawa ke beberapa spot.
"ya... kau benar sayang ini indah sekali... benar benar memanjakan mata "
"sayang adek mana? " tanya Dafa penasaran.
"adek tadi bersama tante Difa dan om Arga" ucap Shafa yang membuat Dafa ber oh ria.
"Kak tolong fotoin ayah dan bunda dong" pinta Dafa kepada Shafa.
Bak seorang fotografer Shafa dengan lihai mengatur pose ayah dan bundanya serta memilihkan beberapa spot untuk dijadikan background fotonya.
"ayah jangan kaku... senyum yah... "
"1 2 3 sippp... ganti gaya"
"Ayah peluk Bunda dari belakang ya... gini nih " ucap Shafa sembari mencontohkan.
Dafa berdecak kagum dengan hasil jepretan sang putri tampaknya sang putri sangat menyukai dunia fotografi hal ini terbukti dengan hasil jepretan Shafa yang bisa dibilang bagus untuk ukuran anak seusianya.
"kakak suka fotografi ya...? " tanya Renata sembari melihat lihat hasil foto Shafa.
"ya... bisa dibilang gitu bun...tapi Shafa cuma jadiin ini hobi saja soalnya sudah terlanjur janji sama almarhumah bunda untuk jadi dokter... "
"wow benarkah itu.... jadi nanti ada yang nerusin profesi bunda sebagai dokter dong..."
"insyaallah... doakan saja bun..."
"pasti sayang... ayah dan bunda pasti akan selalu mendoakanmu..."
Hampir tiga jam berada di Fushimi Inari-taisha memutuskan untuk makan siang sembari berwisata kuliner menikmati jajanan dipinggiran kota Jepang.
♡♡♡♡♡
Pukul empat sore seluruh rombongan tiba kembali di penginapan, Agendanya saat ini adalah berkemas karena besok mereka bertolak ke Indonesia.
Renata dan Dafa berjalan menuju kamarnya sibuk memberesi seluruh barang barangnya yang kemudian ia masukkan kedalam koper, lalu pergi ke kamar Shafa dan Kafa berniat membantu kedua anaknya untuk berkemas. Namun niatnya urung kala melihat Difa dan Arga sedang bermesraan di dalam kamar. Dafa menutup mata Renata kemudian menarik Renata kembali ke kamarnya.
"Jangan diganggu sayang biarkan saja" bisik Dafa.
"Astaga yang tadi beneran Difa dan Arga ya mas... " ucap Renata pelan.
"iya sayang... maklum saya mereka sedang dimabuk cinta" Renata hanya menganggukkan kepala mendengar ucapan Dafa barusan.
"Mas anak anak dimana? apakah mereka sedang tidur atau gimana?"
"tenanglah sayang aku akan mengeceknya dikamar oma opanya dulu" Dafa berlalu pergi menuju kamar kedua orang tuanya dan juga ke kamar sang mertua.
Toktoktok
Dafa mengetuk kamar kedua orangtuanya untuk mencari keberadaan anak anaknya.
"ada apa Daf... ah kau mengganggu papa saja... papa kalah kan jadinya" ucap sang Hutama dengan wajah kesalnya.
"papa ngegame? hah benar benar keterlaluan papa ini tidak sadar usia..." cibir Dafa.
"memangnya tidak boleh... ini kan untuk penghilang bosan..."
"iyalah terserah papa saja... anak anak didalam tidak pa?" tanya Dafa sembari celingak celinguk.
"gak ada... memang gak ada dikamarnya...?"
"kalau ada... Dafa gak bakal kesini tanya ke papa..." ucap Dafa sembari ngeloyor pergi.
Dafa melanjutkan langkahnya menuju kamar sang mertua ia berhenti tepat didepan kamar sang mertua mengetuk pintunya pelan.
Toktoktok
"Ma... maaf mengganggu istirahat mama apa anak anak didalam?" tanya Dafa sopan.
"iya nak tak apa... tuh mereka lagi asik nonton film dilaptop sama opanya... ada apa? apa mama perlu panggilkan mereka...?"
"oh begitu rupanya... tidak ma terimakasih... Dafa hanya memastikan keberadaan Kafa dan Shafa saja takut pergi sendiri..."
"kalau begitu Dafa balik kekamar dulu ma... permisi" Pamit Dafa berlalu pergi.
Dafa menghembuskan nafas lega setelah mengetahui keberadaan anak anaknya ia lantas berlari menuju kamarnya.
"Sayang...." teriak Dafa memanggil sang istri namun tidak ada sahutan.
Dafa akhirnya memeriksa kekamar mandi begitu ia mendengar suara gemercik air ia memutuskan untuk merebahkan dirinya diranjang.
"lelah sekali huhh" ucap Dafa lirih sembari memejamkan matanya.
Renata baru keluar dari kamar mandi hanya mengenakan bathrobe saja ia melirik kearah ranjang melihat sang suami yang tengah tertidur pulas membuat ia akhirnya ikut merebahkan diri disamping sang suami.
Jam tujuh malam para rombongan menuju kesebuah restoran untuk makan malam kemudian jalan jalan menikmati keindahan malam kota Tokyo Jepang.
"Sayang jangan lari lari..." teriak Renata kepada kedua anaknya yang antusias sekali melihat segerombolan orang berkostum anime.
"mas ayo cepat kita susul... aku takut mereka hilang" ucap Renata sembari menarik lengan sang suami.
Renata dan Dafa pergi mengikuti kedua anaknya yang sedang asik membuat vlog.
Sementara Ana dan Lin serta rombongan lainnya sedang asik ditoko pernak pernik mencari sesuatu untuk dijadikan oleh oleh kerabat dan juga sahabat mereka di Indonesia.
Puas berjalan jalan mereka akhirnya berniat untuk pulang. mereka memanfaatkan GPS pada ponsel mereka masing masing untuk menemukan keberadaan satu sama lain.
Sebelum Pulang ke penginapan Arga meminta ijin untuk membawa Difa menginap diapartemennya dengan alasan ingin menghabiskan waktu sebelum mereka berpisah untuk pulang ke Indonesia.
"om tante saya meminta ijin membawa Difa pergi jalan jalan dan menginap di apartemen saya"
"ya silahkan tapi berjanjilah tidak melanggar batasanmu sebelum kalian resmi menikah" ucap Hutama tegas.
"iya om saya mengerti.... kalau begitu kami permisi dulu" ucap Arga sopan.
Arga menggandeng Difa menuju mobilnya kemudian membawa Difa kesuatu tempat.
"Kita mau kemana? "
"kesuatu tempat dimana kita bisa melihat keindahan kota Tokyo dimalam hari"
"benarkah... aku tak sabar ingin segera sampai sana" ucap Difa antusias.
Arga meraih tangan Difa kemudian membawanya mendekati bibirnya lalu menghujaninya dengan kecupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Angel (TAMAT)
RomantikHolla guys ini mau proses revisi yess semuanya mo aku rombak total jadi harap bersabar.