Bab 20 Adek Bayi

13.2K 447 6
                                    

Adek Bayi

Keesokan harinya

Renata mencoba membuka matanya sesekali ia menggucek matanya agar terbuka sempurna. Renata tersenyum malu mengingat apa yang telah ia dan Dafa lakukan semalam hingga berungkali karena Dafa yang tak pernah puas dan selalu meminta lagi.

Berkali kali Renata tersenyum melihat wajah Dafa yang tertidur pulas dengan wajah lelahnya ia mengusap lembut pipi Dafa lalu kemudian mengecupnya singkat.

"kamu tampan sekali mas....meski pun kamu sedang tidur tapi kamu tetap terlihat tampan" gumamnya pelan.

Renata bergerak pelan menyingkirkan lengan kekar milik Dafa karena tak ingin empunya terbangun. Ia mencoba bangkit dari ranjang dengan tertatih ia menuruni ranjang, sungguh terasa ngilu dibagian bawahnya saat ini...iyalah semalam Dafa melakukannya beberapa kali dengan antusias jadi tak heran jika membuat intinya sedikit terluka. Dengan hati hati Renata melangkah kekamar mandi kemudian memutuskan untuk berendam dengan air hangat untuk menghilangkan pegal pegal yang ia rasakan akibat kegiatannya semalam.

"Ahhhh enaknya....nikmat sekali berendam seperti ini...pegal pegalku jadi berkurang " ucapnya lirih sembari mengusap usap tubuhnya dengan handuk.

Setelah setengah jam berendam kini Renata berganti pakaian dan meraih telepon kemudian memesan makanan dari restaurant hotel untuk dirinya dan Dafa. Ia memesan beberapa makanan seperti nasi goreng seafood, ayam goreng mentega, sandwich,irisan buah buahan serta dua gelas orange juice. Selang beberapa menit kemudian makanan yang ia pesan datang Renata pun akhirnya membangunkan Dafa untuk sarapan eh lebih tepatnya makan siang karena jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.

Dafa mengerang ketika Renata menepuk nepuk pipinya kemudian tersenyum dan membawa Renata kedalam dekapannya.

"Mas...bangun dulu...mandi habis itu makan...aku udah pesan makanan tadi" ucap Renata lembut.

"Iya sayang...makasih ya buat semalem...nanti malam lagi ya..." ucap Dafa mengecup bibir Renata singkat seraya pergi kekamar mandi.

"Mas cepetan ya...aku udah laper dan udah kangen banget sama anak anak" ucap Renata sedikit berteriak agar terdengar oleh Dafa.

"Siap nyonya Dafa Hutama" sahut Dafa dari balik pintu kamar mandi.

Setelah beberapa menit berlalu Dafa keluar dengan wajah yang lebih segar dengan pakaian santainya. Dafa tampak terlihat tampan dengan penampilanya saat ini. Ia menghampiri Renata yang sedang duduk di teras kamar sembari bermain ponsel. Dafa memeluk erat tubuh Renata menghujani istrinya dengan kecupan kecupan kecil.

"Mas...jangan gitu...stop mas...kita masih banyak waktu" ucap Renata menjauhkan diri dari Dafa.

"Mas ayo makan...aku tadi pesen makanan loh" ajak Renata yang dibalas anggukan oleh Dafa.

Dafa dan Renata menikmati makanannya sembari menikmati pemandangan kota dari teras kamar hotel mereka.

Perjalanan Pulang

"Mas kenapa sih orang bisik bisik setelah ngliatin aku" bisik Renata penasaran.

"Karena mereka iri sama kamu sayang...kamu cantik dan suami kamu ganteng" jawab Dafa dengan gaya sok coolnya.

"Ihhh mas Dafa aku seriusan....jangan bercanda mulu" ucap Renata sembari menggembungkan pipinya.

"Jangan ngambek nanti cantiknya ilang loh" ucap Dafa merayu Renata.

"Aishh mas Dafa bercanda terus...ayok buruan ke mobil" ucap Renata kesal.

Di dalam mobil.

Renata berinisiatif merapikan penampilannya dan memoles sedikit wajahnya dengan bedak dan lipstik sebelum menjemput kedua anaknya yang ia titipkan kepada orang tuanya.

"mending aku pakai bedak dulu deh biar gak kelihatan kucel" ucap Renata bermonolog dengan dirinya sendiri.

Mata Renata membelalak melihat seluruh kulit lehernya berwarna merah dicermin bedaknya jelas sekali itu ulah Dafa semalam...ya bekas kissmark semalam terlihat jelas sekali tak heran jika sedari tadi orang orang mencibir setelah melihatnya.

"MAS DAFA...ih nyebelin" pekik Renata.

"Ren malu tau mas" imbuhnya pura pura kesal.

Renata mendengus kesal dan memukul mukul kecil lengan Dafa. Renata benar benar panik jikalau anak dan orang tuanya sampai melihat hal tersebut tentu dirinya akan malu sekali. Renata memutuskan mengajak Dafa pulang terlebih dahulu untuk berganti pakaian yang menutupi leher dan berniat sedikit mensiasati dengan beberapa make up yang ia punya dirumah agar tak begitu ketara merahnya.

"untung aja cepat ketahuan...kalau tidak mau ditaruh dimana mukaku...pasti mama dan papa bully aku habis habisan kalau lihat ini" ucap Renata sembari bernagas lega.

"gak papa lah tar bisa aku akalin dirumah" ucap Renata lirih.

Dafa yang melihat kepanikan Renata hanya menampilkan senyuman penuh dengan kemenangan.

"kamu lucu sekali sayang" ucap Dafa difalam hati gemas.

"Ketawa aja terus..." ucap Renata pura pura kesal.

"Maaf sayang abisnya semalam aku kelepasan dan gak bisa kontrol...maklum lah aku kan menduda sudah terlalu lama... jadi ya gitu deh" ucap Dafa sembari terkekeh.

Di rumah

Renata sengaja tak mau membalas permintaan maaf dari Dafa ia lebih memilih diam serta fokus menutupi kiss marknya. Pilihan jatuh pada dress dengan neck long yang lumayan menutupi bagian lehernya. Pilihannya tersebut sangat cocok karena Dafa mengajak dirinya dan anak anaknya makan malam diluar.

"Perfectto..," ucap Renata sembari mwnatap penampilannya di depan cermin.

"ayok pergi " ucap Renata.

Dafa yang duduk disofa pun terpana melihat penampilan sang istri yang begitu cantik. Dafa berjalan menghampiri sang istri kemudian memuji kecantikannya ia menahan diri dengan hanya mengecup singkat bibir merah istrinya karena tak ingin merusak riasan wajah dan lipstik sang istri karena ciuman panasnya.

"kita lanjutkan nanti malam" bisik Dafa dengan menyeringai nakal.

Rumah mama Lin

Kedua bocah berlari menghampiri sang bunda kemudian memeluknya erat. Bak tak bertemu bertahun tahun kedua bocah itu bergelayut manja pada sang bunda seperti tak memberi celah kepada ayah mereka meski hanya sekedar mengobrol.

"Bun...nanti malam kita bobok sama bunda ya...adek sama kakak kangen deh bobok sama bunda" Rajuk Shafa.

"Gak...eh maksud ayah lain kali aja ya sayang bobok sama bundanya...katanya pengen punya adek bayi..." ucap Dafa membujuk anak anaknya.

"Oke yah...tapi ayah janji ya kasih kita adek bayi secepatnya" ucap Kafa polos.

"Ya dong....pasti makanya bunda harus bobok sama ayah dulu" ucap Dafa mengerling nakal kearah Renata.

Renata yang melihat tingkah ketiganya hanya menggeleng gelengkan kepala sembari terkekeh.

"Yaudah kita pamit dulu ya ma pa...terimakasih sudah menjaga anak anak" ucap Dafa sembari menyalami kedua mertuanya.

Kini Renata dan Dafa berada di sebuah mall bersama dengan kedua anaknya. mereka berjalan kesana kemari mengikuti kemana perginya sang anak.

"bun Kafa mau itu..." ucap Kafa lirih sembari menunjuk stand wafel.

"oke kita akan kesana untuk membelinya sayang" jawab Renata sembari mengusap pipi Kafa.

Tiga jam jalan jalan mengelilingi mall membuat perut mereka kelaparan, Dafa mengajak anak dan istrinya untuk menyudahi aktifitas ngegame mereka segera membawa ketiganya menuju restaurant langganannya.

Terimakasih kepada readers yang sudah membaca cerita aku...
Please kasih aku star dan tinggalkan komentar... jika kalian tertarik dan berkenan bisa tinggalkan hadiah untukku.....thanks......😙😙😙😙

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang