05. Rena capek!!

266 56 115
                                    

        Berjalan tanpa arah merasa jadi sampah, hidup Rena sudah tiada artinya lagi. Lelah karena sudah melakukan segalanya, ingin pergi tatapi tak bisa masih banyak hal yang belum bisa Rena selesaikan.

Rena merupakan gadis cerdas dengan segudang prestasi, tatapi sayang Rena kehilangan pendidikan karena keadaan orang tuanya yang tidak memilki uang untuk membayar semua biaya sekolah Rena.

Terlalu banyak kenangan pahit di sana berkat Rean dirinya kuat menghadapi setiap masalah yang datang secara bertubi tubi. Rena menjadi korban bullying di sekolah itu, rasa trauma tidak bisa lenyap begitu saja saat mengingat kejadian tersebut Rena akan meneteskan air mata.

Kenyataan yang lebih pahit, Rena selalu direndahkan, dianggap sampai yang tidak bisa apa-apa.

" Tidak sekolah mau jadi apa? Gembel!"

" Tidak sekolah masa depannya suram"

"Tidak punya Masa depan!"

Perkataan negatif semua orang terus terngiang dalam benaknya. Rena menjambak rambutnya sendiri tidak perduli dengan rasa sakit halai rambut itu rontok.

"Mengapa semua orang tidak mengerti kalau sampah bisa di daur ulang dan tidak semua limbah tak selalu menjadi wabah hahahaha."

Rena bertekad dia ingin membuktikan pada semua dia mampu untuk menggapai semua mimpi. walaupun hidup semakin pahit Rena akan mencoba untuk bangkit.

****

Rumah berantakan layaknya kandang binatang, Rena sibuk dengan dirinya sendiri, dia mulai berkarya lewat tulisan berjudul 'Cinta bulan juni' yang dipublikasikan di aplikasi wattpad.

Cerita itu mengisahkan tentang Swara gadis dari keluarga miskin yang memiliki sejuta impian, tentang pahit manisnya perjuangan meraih cita-cita dan cinta.

Baru satu bab terpublikasi namun karya Rena sudah mendapatkan kritik pedas, jujur saja Rena tidak paham ilmu kepenulisan dia hanya modal nekat, dia ingin mencurahkan isi hati lewat tulisan agar pikirannya jauh lebih tenang.

Cerita apaan nih alurnya tidak jelas!

Karya sampah.

Bikin sakit mata.

Kepenulisan salah.

Keberanian Rena untuk mempublikasikan karyanya untuk publik sangat besar, Rena punya nyali menaruh karya untuk dibaca banyak orang tanpa dibayar, dengan resiko dicaci maki. Ini bukan yang pertama kalinya Rena menghadapi ocehan negatif tentang karyanya, Rena tidak ambil hati justru hinaan mereka lah yang memotivasi Rena agar menjadi lebih baik lagi.

"Lama-lama kok capek ya, nulis cerita sudah hampir dua tahun tatapi belum ada hasil, jangankan ada penerbit yang mau pinang naskah gue, cari pembaca setia saja susahnya setengah mampus! Giliran ada yang mampir baca hanya meninggalkan komentar negatif."

Rena mematikan handphone, suasana hatinya sedang tidak baik, dia butuh obat penenang namun apalah daya pisau, gunting, silet, dan benda tajam miliknya hilang.

Rena frustasi dia mencoba untuk tenang, Rena tidak mau bertindak nekat seperti hari lalu.

****

        Berkat mengonsumsi obat tidur Rena bisa beristirahat dengan tenang, seharian ini Rena lelah padahal ia tidak melakukan apapun, Rena ingin melaksanan tugasnya namun dia malas biarkan saja bunda marah, lagipula ini tidak adil Airin hidup enak selalu dimanja semetara Rena diperlakukan layaknya asisten rumah tangga.

"Airin, dimana Kakak kamu?" tanya bunda, dia sedikit kesal karena bukan Rena yang merapihkan rumah.

"Kak Rena di kamarnya sedang tidur," jawab Airin, rasanya senang melihat kemarahan dimata bunda untuk kakaknya.

"Anak itu bikin Bunda pusing, dikira dia ratu kerjaan hanya tidur doang!"

Sikap bunda yang tidak adil wajar saja sebab Rena bukanlah putri kandungnya, Rena merupakan anak dari selingkuhan suaminya, setiap bunda melihat wajah Rena dia Langsung teringat penghianatan menyakitkan masa lalu.

Bunda tahu Rena menderita gangguan mental dia bahagia melihat Rena menderita hatinya begitu puas seolah dendam yang sudah lama dipendam terbalaskan.

****

"Enak banget kamu malah enak-enakan  tidur, sana cepat cari kerja jangan jadi beban keluarga terus!

Rena enggan bangun dari kasur empuknya dia sedang asyik bermimpi menikah dengan Rean, Rena tidak sakit hati Bunda mengatainya beban keluarga sebab itu memang fakta.

"Yang bilang Rena sedang jualan lontong bumbu kacang siapa Bun?" Rena tarik selimut lanjut tidur.

"RENAAAAAAA SWRAAAAAA KAMU KURANG AJAR BANGET SIH JADI ANAK!" Bunda marah dia memukul Rena pakai batang sapu lidi.

"Kan Bunda, yang suruh Rena berhenti sekolah jadi kalau Rena kurang ajar itu salah Bunda! udah Bunda sana lanjut bereskan rumah Rena ngantuk mau tidur."

"Dasar anak gak tahu diri! "

"Bundaaaaaaa sayang Rena lelah ingin istirahat, ambil saja tabungan Rena di laci, habis itu Rena mohon jangan ganggu waktu istirahat Rena!"

Bunda terkejut darimana Rena dapat uang sebanyak ini, kalau begini terus tidak sia-sia dia merawat anak haram itu.

"Darimana kamu mendapatkan uang sebanyak ini?" jumlah uang tabungan Rena dua juta rupiah, sebenarnya Rena masih memiliki lebih banyak uang hanya saja uang itu ia akan simpan untuk kepentingannya sendiri.

"Bunda tidak usah banyak tanya, sudah Rena bilang Rena capek!"

"Untung kamu anak Bunda kalau bukan sudah Bunda tenggelamkan kamu ke laut."

"Bodoamat ah! BUNDA PERGI! JANGAN GANGGU!"

***

NEXT GAK YA

AUTHOR NYA CAPEK!

𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang