Hujan kembali menyapa setiap bunyi rintiknya adalah melodi merdu nan indah yang semesta ciptakan. Seorang gadis berambut sebahu asyik menari dibawahnya tak perduli dinginnya angin menusuk hingga ke tulang, tubuhnya basah kuyup. Hujan adalah salah satu cara kenikmatan cipta alam semesta.
"Swara, pulang jangan main dibawah derasnya air hujan nanti kamu sakit," ucap Reza, dia menarik tangan Rena. Namun mereka berdua terpeleset dan jatuh ke genangan air.
"Enggak mau Kak Re, aku masih mau main, oh iya Kakak habis dari mana?" tanya Rena, seharian ini Reza menghilang entah kemana ia jadi khawatir memikirkannya.
"Berjuang mencari uang Ra, demi masa depan kita."
"Wajah Kak Re, pucat kenapa sakit?"
"Hanya kelelahan, rasanya badanku remuk, dan agak sedikit pusing."
"Kita pulang, aku pijat Kak Re mau?"
"Hmm, iya."
Reza bukanlah anak dari keluarga kaya raya, omongan Ibunya ada benarnya juga jika ia mengajak Rena tinggal di rumah tanpa adanya ikatan pernikahan orang lain pasti banyak yang mencibir, sudah cukup selama ini Rena dihina sekarang Reza tidak akan pernah membiarkan siapapun merendahkan Rena lagi.
Reza harus berkerja keras demi menggapai tujuannya, kerja mencari uang pergi pagi pulang malam apapun dia kerjakan dari kuli panggul di pasar sampai menjadi pengamen dia rela semuanya memperjuangkan cintanya dia tidak ingin merasakan pedihnya cinta tanpa balasan untuk yang ketigakalinya.
Berjalan berdampingan bersama Reza, entah mengapa hati Rena jauh lebih bahagia. Rena ingin terus bersamanya sampai akhir hidupnya untuk menjadi bidadari cinta Reza selamanya.
*****
"Eh anjir cewek yang bersama lo siapa Za?" tanya Virgi, beliau merupakan teman baik Reza sejak awal masuk SMK sampai detik ini pun pertamanan mereka masih terjalin baik.
"Calon istri," jawab Reza, singkat padat dan jelas.
"Serius lo mau nikah muda? Dia punya impian, yakin lo enggak akan menghancurkan masa depannya? Jangan jadikan dia pelampiasan, jangan mempermainkan perasaan anak orang."
Virgi tahu betapa Reza mencintai Rani, dia tidak ingin gadis tak bersalah hanya dijadikan pelarian lantaran Reza sangat sulit untuk merelakan serta melepaskan Rani.
"Sangat serius dalam waktu dekat aku dan Swara akan segera menikah."
"Hehehe aku tahu menikah muda tidak seindah dunia fiksi tatapi aku dan Kak Re yakin bisa berjuang bersama serta saling melengkapi."
"Yasudah kalau menikah adalah pilihan terbaik buat kalian, gue sebagai taman hanya mampu untuk mendoakan. " Jika melihat Reza bahagia ia ikut senang.
"Aku menyayangi Swara sejak kecil, dia sahabatku. Tak akan ku biarkan masa depannya berantakan, lagipula untuk apa terus menunggu seseorang yang tidak pasti? Hanya membuang waktu sebab tanpanya hidupku terus berjalan, Rani adalah masa lalu yang sebaiknya dilupakan, bukankah Rani sudah bahagia bersama pria pilihannya? Aku juga ingin membahagiakan Swara dan terus bersamanya."
"Terharu gue mendengar Kulkas ngomong panjang lebar begitu, yasudah kalau kalian nikah jangan lupa undang gue ya."
"Oke."
"Za, boleh kenalan sama calon bini lo kaga? Sumpah dia cantik bangat, nemu jamet dimana?"
"Lubang tikus." Reza mencoba untuk bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||
Teen FictionKetika mulut bungkam tak sanggup lagi mengucap kata, biarkan tulisan sederhana ini akan berbicara, tentang luka, putus asa, dan perjuangan untuk menggapai cita-cita dan cinta. Cover by IG @Camoon.dsg