12. Perjalanan cinta Alka dan Rean

186 45 121
                                    

Flashback!

Seorang gadis kecil dan sahabatnya asyik bermain, tak perduli hujan deras mengguyur permukaan bumi begitu derasnya. Tubuh mereka basah kuyup, angin berhembus kencang membuat udara semakin dingin menusuk kulit.

"Alka ayo kejar aku." Rean berlari memutari pohon, layaknya aktor dalam film india.

"Rean, aku capek." nafas Alka terengah-engah, ia lelah ingin Beristirahat sejenak .

"Yasudah kita istirahat." Rean mengandeng tangan Alka, dan hendak mengajaknya berteduh dibawah pohon, padahal Rean masih ingin bermain kalau Alka lelah dia bisa apa?

Angin berhembus semakin kencang sehingga merobohkan pohon besar yang begitu kokoh. Rean dan Alka hendak duduk dibawahnya. Namun beruntung langkah kaki mereka belum sampai kesana.

"Rean, aku takut." Melihat kejadian mengerikan didepan matanya, Alka merinding ngeri. Rean memeluk Alka agar gadis itu tenang.

"Tak ada yang perlu kamu takutkan Al, ada aku disini untuk menjaga kamu," ucap Rean seraya mengelus rambut panjang Alka.

"Makasih ya kamu memang sahabat baikku, oh iya kamu mau apa mendekati pohon tumbang itu bahaya tau," kata Alka.

Rean sibuk memetik buah mangga, dia senang mendapatkan rezeki meskipun dirinya dan Alka hampir saja celaka.

"Buah mangganya banyak bangat Al, aku mau petik lumayan untuk bikin rujak bareng teman-teman, kita tidak perlu repot mencuri di kebun tetangga hahaha. "

"Bolehkah aku membantumu," ucap Alka dia ikut membatu Rean memetik buah, beberapa saat kemudian pinggang Alka mendadak sakit, nyerinya tak bisa ia tahan lagi.

"Al, wajah kamu pucat banget, kamu sakit?" tanya Rean, ia mengkhawatirkan kesehatan Alka lantaran akhir-akhir ini Alka sering mengeluh sakit pinggang, perutnya mual, dan sesak nafas.

"Pinggang aku nyeri banget, perut aku mendadak mual, aku leleh Rean ingin istirahat, hahaha aku gak akan meninggal seperti Aliya kan?"

Sahabat Alka yang bernama Aliya meninggal dirinya menderita gagal ginjal kronis, Alka takut meninggal seperti teman baiknya, mengingat gejala yang dialami Alka sama seperti penyakit yang menyerang Aliya.

"Jangan bicara seperti itu, aku yakin kamu baik-baik saja, ayo pulang naik ke punggungku yah, aku gendong kamu."

Rean menggendong Alka, dia berdoa semoga sahabatnya lekas sembuh, agar ia dan Alka bisa terus bersama selamanya.

****

Kondisi Alka memburuk gadis itu dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa hari terakhir Alka sering mengalami kelelahan dan kesulitan berkosentrasi. Saat dirinya buang air kecil terdapat darah dalam urinenya.

Resya tak hentinya menangis melihat perubahan fisik putrinya, tubuh Alka mengalami pembengkakan diarea tangan, kaki, mata dan wajah. Gadis itu semakin lemah lantaran setiap apapun yang ia makan akan dimuntahkan kembali, Alka selalu mual dan ingin muntah.

"Lihatlah tubuhku sekarang bengkak semua, aku jelek ya ... Rean hehehe," ucap Alka pada Rean sahabatnya.

"Mau bagaimanapun bentuk tubuh kamu, Alkafia Insani adalah bidadari paling cantik di seluruh alam semesta, iya kan Om Afrian?" Rean mencoba untuk menghibur Alka yang sedang bersedih.

"Betul kata Rean, Alka cantik banget cantiknya melebihi embak kunti." Resya yang tadinya menangis tersedu-sedu mendadak tertawa mendengar ucapan suaminya.

𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang