Apakah gue harus mati, agar semua orang bisa perduli???
(T_T)
Terkadang manusia sering memakai topeng terlihat bahagia. Namun kenyataannya hidupnya hancur berantakan, semangatnya patah, tidak sanggup bertahan, menyerah, putus asa. Bukan tanpa alasan hanya saja dia tidak mau melihat orang yang disayanginya ikut bersedih juga, menutupi semua derita lewat senyuman manisnya untuk menipu dunia bahwa dirinya baik baik saja.
Tiada manusia yang hidupnya sempurna setiap insan pernah merasakan berada di titik paling rendah dalam kehidupan, hidup ini penuh misteri tak akan tau kedepannya akan seperti apa? Nikmati saja alurnya percayalah badai pasti berlalu kebahagiaan akan menyapa.
Tatap bertahan atau menyerah kepada keadaan, diri sendirilah yang menentukan.
"Ra, makan dulu," ucap Reza seraya meletakan nampan berisi segelas teh hangat dan bubur ayam dihadapan Rena.
Bubur ayam makanan favorit Rean, air mata mengalir membasahi pipi Rena merindukan cowok itu, sudah terlalu lama ia menjauh untuk menghukum perbuatan Rean sialnya ia sendiri yang tersiksa dalam kerinduan teramat dalam.
"Aku tidak lapar Kak Re, saja yang makan."
Kabar tentang kandasnya hubungan Rean dan Alka viral di internet, semua orang menyalahkan Rena. Ia pikir dengan pergi menjauh hidupnya akan baik-baik saja, ternyata tidak. Keadaan malah semakin buruk, dulu hanya orang yang ia kenal yang berani menghinanya. Namun sekarang orang tidak ia kenal pun ikut mencacinya.
"Matikan daya handphone kamu, tak usah melihat berita negatif itu lagi." Reza merebut ponsel Rena dari tangannya.
"Kak Re, mengapa semua orang selalu menyalahkan aku? Salahku apa? Apakah aku harus mengakhiri hidupku agar mereka berhenti menuduhku?"
Bagaimana caranya mati tanpa harus bunuh diri? Rena bingung harus apa? Untuk saat ini Rena hanya pasrah pada keadaan.
"Kamu ingat dengan kasus salah satu teman sekolahmu tahun lalu? "
"Hm ... Dia mencoba mengakhiri hidup dengan cara menggoreskan nadinya pakai pecahan kaca." Rena ingat betul kejadian itu, taman dekatnya nekat melakukan aksi bunuh diri di sekolah, gadis itu depresi lantaran menjadi korban bully dibandingkan dengan Rena, dia jauh lebih rapuh.
"Lantas apa yang terjadi setelah dia melakukan tindakan itu?"
"Lidia ditertawakan oleh semua orang, tidak ada yang perduli dia hidup ataupun mati, aku mencoba untuk menenangkannya tapi dia terus menangis dan akhirnya dia trauma tak pernah datang lagi ke sekolah. Aku kehilangan sahabatku dia ditemukan tak bernyawa di tepian danau."
"Apakah semua orang berduka atas kepergiannya?" Reza mencoba menjernihkan pikiran Rena, agar dia tidak melakukan tindakan itu.
"Semua orang terdekatnya bersedih dan merasakan kehilangan, tatapi orang yang membencinya tertawa bahagia, seakan mereka puas melihat Lidia pergi untuk selamanya."
Terkadang orang yang berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya, bukan karana keinginannya. Tatapi lingkungan dan orang lain yang membunuhnya secara perlahan lahan sehingga dia lelah dengan keadaan dan memutuskan untuk melakukan tindakan membunuh diri. Maka dari itu berhati-hatilah ketika berbicara jangan sampai melukai perasaan orang lain, jika hati sudah tersakiti akan sulit untuk mengobati lukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||
Teen FictionKetika mulut bungkam tak sanggup lagi mengucap kata, biarkan tulisan sederhana ini akan berbicara, tentang luka, putus asa, dan perjuangan untuk menggapai cita-cita dan cinta. Cover by IG @Camoon.dsg