Bab 75

712 30 0
                                    

Dafa Pov

Kau tau...bahwa cinta itu indah???
Kini aku benar mengakuinya...jika cinta memanglah indah jika kita mendapatkan orang yang tepat untuk berbagi...

Aku menatap manik mata indah seorang wanita yang telah melahirkan putraku dan anak anakku. Ku kecup keningnya dalam... ku belai wajah ayunya... ia tampak terpejam menikmatinya... sungguh bahagia tiada tara bisa memilikinya dalam hidupku... Aku merasa menjadi pria yang bodoh kala dulu pernah menolaknya... Aku terkekeh geli mengingat kejadian dimana dia malu malu melihatku bertelanjang dada.
Dan aku mengingat betapa indahnya malam pertamaku dengannya. Aku pun mengingat betapa baik hatinya kala ia memaafkan dan memaklumi setiap kekhilafanku...

Kau tau? Dia seperti malaikat untukku...kebaikan hatinya, kesabarannya, dan perhatiannya itu luar biasa. Dan dia lah bidadari hati untuk kami sekeluarga karena kecantikannya terpancar bukan dari parasnya saja namun juga hatinya yang menyejukkan setiap orang yang berada didekatnya.

"Teruntuk Arin mendiang istriku terimakasih untuk cintamu dan seluruh yang pernah kau abdikan untukku... dan terimakasih telah melahirkan anak anak yang hebat seperti Kafa dan Shafa... aku sungguh mencintaimu meski kini posisimu tlah tergantikan dengan wanita lain tapi aku tetap mencintaimu sama seperti aku mencintai Renata... karena kalian adalah wanita terbaik dalam hidupku..." gumamku dalam hati.

Aku tersadar dari lamunanku kala istriku kembali berbaring disampingku dengan pakaian yang berganti dengan gaun tidur sutra tipis berwarna merah menyala. Aku merengkuh tubuhnya membawanya kedalam dekapanku.

Aku mulai terbakar dengan nafsu yang menggebu gebu setelah hampir dua bulan lamanya aku harus menahan diri untuk tidak menggauli istri cantikku.

"Jangan lupakan sesuatu mas.... kasihan Rafa masih kecil" ucapnya mengingatkanku.

"Tentu saja aku mengingatnya sayang" ucapku sembari terkekeh kemudian melanjutkan aktifitas kami.

Ku kecup keningnya dalam, ku belai dan ku cumbui setiap inchi tubuhnya tanpa terlewatkan satupun yang membuat ia menggeliat menikmatinya. Tanganku bergerak nakal diarea intinya yang membuatnya mengerang tak tertahankan.

Aku mulai membuka satu persatu pakaian yang ia kenakan menampilkan tubuh polos yang sangat aku rindukan untuk aku sentuh akhir akhir ini.

Ruangan kamar yang kedap suara ini dipenuhi dengan erangan demi erangan kami yang tengah merasakan kenikmatan. Deru nafas yang memburu, ribuan peluh yang menetes menjadi bukti kenikmatan permainan panas kami.

Meski aktifitas kami sempat tertunda karena tangis Rafa yang meminta asi namun tak menghilangkan kenikmatan pelepasan kami malam ini.

"Sshh mas... aku lelah sekali... bisakah kita lanjutkan esok lagi?" Tanya Renata hati hati.

"Tidurlah Sayang kau pasti lelah kan..." ucapku tersenyum sembari mengecup kening Renata menyudahi aktifitas kami.

Hanya sepersekian detik Renata sudah terlelap tidur, aku membaringkan tubuhku disampingnya menarik selimut untuk menutupi tubuh kami kemudian tertidur dengan memeluk istriku.

Pagi ini

"Oeeek oeeeek" suara tangisan Rafa membangunkan Renata yang tertidur pulas.

Dengan cepat Renata berjalan kearah box anaknya kemudian menggendongnya hingga Rafa tenang.

"Rupanya kau lapar sekali ya sayang...baik lah bunda akan memberikan asi untukmu" ucap Renata sayup sayup ku dengar

"Oh ya ampun... pelan pelan sayang nanti kau tersedak" ucap Renata sembari mengelus pipi sang bayi.

"Sayang... kenapa?" Tanyaku bergerak mendekati Renata.

"Ahh tidak... ini Rafa sedang lapar dan aku memberinya asi" ucapnya pelan tak ingin mengganggu sang anak.

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang