Bab 48

1K 47 0
                                    

Usai berjalan jalan di Hokkaido Renata dan Dafa memilih untuk memisahkan diri dari rombongan pergi ke pulau Rebun dan akan bergabung kembali dengan rombongannya esuk.

Pulau Rebun adalah sebuah pulau yang ada di bagian utara Pulau Hokkaido. Pulau yang dikenal sebagai pulau bunga ini merupakan harta karun keindahan alam yang ada di Hokkaido. Pulau ini dapat dicapai dengan menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Wakkanai di Hokkaido ke Pelabuhan Kafukako yang memakan waktu sekitar dua jam.

Renata dan Dafa tampak menikmati  sekali perjalanan mereka ke pulau Rebun. Mereka mengabadikannya melalui foto foto selfi.

Bermalam dipulau Rebun adalah impian Renata sejak dulu dan tak disangka saat ini bisa terwujudkan oleh sang suami.

"ini seperti mimpi mas... indah sekali"

"Benarkah... kamu sangat menyukainya sayang?"

"ya tentu saja.... pergi kesini adalah impuanku mas" ucap Renata sembari tersenyum bahagia.

"Tunggu sebentar mas... aku akan membuat Video singkat tentang pulau Rebun"

"huhhh.... kamu seperti Kafa dan Shafa saja Ren..." ucap Dafa mebdengus kesal.

"oh ayolah... jangan marah sayang... aku hanya ingin mengabadikannya itu  saja" ucap Renata membujuk Dafa.

"Dan lagi aku bisa membagi video ini untuk Kafa dan Shafa nanti mas mereka pasti senang" imbuh Renata.

"ya... ya... ya.... terserah kamu saja sayang... asalkan tak melupakan kewajibanmu nanti" ucap Dafa menyeringai nakal.

"ya... tentu saja aku tidak lupa.." jawab Renata dengan nada centilnya.

Dafa dan Renata kini tengah berada disalah satu restoran di Rebun dengan menu andalannya adalah Sushi.

Usai makan malam Dafa mengajak Renata ke hotel yang telah mereka pesan. Sesampainya dilorong kamar hotel tanpa aba aba Dafa menggendong tubuh Renata dan dibawanya masuk kedalam kamar.

"Mas malu dilihatin orang" cicit Renata sembari menggigit bibir bawahnya.

"tak apa sayang mereka tak akan peduli dengan kita.... lihatlah" ucap Dafa sembari menunjukkan kondisi sekitar yang terdapat beberapa orang yang tampak sibuk dengan ponselnya.

"ayo kita masuk... aku sudah tidak sabar" bisik Dafa yang membuat pipi Renata merona.

Dafa mencium bibir ranum sang istri dengan lembut meletakkannya perlahan diatas ranjang kemudian menindih tubuh Renata dan memperdalam ciuman mereka.

"Aku mencintaimu sayang" bisik Dafa lembut disela ciuman panasnya.

"aku juga mencintaimu mas" ucap Renata dengan suara yang terdengar menggoda.

Dafa kembali memagut sang istri kali ini ciumannya semakin dalam ia melumat bibir sang istri perlahan meneroboskan lidahnya masuk kedalam  menyusuri setiap rongga mulut Renata memainkan lidahnya dengan lihai disana.

Bibir mereka masih saling berpagutan, sedangkan tangan Dafa bergerak menyusup kedalam gaun yang Renata pakai mencari sesuatu yang ia sukai disana memainkannya sebentar hingga puncak gundukannya terasa keras dan menegang . Ciuman Dafa kini sudah menjalar kearea leher dan dada sebelah tangannya mengelus lembut sesuatu yang berada dibawah sana dan tangan yang satunya lagi ia gunakan untuk meremas lembut gundukan kenyal kesukaannya.

Nafas mereka kian memburu dan tubuh mereka bergerak saling mengimbangi, saling berbagi kecupan dan juga cumbuan. Saling membagi dan menerima seperti yang seharusnya mereka lakukan sejak awal.

Dengan cepat Dafa menyibak gaun sang istri dan kemudian melucutinya menyisakan bra warna hitam dengan aksen renda dan celana dalam senada. Dafa kembali mencumbu dengan liar Renata hingga seperti tak ada hari esok.

"mas" ucap Renata sembari meremas pundak sang suami.

Renata menggeliat nikmat dibawah kungkungan Dafa yang dengan lihai mencumbu dan memainkan inti sang istri membuat sang istri merasakan kenikmatan serta kepuasan. Entah semenjak kapan kini mereka sudah sama sama dalam keadan polos tak berbusana dengan nafsu yang sama sama sudah memuncak. hanya butuh waktu sepersekian detik saja Dafa telah menancapkan miliknya ke inti sang istri kemudian memulai bergerak dengan lembut lalu menambah kecepatan gerakannya sedikit demi sedikit.

Renata mengerang hebat yang membuat Dafa semakin mempercepat pergerakannya.

Dafa bergerak dengan lincah dan cepat hingga membuat mereka sama sama memperoleh pelepasan.

"Arrrrrrgh " Erang Dafa saat memperoleh pelepasan yang maha dasyatnya.

Usai mendapat pelepasan yang pertama Dafa membaringkan tubuh sejenak disamping Renata mengecup puncak kepala sang istri lembut kemudian kembali mencumbu sang istri memancing hasrat sang istri untuk melakukan pergulatan panas lagi.

"sayang... bolehkah... " bisik Dafa manja yang diangguki oleh Renata.

Renata memeluk tubuh Dafa erat mencumbu leher Dafa intens yang membuat sang suami bertambah gairah. Dafa membalik tubuh Renata memegang kembali kendalinya. Ia mulai menjamah tubuh Renata mencumbunya dan memainkan sesuka hatinya hingga sama sama memperoleh kepuasan.

"Mas Dafa..." ucap Renata lirih saat bibir Dafa menyusuri leher dan dadanya perlahan.

"ya sayang..."

"bisakah kita mulai sekarang" ucap Renata yang sudah tak tahan lagi.

"kamu sudah tak tahan sayang..."

"hemmm...." ucap Renata sembari menganggukkan kepala.

Dafa dengan senang hati menuruti kemauan sang istri... ia menyatukan miliknya dengan inti sang istri segera dan bergerak cukup liar memberikan kenikmatan kepada sang istri.

"Mas aku lapar..." rengek Renata usai melakukan aktifitas panasnya bersama sang suami.

"kamu apa hemmm...?"

"aku ingin sekali makan ramen mas..." ucap Renata manja.

"Baiklah akan ku pesankan ramen untukmu sayang..." ucap Dafa sembari mengecup pucuk kepala sang istri.

Dafa menelepon pihak hotel meminta salah seorang pelayan membelikannya ramen dan beberapa camilan serta minuman untuk dia dan Renata. Tak butuh waktu lama salah seorang pelayan sudah berada didepan kamarnya dengan membawa semua pesanannya.

"makanannya sudah datang sayang... sebaiknya aku kedepan dulu untuk mengambilnya" ucap Dafa kepada Renata yang sedari tadi bergelayut manja kepadanya.

"heeem cepatlah mas... aku lapar sekali" ucap Renata lirih.

Dafa mengenakan pakaiannya kembali lalu berjalan kearah pintu depan untuk mengambil pesanannya.

Mata Renata berbinar kala melihat sang suami membawa nampan berisikan dua mangkuk ramen dan sekantung belanjaan tanpa berpikir panjang ia langsung bergerak menuruni ranjang menuju kearah meja kecil tempat sang suami meletakkan ramen tersebut. Renata dengan cepat memakan ramen tersebut hingga habis tanpa mempedulikan bahwa dirinya saat ini sedang telanjang. Sementara Dafa menelan ludahnya susah payah melihat tubuh polos sang istri yang terlihat begitu sexy dan menggoda. Ia mengicip sedikit ramennya dan membiarkan sang istri menghabiskannya.

Layaknya pasangan yang sedang dimabuk cinta Dafa seperti tak puas meski berkali kali telah menyetubuhi sang istri. Ia kembali menginginkan Renata usai menahan diri menunggu sang istri hingga menyelesaikan makannya.

"Mas...sssh" ucap Renata tersentak ketika Dafa mulai menyatukan tubuhnya dengan tubuh Renata lagi.

"Sekali lagi sayang " bisik Dafa kepada Renata.

Kali ini Renata hanya pasrah dan diam tak bisa mengimbangi permainan Dafa lagi karena tubuhnya benar benar lemas seperti jeli karena berkali kali melayani sang suami. Dafa menghentikan aktifitasnya kala jam menunjukkan pukul 3 dini hari.

"Mas aku capek... aku lelah sekali" ucap Renata lirih.

"Tidurlah sayang" ucap Dafa sembari mengusap lembut pipi Renata.

Dafa menjatuhkan tubuh disamping sang istri sembari melirik kearah Renata yang sudah terlelap tidur beberapa detik lalu ia  memiringkan tubuhnya menghadap Renata dan menyusul Renata yang sudah terlebih dulu terlelap tidur.

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang