Bab 69

721 40 0
                                    


Sakti Abimana Raharja adalah cucu dari pemilik yayasan tempat Shafa bersekolah. Ia adalah anak dari pengusaha ternama dinegeri ini Ranu Raharja. Saat ini Sakti telah menggantikan posisi sang ayah diperusahaannya dan juga mengurus yayasan sekolah milik sang kakek.

Pagi ini Sakti sudah siap dengan pakaian rapi, ia semakin terlihat mempesona dengan tatanan rambut barunya. Ia menarik kursi dimeja makan kemudian duduk dan menikmati sarapannya sembari mengobrol kecil dengan ibunya.

"Pagi sayang..." sapa Lana ibu Sakti dan Tasya.

"Pagi Mam... Tasya mana mam?"

"Ini kan sabtu nak sudah pasti dia masih molor dikamar"

"oh iya ya... sekolahnya dia kan sabtu minggu libur "

"hemm... kamu kayaknya lagi happy banget kayaknya sayang kenapa?"

"Sakti ketemu sama cinta pertama Sakti mam, itu gadis kecil yang sering Sakti dan Tasya bahas mam..."

"oh yang kata mu masih SMP itu ya? "

"Dia sudah tumbuh dewasa mam, sudah kelas satu SMA dan dia ternyata sekolah disekolahan kakek... tempat sakti ngajar"

"oh ya... bagus dong... kamu sudah deketin dia?"

"sudah Sakti tembak kali mam"

"haaah... kamu beneran suka sama dia nak?" tanya Lana tak percaya pasalnya ia hafal betul sang putra adalah tipe orang yang susah jatuh cinta dan pemilih.

Sakti manggut manggut sembari tersenyum kecil mengiyakan pertanyaan sang mama "tapi Sakti ditolak mam".

"haaah ditolak? kok bisa? kenapa?"

"Dia tidak diijinkan pacaran sama ayah dan bundanya, tapi Sakti udah janji sama dia bakal minta ijin ke orangtuanya sih biar diijinin pacaran sama dia"

"beneran gak sih ini? mama kok gak percaya gini ya dengernya "

"serius kali mam... nanti sore kalau gak besuk Sakti bakal mampir ke rumahnya buat minta ijin sama ortunya"

Lana terperangah mendengar penuturan putranya ia tak pernah melihat Sakti seserius ini sebelumnya. "oke mami do'akan semoga berhasil ya... atau perlu bantuan mami papi buat mintain ijin ke orang tuanya?" ucap Lana menawarkan bantuan.

"gak lah mam... Sakti bakal usaha sendiri nanti kalau sudah kepepet baru minta tolong mami dan papi" ucap Sakti sembari terkekeh.

"baiklah mami tunggu kabar baiknya ya... jangan lupa kenalin gadis beruntung itu ke mami dan papi"

"siap mam... Sakti berangkat dulu ya... takut telat"

"hati hati nak"

Lana melambaikan tangannya sembari mengantar sang putra keluar rumah.

"Anak itu persis sekali papinya" gumam Lana sembari menutup pintu rumah.

Sakti berlalu dari ruang makan menuju garasi mobil, ia melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju sekolahan. Ia berharap hari ini bisa melihat Shafa meski hanya dari kejauhan.

"Shafa... " gumam Sakti lirih sembari tersenyum kecil.

♡♡♡♡♡

Usai sarapan Shafa hendak berangkat ke sekolah ia ingin mengambil motor dari garasi tapi ternyata ban motornya bocor sehingga ia kembali kedalam rumah lagi.

"ayah.. Shafa nebeng dong ke sekolahnya... motor Shafa bocor bannya yah kayaknya"

"kok bisa sih kak..."

"ya mana kakak tau yah... orang kakak pakai kemarin juga baik baik saja kok"

"ya sudah tunggu sebentar..." jawab Dafa sembari menghabiskan sarapannya.

"sayang aku berangkat dulu, kamu hati hati dirumah kalau ada apa apa langsung kabari aku ya..."

"iya mas kamu hati hati dijalan ya... jangan lupa nanti jam empat ada jadwal periksa kandungan"

"siap sayang... " ucap Dafa sembari mengecup kening sang istri mesra.

Dafa menyusul Shafa yang sudah terlebih dahulu menunggu dimobil sementara Kafa bocah laki laki itu sudah berangkat lebih dahulu dengan pak Imam sopir Dafa.

"ayah cepetan ihh... buru ntar Shafa terlambat sekolahnya"

"iya iya sebentar..."

Shafa sampai sekolahan tepat lima menit sebelum bel masuk, ia sesikit berlari tergesa karena tak ingin terlambat di jam pelajaran pertama. Langkahnya terhenti kala ia menabrak seseorang didepannya. Ia mendongakkan kepalanya hendak meminta maaf tapi kembali menundukkan kepalanya lagi karena tahu jika seseorang yang ditabrak tersebut adalah Sakti, laki laki yang kemarin menyatakan cinta padanya.

"Maaf pak" ucap Shafa sembari menunduk.

"masuklah... jam pelajaran akan segera dimulai" ucap Sakti sembari melangkah meninggalkan Shafa.

Shafa melangkahkan kaki masuk ke kelasnya segera duduk dan meletakkan tasnya dilaci. Ia mengatur nafasnya, meminum air putih yang ia bawa dari rumah lalu menyiapkan buku pelajaran untuk mata pelajaran pertama.

"lo kenapa Shaf?" tanya Nadin penasaran.

"gapapa... capek habis lari lari dari depan gerbang"

"kirain kenapa"

Sakti melangkahkan kaki menuju kelas yang ingin ia ajar hari ini, untuk sementara waktu Sakti mengajar mata pelajaran bahasa Inggris dan menjadi wali kelas 1A yang merupakan kelas Shafa.

"selamat pagi" Suara Sakti menggema dipenjuru ruangan diiringi pekikan para siswi di kelas tempatnya mengajar.

"Perkenalkan saya Sakti Abimana Raharja, umur 23 tahun kalian bisa panggil saya Pak Sakti saya guru pengganti Ibu Bika guru mata pelajaran bahasa Inggris "

"oppa..." seru salah seorang siswi.

"minta id line dong pak"

"sudah punya pacar belum pak?"

"boleh minta nomor ponsel"

"ig dong pak"

" saya sudah memiliki tunangan, Maaf saya tidak bisa menjawab pertanyaan pertanyaan kalian satu persatu..."

Pertanyaan pertanyaan nakal dari para siswi perempuan yang terpesona dengan ketampanan Sakti pun akhirnya terhenti kala sakti mengatakan jika dia sudah memiliki tunangan.

"yaaah" seru para siswi kemudian berhenti bertanya.

"Harap tenang..."

"Baiklah mari kita mulai pelajarannya"

Shafa duduk menunduk mendengarkan pernyataan Sakti barusan yang mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki tunangan sesuatu didalam hatinya meronta tidak terima karena baru kemarin ia menyatakan cinta pada Shafa.

"Apa gara gara aku tolak dia sampai bertunangan dengan orang lain..."

"tapi dia bilang dia mau menemui ayah dan bunda... jadi secepat itu dia melupakanku" batin Shafa.

Shafa memilih mengabaikan fikirannya saat ini dan mengedepankan fokus terhadap pelajaran yang diberikan oleh Sakti.

♡♡♡♡♡

Sepulang sekolah Shafa langsung masuk kamar membersihkan tubuhnya berganti pakaian kemudian menonton drama korea favoritnya untuk menghilangkan fikirannya tentang Sakti.

Hampir tiga jam lebih Shafa menonton drama korea sampai berganti dua judul film, namun ia masih saja kepikiran tentang Sakti.

Sayup sayup ia mendengar suara orang bercakap cakap dan tertawa diruang tengah seperti sedang ada tamu batinnya tapi siapa tumben sekali ayah dan bundanya bisa tertawa selepas itu dengan tamunya demikian kata hati Shafa. Shafa kemudian merapikan penampilannya hendak melihat siapa tamu kedua orang tuanya namun alangkah terkejutnya ia mendapati sosok yang ia kenal sedang bercengkrama bahkan bercanda dengan kedua orang tuanya.

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca...
Please kasih aku sta dan juga vomen ya....terimakasih sampai jumpa di next capt yah...

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang