27. Kenyataan pahit.

153 27 149
                                    

             "Dimana kau sembunyikan putri saya!!!" teriak Arina penuh kekecewaan, dulu Aryo berjanji untuk membahagiakannya selalu. Namun kenyataanya dialah yang melanggar janji itu, harapan indah untuk terus bersama telah lama sirna Aryo menceraikannya dan  memilih bersama istri pertamanya, yang paling menyakitkan Aryo merenggut anak yang tak berdosa dari ibu kandungnya .

"Dia begitu dekat denganmu Arin, apakah kau tidak menyadarinya, Rena Swara Arindu putri kendungmu, maafkan aku telah merebut dia darimu," ucap Aryo ia sadari kesalahannya sangat fatal tidak pantas untuk dimaafkan.

Berdasarkan hasil tes DNA yang dilakukan Azka dan Syefani memang benar faktanya, Rena adalah putri kandung Arina. Terjawab sudah mengapa ia begitu menyayangi Rena ketika gadis itu meneteskan air mata hati Arina tersayat, jika Arina merasakan kekhawatiran mendalam benar saja Rena sedang tidak baik-baik saja.

"AYAH MACAM APA YANG TEGA MENJUAL PUTRINYA SENDIRI!!! DASAR TIDAK PUNYA PERASAAN!!!"  Syefani terbawa emosi, tamparan keras menggema Aryo merintis kesakitan.

Saat mengetahui Rena dijual oleh ibu tirinya, otaknya tidak berfungsi dengan baik, Rean meminta uang pada Syefani untuk menyelamatkan Rena dari jeratan Lastri. Rean menyesali perbuatannya, beruntung Rena mau memaafkan kesalahannya, kini hubungannya dengan gadis itu sudah membaik.

"Mengapa baru sekarang anda memberi tahu kami? Apa kalian tidak puas menyiksa Rindu? Jika anda menyimpan dendam pada saya jangan melampiaskannya pada Rindu gadis itu tidak bersalah." Entah mengapa hati Azka sakit setiap menyaksikan Rena meneteskan air mata, seolah dia juga merasakan kesedihan yang melanda Rena.

"Maaf karena keegoisanku, hidup kalian hancur berantakan, maaf tatapi aku tidak bisa menahan diri agar tidak menyakiti anak itu setiap aku melihat wajahnya aku selalu teringat penghianatan kau , Rena sangat mirip kau dan Azka bahkan sifat galak menyebalkan manjanya Rena seperti kau Arina, sementara sifatnya yang lembut penuh kasih sayang sangat mirip  dengan Azka. Aku sudah Melaksanakan tes DNA Rena bukan kandungku tatapi Arina dan Azka. Aku mengetahui segalanya kalian sering menghabiskan waktu bersama dibelakang aku dan Fanny."

Azka terdiam otaknya tidak bisa mencerna perkataan Aryo sementara Arina pergi entah kemana? Semua ini begitu rumit dan sulit dimengerti.

"Jangan mengada-ngada kamu Aryo, tidak mungkin Rindu putri kandung Mas Azka dan Mbak Arin," ucap Syefani menurutnya perkataan Aryo tidak masuk akal.

"Kamu polos atau bodoh Fanni? Mantan suamimu itu sangat mencintai Arina, seringkali Arina dan Azka terlalu banyak minum sehingga tidur dalam kamar yang sama. Mataku sendiri yang telah menjadi mereka bercinta tampa memakai pakaian, terpaksa aku membawa pulang istriku dalam keadaan mabuk berat lantaran dia sudah tak sadarkan diri."

"Namun tidak seharusnya kamu menyiksa Rindu, anak itu tidak berdosa mengapa kamu selalu menyakitinya?" tanya Syefani. Dia tidak sakit hati dimasa lalu Azka dan Arina sering menghabiskan waktu berdua, yang membuat hatinya menjerit sakit Rean dan Rena saling mencintai bagaimana perasaannya jika tahu kenyataan pahit ini.

"Jujur aku tidak tega Lastri terus menyiksa Rena, aku bisa apa? Istriku mengancam akan menghabisi nyawa Rena jika aku mencoba membelanya."

Syefani menangis ia melangkah menaiki tangga untuk memastikan putra semata wayangnya dalam keadaan baik-baik saja.

****

           Rena merebahkan tubuhnya dipangkuan Rean, dia tidak masalah pahanya beralih fungsi jadi bantal sesekali Rean mengelus rambut Rena serta mencubit hidung pesek gadis itu.

"Rean ngapain sih lo ngajak gue ke kamar hm?" Rena bertanya, terkadang sikap Rean tak bisa ditebak maunya apa?

"Mau bikin dedek bayi yang cantik seperti Rinduku hehehe," ucap Rean bercanda ia tidak serius dengan perkataannya, Rean suka menggoda lihatlah wajah Rena berubah kesal ingin menampar pipi Rean lagi.

𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang