Kamis, 23 September 2021.
Bukan hanya kali ini mata Alka menjadi saksi kebersamaan kekasihnya dengan gadis lain. Marah, cemburu, sedih menjadi satu dalam tangis air mata, Alka takut Rean akan meninggalkannya demi Rena. Alka bisa apa? Dia tidak punya hak melarang Rean berteman dengan siapapun.
Hati Alka kecewa, sesaknya dada saat tahu Rean lebih dekat dengan Rena, Alka bingung sebenarnya Rean masih mencintainya atau tidak?
Rena tertidur dipangkuan Rean, pandangan mata Rean tidak bisa lepas dari Rena, gadis itu memiliki daya tarik yang memikat hati sehingga Rean melupakan satu fakta kalau dia sudah memiliki kekasih, ada hati yang harus ia jaga.
"Pantas chat aku tidak kamu balas, ternyata sibuk selingkuh," ucap Alka, dia menghampiri kekasihnya, namun Rean tidak menghiraukan kehadiran Alka.
"Jangan berisik Al, kasian Rena cepek."
"Rean kamu suka sama Rena?" walaupun berat Alka mencoba untuk ikhlas melepaskan Rean bahagia dengan orang lain, bukan sudah tak lagi cinta tatapi dokter berkata hidup Alka dalam bahaya, jika suatu saat dia pergi ada seseorang yang akan menjaga Rean.
"Kamu bicara apa sih Al, saya sebagai sahabat Rena hanya berusaha ada untuknya disaat dia sedang dalam masa sulit," ucap Rean menjelaskan.
"Hai kamu bangun dong jangan, tidur di pangkuan pacarku terus aku cemburu tau." Alka mencoba membangunkan Rena dari tidurnya.
"Selamat pagi dunia penuh sandiwara," kata Rena. Duh jadi tidak enak hati ada Alka di sini.
"Rin, ini sudah sore." Apa Rean bilang tadi sudah sore, Rena lupa banyak pekerjaan yang belum ia selesaikan.
"Astagaaa cucian belum di cuci, gue belum masak gue izin pulang ya."
"Aku mohon kamu jangan pergi, ku ingin berbicara penting sama kamu!"
Rena takut dimarahi bunda, dia tidak pernah pergi selama ini, permintaan Alka sulit juga Rena tolak. Yasudah tak apa walaupun nanti bunda marah Rena akan terima.
****
Pemandangan langit sore indah dipandang mata, semburat jingganya menghias langit barat, burung menari di atas awan Rena tak jemu memandang karya indah ciptaan alam semesta itu.
"Rena aku mohon kamu jangan merenggut Rean dari aku ya."
Dari sorot mata Rena, Alka tahu bahwa ia sangat mencintai Rean. Satu sisi Alka bahagia sudah mendapatkan gadis yang tepat untuk menggantikan posisinya, disisi lain hati Alka menjerit tak rela melihat Rean bermesraan dengan gadis lain.
"Mohon maaf, Rean buka tipe gue," ucap Rena dia berbohong padahal Rena sangat suka apapun tentang cowok bernama lengkap Reanza Pahlevi itu.
"Tipe cowok idaman kamu seperti apa?" Rena mengira Alka adalah sosok gadis pendiam tatapi kenyataannya kebalikannya.
"Yang pasti berjenis kelamin laki-laki." Rena tak kuasa menahan tawa dia bingung harus menjawab apa?
"Yaudah ah gue mau lanjutkan bokep, ngantuk banget sumpah lelah hati Rena tuh, babay jangan kangen!"
Rena malas menjawab pertanyaan Alka lebih baik pulang lanjut istirahat.
*****
"Jadi cewek tidak usah sok cantik!" seorang gadis yang tidak Rena kenal menarik tangan Rena, pergelangan tangannya perih namun Rena menikmati setiap rasa sakitnya.
"Gue memang cantik, kenapa mbak iri?" rasanya Rena ingin menarik rambut panjang gadis itu, menyebalkan sekali Rena ingin pulang tiba-tiba dihadang orang.
"Jangan sesekali elo mendekati Rean, dia itu milik gue!"
"Mbak kalau halu jangan ketinggian, Rean sudah memiliki pacar namanya Alka."
Nasib mencintai seseorang yang dikagumi banyak orang sangat tidak enak, Rena selalu mendapat teror dari fans Rean, baru menjadi sahabat saja sudah repot begini apalagi menjadi suami Rean.
****
Plak
Plak
Plak
"Jahat elo Ren, tega sama gue! Ngakunya sahabat tapi kelakuan elo layaknya setan, nusuk dari belakang." Jasmine menampar pipi Rena, entah apa salah Rena padanya.
"Gak jelas elo Min! Salah gue apa?" mata Rena berkaca-kaca, sikap Jasmine kali ini sulit untuk di mengerti.
"Berani elo mendekati orang yang gue suka!" Jasmine menatap sinis ke arah Rena, dirinya sedang dikuasai oleh amarah.
"Terserah elo mau bilang apa! Gue Capek."
Jasmine tidak pernah menceritakan soal cowok yang dia sukai, Rena tidak paham apapun dia bingung mengapa Jasmine menuduhnya begitu, cowok yang mana? Rena saja tidak mengenalnya.
"Gue tidak pernah menyangka kalau elo itu cewek rendahan, dasar lont*"
Tubuh Rena lemas, dia tak kuasa menahan tangis, tak pernah disangka Jasmine tega merendahkan harga diri Rena. Selama ini dia hanya dekat dengan Rean hubungan mereka pun hanya sebatas teman dekat tidak lebih dari itu.
"Gue aja tidak mengenal siapa cowok yang elo maksud, terus bagaimana gue bisa merenggut dia dari pelukan elo," ucap Rena yang sejujurnya.
"Bohong! Gue lihat dengan mata gue sendiri elo pelukan sama dia, tega elo jahat Ren! Mulai detik ini persahabatan kita putus!"
"Oke yaudah teman gue banyak bukan cuma elo doang."
"Dasar munafik, cewek murahan!" Jasmine memperlihatkan satu vidio, sekarang Rena tau siapa cowok yang sahabatnya maksud, air mata Rena mengalir deras layaknya hujan yang mengguyur permukaan bumi, cobaan apa lagi ini? Mengapa Jasmine harus mencintai Rean juga?
Sekarang semuanya menjadi sangat rumit dan pahit, sahabat baiknya pun tidak sudi lagi berteman dengan Rena. Ditinggalkan seorang teman yang selalu ada rasanya begitu sangat menyakitkan.
"Jadi elo suka Rean? Silahkan rebut dia dari Alka kalau elo bisa!"
"Maksud elo?" tanya Jasmine dia tidak mengerti apa maksud dari perkataan Rena.
"Min, gue kenal Rean sudah dua tahun, dia sangat mencintai Alka pacaranya kalau elo mampu ambil gih Rean. Udah ya, gue malas debat sama elo, gue capek sumpah."
Persahabatan yang dibina sejak lama kini berakhir hanya karena masalah cinta, sumpah demi apapun ini tidak lucu.
****
Bersambung
Lanjut besok ya.
Kapala Author lagi pening
Babay
Jumpa lagi di lain hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||
Teen FictionKetika mulut bungkam tak sanggup lagi mengucap kata, biarkan tulisan sederhana ini akan berbicara, tentang luka, putus asa, dan perjuangan untuk menggapai cita-cita dan cinta. Cover by IG @Camoon.dsg