"Semua pasti berubah, mau tidak mau. Semua pasti berpisah, ingin tidak ingin. Semua pasti berakhir, siap tidak siap."
***
Hangatnya pelukan dikala dinginnya malam masih nyaman terasa, bisikan manja penuh cinta masih terngiang dalam ingatan, senyuman manis itu selalu terbayang indahnya harapan hidup bersama hancurlah sudah.
"Kehadiranku dalam hidup Kakak hanya membawa dampak buruk, lebih baik berakhir sebab yang menemani Kakak dari nol sampai sukses itu mereka bukan aku. "
Cairan bening layaknya kristal itu tak henti menetes berat baginya untuk melangkah pergi sebab dalam hati masih teramat mencinta, Rena tak sanggup kehilangan Reza.
"Jikalau kamu belum siap membuka hati untukku tidak masalah, kita masih terus berteman, aku boleh kan tatap menjaga kamu."
Kebahagiaan datang setelah sekian lama, tatapi mengapa begitu cepat pergi? Reza ingin terus bersama cintanya.
"Jangan pernah menemui aku lagi." betapa hancurnya hati kala mendengar kalimat itu, dua insan yang baru saja merasakan indahnya cinta saling memberi luka satu sama lain.
Di mana ada pertemuan, di situ pula ada perpisahan. Setiap yang bertemu, pasti akan berpisah. Cepat atau lambat, dalam keadaan baik maupun situasi yang buruk.
Meski perpisahan adalah hal pasti yang akan dialami siapa pun di dunia, enggak ada yang pernah siap untuk melewatinya, enggak ada yang sanggup untuk mengucapkan kata-kata perpisahan pada siapa pun, termasuk Rena dan Reza.
****
"Sumpah saya enggak menyangka kalau calon menantunya Pak Alfian murahan bangat."
Ibunya Jasmine menyebar photo serta vidio kebersamaan Rean dan Rena ke grup WhatsApp entah apa tujuannya? Yang pasti Rena dihina habis-habisan beruntung gadis itu telah pergi jika saja Rena mendengar ucapan negatif dari mulut busuk mereka, perasaan Rena bisa hancur.
"Bu Jasmine dapat darimana vidio Rena pelukan sama cowok lain? Kok ada ya ... Gadis yang enggak tahu diri sudah tahu memiliki calon suami masih saja bersikap menjijikan begitu!?"
Mendengar semua itu Reza muak. Namun ia tatap berusaha untuk sabar Reza mau tahu apa saja yang mampu mereka katakan, jika saatnya tiba Reza akan balas dendam agar mereka semua sama merasakan betapa sakitnya mendapatkan hinaan.
"Saya mau mengantarkan pesanan ke rumah Bu Arina, kalian tahu kan beliau orang paling kaya disini, saya enggak sengaja melihat Rena pelukan sama Rean anaknya Bu Arina," ucap Ibunya Jasmine.
Ibunya Jasmine asal bicara saja, tanpa tahu satu fakta Rena merupakan putri dari keluarga kaya raya. Belum banyak yang tahu Rena dan Rean merupakan kakak beradik.
"Reza berkerja keras sampai larut malam, menabung agar bisa melamar gadis yang dicintainya. Sebagai ibunya saja prihatin kasian anakku diperlakukan begitu, tapi saya bersyukur hubungan mereka sudah berakhir Reza dan Rena tidak jadi menikah." Dalam hati Amanda tertawa puas.
"Syukurlah Bu, saya ikut lega."
"Semoga anak perempuan kita enggak begitu ya, Ibu-Ibu."
"Kadang enggak habis pikir, Rena pakai pelet apaan sih? Sampai anakku tergila-gila bangat sama dia, jika mereka berduaan mesranya melebihi pasangan suami istri, saya khawatir Rena hamil enggak sudi banget punya cucu dari rajin gadis rendahan!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||
Teen FictionKetika mulut bungkam tak sanggup lagi mengucap kata, biarkan tulisan sederhana ini akan berbicara, tentang luka, putus asa, dan perjuangan untuk menggapai cita-cita dan cinta. Cover by IG @Camoon.dsg