19. Amarah.

143 39 187
                                    

Aku ingin kau menyayangi dan juga mencintaiku, karena engkau yang ada dalam hidupku dan masa depanku.

Secuil harapan, 18 November 2021

┐( ̄ヮ ̄)┌

"Assalamualaikum, Ayah putrimu pulang," ucap Rena seraya mengetuk pintu rumahnya. Rena tak akan menetap di sini dia hanya singgah sebentar setelah itu pergi lagi.

"Setelah kabur berhari-hari lo kembali pulang ? DASAR MANUSIA ENGGAK PUNYA OTAK!!! PERGI LO ANJING PERGI LO SETAN!!!" Airin membentak Rena tak sampai di situ adiknya juga menampar pipi kakaknya sampai babak belur, Rena diam saja bukan karena takut hanya saja dirinya sedang malas ribut. Biarlah Airin bertindak sesuka hatinya.

"Gue kesini enggak lama, cuma sebentar gue sadar kok rumah ini bukan milik gue, Aryo dan Lastri bukan orang tua gue, kedatangan gue ke sini hanya ingin mengambil barang-barang dan juga uang tabungan gue." Rena tidak perduli apapun yang dikatakan adiknya. Dia langsung melangkah masuk tanpa permisi.

Rena disambut tatapan sinis ibu tirinya, wanita paruh baya itu sudah geram ingin mengusir Rena dari rumah ini, kebencian yang ia semakin manjadi sebab wajah hadis itu teramat mirip dengan selingkuhan suaminya. Luka masa lalu terbuka kembali.

"Dasar anak haram enggak tahu diri! Kamu bukan bagian dari rumah ini, PERGI." Lastri mencaci maki Rena, meskipun sudah terbiasa mendengar semua itu, hati Rena tatap tersayat. Cairan bening seperti kristal itu mengalir deras layaknya hujan, Rena menangis tersedu-sedu.

"Jangan mencaci maki diriku, dengan mengatakan hal buruk, bukankah apa yang keluar dari mulutmu itu sungguh keterlaluan?"

Rena kembali tersenyum ia menghapus air matanya sendiri, meskipun selalu diperlakukan buruk sejak kecil Rena tidak pernah membenci, bagaimanapun Lastri dan Aryo adalah orang tuanya tanpa mereka mungkin Rena tak akan bisa menjadi pribadi yang sekuat ini.

"Gak usah banyak drama anak pembawa sial! "

Airin puas melihat Rena hancur sebab ibunya terus menghina Rena tak puas sampai di situ Lastri juga memukuli Rena. Isak tangis jeritan kesakitan menjadi hiburan bagi Airin, dirinya sangat bahagia.

"Tolong jangan merusak mental dan pikiranku dengan selalu  membentak dan menyalahkanku. jangan menyeretku kedalam masalah kalian, sebab tidak akan merubah keadaan kalian marah dengan orang lain mengapa diriku yang selalu terkana imbasnya? Aku hanya ingin kasih sayang dan cinta kalian, apakah itu salah?"

Demi mendapatkan seorang anak, Aryo sampai mengkhianati istrinya setelah malaikat kecil itu lahir malah ia sia-siakan. Aryo diam saja padahal matanya sendiri yang menjadi saksi kehancuran hidup putri kandungnya, dia tidak perduli Rena direndahkan oleh Lastri dan Airin.

****

                    "Anak enggak tau diri, enggak tau terimakasih, enggak guna, anak haram, hadeh bosen gue mendengarnya. Tidak ada kalimat lain apa? " ucap Rena dirinya mau ngakak saat mengingat semua perkataan ibu tirinya.

Rena lemas dirinya terjatuh air, kembali menetes. Sejenak ia berfikir mengapa semua orang begitu tega menghancurkan perasaan Rena? Dilihatnya kamar berantakan tak karuan semua barang yang Rena punya hancur lebur tak tersisa.

𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝐵𝑒 𝐴𝑙𝑜𝑛𝑒 ||𝑺𝑬𝑳𝑬𝑺𝑨𝑰||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang