Bab 93 Tentang Kafa

1.3K 31 0
                                    

Kafa Narendra Hutama.. Bocah kecil yang kini menjelma menjadi lelaki dewasa pelindung ibu dan saudara saudaranya. Pebisnis muda yang handal penerus ayahnya. Dengan semua kesempurnaan yang melekat pada dirinya tak hayal jika banyak wanita tergila gila padanya. namun nyatanya tak ada satu wanita pun yang mampu mengetuk hatinya hal ini terkadang membuat sang ibu dan kakak perempuannya khawatir.

Sebuah tanggung jawab besar membuat Kafa menjadi lebih dewasa sebelum waktunya. Diusianya yang belia yakni tujuh belas tahun ia sudah memegang perusahaan sang ayah. Berkat kerja keras dan kegigihannya perusahaan sang ayah aekarang menjadi lebih maju dan juga besar ditangan Kafa. Dia dikenal Annoying Boss oleh seluruh karyawannya akibat sifat dingin dan menyebalkannya yang sering berkata blak blakan kepada siapa saja. Tak ada karyawan yang berani membantah ucapan Kafa hingga pada suatu ketika ia dipertemukan dengan seorang office girl yang menurutnya sangat menyebalkan karena pandai berkilah serta senang sekali membantah ucapannya. Sering kali Kafa dibuat kalah telak oleh Lala sang office girl. Namun anehnya Kafa tak sekali pun ingin berniat memecat Lala. Entahlah sesuatu dalam hatinya merasakan keanehan jika barang sehari saja ia tak bertemu dengan Lala untuk berdebat. Seperti pagi ini ia berdebat dengan Lala hanya karena sebuah kopi.

Toktoktok

"masuk...."

"ini kopinya pak..."

Kafa masih tetap fokus dengan laptopnya tanpa menjawab dan menoleh Lala, Hal tersebut membuat Lala kesal dan tanpa sengaja mengumpat.

"cihh dasar menyebalkan..." ucap Lala sembari berjalan hendak keluar ruangan Kafa setelah meletakkan secangkir kopi hitam di meja Kafa.

"aku dengar apa yang kau katakan La..."

"apa? memang anda itu menyebalkan... pantas saja tidak laku laku bapak benar benar menyebalkan sih" ucap Lala blakblakan yang membuat Kafa kesal.

"hey... jaga bicaramu... kau pikir kau siapa berani sekali berkata begitu padaku... kau pikir kau juga tidak menyebalkan begitu? cihh kau juga menyebalkan... sudahlah cepat menyingkir dari hadapanku... muak aku melihat wajah jelekmu itu" ucap Kafa yang membuat Lala murka.

"dih.... memang siapa yang mau terus disini... kalau begitu mulai besuk jangan merengek sama saya untuk membuatkan kopi lagi minta saja kepada yang lain.... dasar boss menyebalkan sendirinya yang minta kesini eh sendirinya juga yang muak.... dasar aneh..." cibir Lala sembari pergi dari ruangan Kafa.

"kau... berani beraninya kau pergi sebelum aku selesai bicara..." teriak Kafa dari dalam ruangan yang tak dihiraukan oleh Lala.

Baik Lala dan Kafa sama sama mengumpat kesal setelah kejadian tersebut. Lala berjalan keluar dari ruangan Kafa dengan wajah kesalnya sembari mengumpat tak berkesudahan.

"Dasar boss nyebelin... huh"

"awas saja aku akan buat perhitungan" umpat Lala menyumpah serapahi Kafa.

"ada apa sih La? kayanya lu bete banget" tanya Ayu sesama office girl di kantor Kafa.

"lagi kesel gue sama pak Kafa.. masak nih ya dia tuh nyuruh gue bikin kopi terus nganterin ke kantornya ehh gue malah diusir dia bilang muak liat wajah jelek gue siapa yang gak kesel coba... huhh"

"hati hati loh La... jangan terlalu benci sama pak Kafa nanti jadi cinta lagi" celetuk Ayu sembari terkikik.

"dih amit amit... gue gak mau sama dia kalau dia gak berubah bisa terkena darah tinggi dan setres gue kalau sampai punya laki kayak dia..." ucap Lala begidik ngeri.

Sementara didalam ruangan Kafa juga sama kesalnya dengan Lala. Ia juga masih terus saja mengumpat sampai ia tidak fokus dengan pekerjaannya.

"sialan... semua ini gara gara office girl jelek itu... dasar menyebalkan..."

"Dia pikir dia siapa berani beraninya mengataiku... dasar perempuan sialan"

"awas saja aku akan membalasnya nanti" ucap Kafa sembari mengusap wajahnya kasar.

****
Malam ini selepas makan malam sang bunda pergi menemuinya diruangan kerja. Sang bunda memintanya untuk menikah dengan seseorang gadis yang sama sekali tidak ia kenal dan ia cintai. Demi bakti dan rasa sayangnya kepada sang bunda ia menyanghupi permintaan sang ibu untuk menikah dengan gadis pilihan sang ibu.

"Sayang bolehkah bunda masuk"

"tentu saja bunda... masuklah" ucap Kafa dari dalam ruang kerjanya.

"Kafa berapa umurmu sekarang? apa kau tidak berniat untuk menikah hemm?" tanya Sang bunda sembari mengusap lembut tangan sang putra.

"bun usia Kafa baru dua puluh tujuh tahun... tugas Kafa masih belum selesai bun..."

"Itu sudah cukup matang untuk menikah sayang... Jika bunda meminta sesuatu hal apa kamu akan mengabulkannya?"

"apa bun? bunda mau minta apa? apapun akan Kafa lakukan untuk bunda... katakanlah bun tak perlu memohon seperti ini"

"Kau memang anak yang berbakti Kaf bunda sangat bangga padamu.... "

"tentu saja bunda adalah satu satunya orang tua yang ku miliki sekarang... katakan apa yang bunda inginkan"

"menikahlah dengan Kayla Kaf.... "

"Kayla? siapa dia bun? "

"nanti bunda akan mengenalkannya padamu..."

"baiklah jika itu membuat bunda senang aku akan melakukannya... urus saja acaranya bun... Kafa terima beres saja"

"benarkah terimakasih sayang... baiklah... kalau begitu bunda pergi dulu besok kita bahas lagi... selamat bekerja sayang..." ucap Renata sembari mengecup pucuk kepala sang putra.

"Selamat beristirahat bidadari hati... " ucap Kafa yang membuat Renata terkekeh.

Kafa menghela nafas kasar usai mendengar permintaan sang bunda barusan namun ia pasrah bagaimana pun juga ia tak mungkin sanggup menolak kemauan sang ibu karena ia terlalu menyayangi ibunya.

****

Malam ini Renata mengundang Kayla gadia manis anak sahabatnya. Renata menyambut hangat kedatangan Kayla dirumahnya.

"Hay sayang... apa kabar? bagaimana kabar keluargamu di Ausie hemm? tanya Renata sembari memeluk Kayla.

"baik tante... sebulan lagi daddy mommy adik dan kakak akan menyusul ke Indonesia tante..."

"benarkah..." ucap Renata pura pura tidak tahu padahal dirinya lah yang meminta Shamba dan keluarganya ke Indonesia untuk membicarakan perihal pernikahan Kafa dan Kayla.

"iya tante..."

"baiklah ayo masuk semua sudah menunggu kedatanganmu" ucap Renata sembari menggandeng tangan Kayla masuk kedalam.

Renata menarik sebuah kursi untuk Kayla tepat diseberang Kafa. Awalnya Kafa masih sibuk dengan makanan dipiringnya namun begitu mendengar suara yang ia kenal ia langsung mendongakkan kepalanya. Baik Kafa dan juga Kayla sama sama terkejut. Namun mereka berdua berpura pura saling tidak mengenal karena tak enak dengan Renata.

"ayo duduk sini sayang..."

"terimakasih tante..."

"ehemmm kalian berdua kenapa terlihat kaget begitu?" tanya Renata penasaran.

"ah tidak apa apa tante"

"ayo kenalan..." ucap Renata yang membuat Kafa mengulurkan tangannya kedepan Kayla.

"Kafa..."

"Kayla..."

Mereka semua lantas menikmati makan malam bersama sembari mengobrol kecil. Sesekali Kayla dan Kafa saling mencuri pandang satu sama lain yang membuat kedua sama sama canggung.

Keseruan cerita rumah tangga Kafa ini bisa kalian baca di novel baru aku nanti judulnya My Annoying husband dijamin seru dan bikin naik darah pas bacanya :)

My Lovely Angel (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang