34. Kebahagiaan menyapa.

101 25 116
                                    

           "Woy bangun jangan bokep terus sudah siang sana kuli cari duit!!!" Rena kesal sebab Reza tidak mau bangun dari alam kubur eh tidurnya padahal waktu sudah menunjukan pukul dua belas siang. Rena bingung sebenarnya Reza tidur atau latihan meninggal sih?

"BELI, BELI ADA ORANG KAGA?" Pening kepala Rena mentang mentang pembeli adalah raja tak seharunya juga teriak depan rumah pakai toa segala dikira Rena budeg apa?

Rena mendapatkan saran dari seseorang, katanya cara mendapatkan uang dengan cepat adalah open BO ralat jualan Pop Ice, ya kali Rena sudah punya calon suami yang sebentar lagi jadi sultan jual diri, enggak bangat.

"Ra, buatin kopi dong," ucap Reza sudah bangun akibat mendengar teriakan yang sungguh menggetarkan jiwa raga dan bulu ketek seger yang terhimpit.

"Cium pipi aku dulu." Rena mah emang suka gitu minta yang aneh-aneh beberapa hari lalu dia minta anak bagong anggora.

"Gak!" jawabannya menyakitkan, Rena nyesek bukan maen.

"Enggak ada kecupan manja, jatah kopi hari ini hilang. Bikin sendiri aja sana!"

"Kok gitu?"

"Dasar calon suami menyebalkan!"

"Tapi sayang kan?"

"Gak!" Rena mengikuti cara Reza bicara.

"Masa sih enggak sayang hm."

"Ya gak!"

"Oh gitu?"

"Enggak salah lagi, aku sayang bangat sama Kak Re, awas aja kalau berani selingkuh!!!"

****

        "Halo Neng, saya mau beli."

Pantas saja menyebalkan orang yang teriak pakai toa ternyata Saga Alfaro Senja cowok menyebalkan yang selalu bikin darah tinggi Rena kumat.

"Beli itik dua ekor kamu cantik tapi pelakor."

"Gue enggak jual itik Macan Persia mau?" Rena sedang berusaha untuk sabar, ia malas berdebat.

"Gue mau pesan Pop Ice rasa cinta kamu."

"Cinta gue hanya untuk Kak Re, seorang."

"Cepat bangat move on dari Rean." Saga menatap Rena dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Cie yang gagal move on dari Alka."

"Buruan elah buatin es nya gerah nih haus." Saga gerah hati,  gerah bodi. Dia juga haus kasih sayang dan cinta.

"Mau rasa apa?"

"Rasa yang pernah ada , terbayang kenangan cinta yang telah hilang."

****

        Hidup tak semudah merangkai kata-kata, sempat hampir menyerah tak sanggup bertahan berharap kebahagiaan menyapa, hati nelangsa sedih tak tertahankan. Namun dibalik semua itu  Tuhan mempunyai maksud yang indah ia hadirkan Reza sebagai sebuah jalan menuju bahagia, Rena bersyukur ia masih di kelilingi orang-orang baik yang bersedia mendukungnya.

"Kak Re, pinjam gitar boleh?"

"Enggak usah pinjam buat kamu aja."

𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang