Masih banyak typo
Happy reading ❤️
🌻🌻🌻
Mata pelajaran kelas Nara hari ini adalah olahraga. Nara dan teman-teman perempuannya sedang berganti pakaian olahraga di toilet. Pelajaran olahraga kali ini bermain voli.Setelah selesai mengganti pakaian, mereka semua menuju lapangan untuk segera melalukan pemanasan sebelum bermain voli. Kali ini Dodit yang menjadi pemimpin pemanasan.
Pak Imron selaku guru mapel olahraga tidak bisa mengajar hari ini karna ada keperluan mendadak. Jadi, kelas Nara selepas pemanasan ada yang duduk-duduk saja dan ada juga yang bermain voli contohnya para cowok.
"DODIT SEMANGAT KALAU TIM LO MENANG GUE BELIIN ES CENDOL. RAFA YANG BAYAR" teriak Amaira lantang.
Rafa yang duduk di sebelah Amaira terkejut, ia memang tidak ikut main voli karna malas. Ia tak habis pikir dengan Amaira. Enak saja, Dodit yang menang dia yang harus mentraktir tim Dodit.
"Gila lo ir... mana punya duit gue" Ucap Rafa sinis.
"Bohong lo! kemarin gue lihat di kolong meja lo ada lilin, pasti lo habis ngepet kan?" tanya Amaira menuduh.
"Iyalah gue yang jaga lilin Dodit yang jadi babi" jawab Rafa ngasal.
"Ohh pantes...aku lihat kemaren kamu bawa uang ke sekolah banyak banget" kemaren Nara tak sengaja melihat Rafa yang sedang menghitung uang cukup banyak.
"Pasti duit hasil ngepet kan? ngaku lo!!"
"Heh cebol sembarangan lo! itu duit halal ya! dari bokap gue buat bayar uang kas gue yang nunggak. Mana ada duit ngepet. Lo kali yang duitnya banyak kemaren malem gue liat lo makan di warung bakso sama om-om" tuduh Rafa.
Amaira diam sejenak ia tak pernah meresa jalan bersama om-om.
"Salah liat kali! gue gak pernah jalan sama om-om!!" elak Amaira.
"Lo kira mata gue burem jelas-jelas gue lihat lo lagi berduaan sama om-om makan bakso"
Amaira mencoba mengingat kapan ia makan bakso? dan sampai akhirnya ia teringat saat ia mengajak kedua orang tuanya makan bakso di luar. Mungkin yang Rafa lihat hanya papanya, karna waktu itu mamanya sedang mengambil hendphone nya yang tertinggal di mobil.
"Itu bokap gue goblok" sarkas Amaira. Enak saja dia dibilang jalan sama om-om.
"Gak percaya gue kalo itu bokap lo, dianya cakep tinggi lah lo burik cebol lagi" ejek Rafa.
"Rafanjing gue gak cebol ya! cuma tingginya aja yang lama" Amaira menggetok kepala Rafa keras kesal sekali dia selalu di bilang cebol.
"Halah kalau pendek mah pendek aja" Rafa menarik ujung rambut Amaira.
"Gue gak pendek!" Amaira memelototi Rafa dan menghempaskan tangan Rafa yang ada di rambutnya secara kasar. Ia juga menginjak kaki Rafa.
"Amaira aku ke toilet bentar ya kebelet nih" ucapnya tiba-tiba. Nara sudah tak kuat menahan ingin buang air kecil.
"Gue temenin Nar" Amaira takut terjadi apa-apa oleh Nara.
"Gak usah aku bentar doang kok" Nara menyakinkan Amaira jika dirinya berani ke toilet sendiri.
Nara buru-buru menuju toilet perempuan, ia sudah tak kuat menahan kencing. Selesai buang air kecil Nara berjalan menuju lapangan tapi dia tak sengaja mendengar suara gaduh di dekat gudang.
Entah kenapa Nara sangat ingin melewati gudang itu, ia sudah ketakutan suara apa itu? terdengar suara seperti orang merintih kesakitan. Karna penasaran akan suara itu perlahan ia mengintip di balik pintu gudang yang sedikit terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
NARAKASA [SUDAH TERBIT]
Teen FictionPart masih lengkap! ANARA PUTRI RAINDIKA gadis cantik penyuka permen kaki ANGKASA PRAJA LIONIL cowo ganteng ketua geng motor