Seorang gadis remaja berseragam putih abu abu tersenyum dan menyapa ramah kedua orang tua yang tengah asik mengobrol dimeja makan.
"Pagi yah... pagi bun..." Sapa Shafa lembut.
"selamat pagi sayang... sini sarapan dulu" ucap Renata sembari memundurkan kursi untuk putrinya.
"trimakasih bunda..." Shafa tersenyum manis kepada sang bunda yang sudah menarikkan kursi untuknya.
"cie yang sudah SMA sekarang...." goda Dafa yang membuat Shafa terkekeh.
"iya dong yah... masak smp terus... amit amit deh"
"bun adek mana? kok belum kelihatan?"
"adek dikamar lagi kurang enak badan kak... bunda suruh ijin biar istirahat mungkin dia kecapean terlalu antusias mengikuti beberapa les ditambah lagi sering latihan futsal sama teamnya"
"iya kah.... kasihan ya bun Kafa, lain kali kasih tahu Kafa untuk tidak memforsir diŕinya bun"
"iya sayang nanti bunda nasehati adekmu..."
"bun... yah... kakak berangkat dulu ya" ucap Shafa sembari mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara bergantian.
"iya nak... hati hati ya bawa motornya"
"iya bun... assalamu'alaikum" Shafa melambaikan tangan bergantian.
"gak terasa ya yah Shafa sudah SMA sebentar lagi kuliah dan mungkin akan menikah... semoga kita bisa mengantar anak anak kita semua sampai pernikahan ya yah"
"iya bun... waktu berjalan begitu cepat ya... aku ngrasa baru saja kita menikah eh taunya sudah hampir dua tahun, baru saja ayah merasa kehilangan Rifa tapi sekarang sudah diganti dengan kehadiran adiknya"
"hemm kamu benar yah... ngomong ngomong tentang Rifa aku jadi kangen pengen mengunjungi dia deh..."
"pas hari libur saja ya bun biar kita bisa jenguk Rifa bareng bareng" Ucap Dafa sembari mengusap punggung tangan Renata.
"iya yah bunda setuju... "
"bun ayah berangkat dulu ya baik baik dirumah ya... kalau ada apa apa hubungi ayah"
"iya yah hati hati dijalan ya..."
"iya sayang" Dafa memeluk sang istri kemudian mengecup pelipisnya sebelum ia meninggalkan meja makan.
Renata membereskan bekas sarapan mereka mencucinya dan merapikan dapur lalu bergegas membawakan sarapan untuk putranya yang sekarang sudah berumur delapan tahun itu.
"sayang... makan dulu yuk..."
"Kafa gak selera makan bun..."
"dikit saja sayang, atau makan rotinya saja nak biar kamu ada tenaga"
"Dikit saja bun..." ucap Kafa sembari membuka mulut menerima suapan sang bunda.
Baru beberapa sendok Kafa sudah menolak untuk makan lagi Renata hanya pasrah sudah tak bisa membujuknya dan membiarkan sang putra kembali tidur usai minum obatnya.
♡♡♡♡♡
Sesampainya disekolah Shafa langsung menuju ke kelasnya ia mengernyitkan dahi kala melihat teman teman perempuannya pada heboh dan bergerombol bergosip ria. Shafa berjalan menuju bangkunya menarik lengan Nadin sang sahabat yang tengah asik bergosip untuk ikut duduk bersamanya.
"kenapa anak anak pada aneh semua sih hari ini? kenapa pada heboh gitu?"
"lo kagak tahu?"
"kalau gue tahu gue gak bakal tanya lo kali Nad"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Angel (TAMAT)
RomanceHolla guys ini mau proses revisi yess semuanya mo aku rombak total jadi harap bersabar.