Bab 28 Pergulatan Panas

5K 97 0
                                    

Kini Renata sudah tidak lagi merasa mual atau muntah karena masa kehamilannya sudah memasuki trisemester kedua. Ini juga yang membuat Dafa tersenyum bahagia pasalnya ia harus puasa berminggu minggu untuk tidak menyentuh sang istri demi kesehatan calon bayinya.

Kali ini tanpa malu Dafa bertanya kepada dokter yang memeriksa kandungan Renata apakah dirinya boleh berhubungan suami istri yang membuat sang dokter tak bisa menahan senyumnya. Dokter tersebut berkata bahwa ia boleh melakukannya namun tidak boleh terlalu sering dan harus dengan hati hati. Dafa yang mendengarkan saran dari dokter pun langsung merespon dengan anggukan cepat yang membuat Renata terrunduk malu.

"Dok bagaimana keadaan kandungan istri saya...maksud saya apakah kami sudah bisa melakukan hubungan suami istri? "

"Keadaannya baik baik pak dan sehat juga sudah kuat, bapak dan ibu bisa melakukan hubungan suami istri akan tetapi harus hati hati" ucap sang dokter dengan senyuman lebarnya.

"jadi sudah aman ya dok...baiklah saya akan melakukannya dengan hati hati"

"iya pak....ini resep yang harus ditebus pak"

"baik dok terimakasih kami permisi dulu"

Dalam perjalanan pulang Dafa menggenggam tangan Renata dengan tangan kirinya dan sebelah tangannya digunakan menyetir pun terus mengecupi punggung tangan sang istri sembari menggodanya dengan kata kata nakal yang membuat Renata sedikit risih dan memutuskan melepaskan genggaman tangan tersebut.

"Mas udah deh jangan kayak gitu...malu tau ini masih dijalan loh... tar aja kalau sudah sampai rumah saja" ucap Renata sedikit kesal.

"Iya...iya maaf...abisnya aku kelewat seneng tau sayang..." ucap Dafa sembari menampilkan deretan gigi putihnya.

Sesampainya dirumah Dafa dan Renata langsung disambut pelukan hangat dari kedua anaknya yang antusias ingin melihat calon adiknya dari hasil usg.

Kafa dan Shafa terus memandangi selembar foto usg secara bergantian sembari berangan angan tentang jenis kelamin sang adik,rupa sang adik hingga nama sang adik. Dafa dan Renata tersenyum bahagia melihat antusias kedua anaknya yang ingin selalu mengetahui tentang calon adiknya.

"Sayang kekamar yuk" bisik Dafa pelan agar tak terdengar kedua anaknya.

"Bentar mas, kasian anak anak lagian ini masih jam delapan loh, tunggu mereka masuk kamar dulu" jawab Renata dengan sebuah bisikan yang kemudian di acungi jempol oleh Dafa.

"Bun yah...Shafa sama Kafa bobok dulu ya..." ucap Shafa sembari menarik lengan adiknya menuju kamar.

Saking antusiasnya semenjak kehamilan Renata Kafa dan Shafa selalu tidur lebih awal dan bangun lebih awal untuk membantunya setiap pagi mulai dari mengupas atau memotong sayuran,mengelap piring,menyapu, hingga membersihkan meja makan usai sarapan. Kedua anak itu seperti malaikat untuk Renata karena mereka teramat menyayangi Renata dan selalu menurut apapun yang Renata katakan.

"bunda sayang banget sama kalian nak" gumam Renata memandang punggung kedua yang berlalu menuju kamar.

Dafa langsung menggendong Renata menuju kamar usai anak anaknya masuk kedalam kamar. Dengan penuh gairah Dafa langsung merebahkan tubuh Renata diranjang kemudia menindihnya dan mulai mencium serta mencumbunya maklum saja Dafa sudah menahannya berminggu minggu dan saat ini adalah waktu yang ditunggu tunggunya.

"Mas...ganti baju dulu..." bisik Renata yang diabaikan oleh Dafa.

Dafa mencium bibir sang istri mesra lalu ciuman itu berubah menjadi lumatan yang dalam dan menuntut sebelah tangannya bergerak membuka kancing kemeja sang istri, nampak dua gundukan yang kian berisi. Dengan gemas Dafa mencium dan membelainya hingga sang empunya melenguh tak karuan menahan kenikmatannya. Dafa yang tengah di kuasai nafsu bergerak cepat melucuti seluruh pakaian yang Renata kenakan dan menanggalkan seluruh pakaiannya hingga mereka sama sama polos tak berbusana. Dafa terus saja meluncurkan aksinya mencumbu dan membelai setiap inchi tubuh sag istri.

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang