Happy reading"Kak, bangun! udah bel istirahat" Nara menepuk pipi Angkasa pelan guna membangunkan dari tidurnya.
"Masih ngantuk" suara Angkasa terdengar serak.
"Bahu aku pegel kak" hampir setengah jam Nara menopang kepala Angkasa.
Angkasa mengangkat kepalanya dari bahu Nara, lalu menyandarkannya di pohon belimbing. Ia masih merasa mengantuk.
Nara merapikan rambut Angkasa yang berantakan menyisirnya ke belakang agar lebih rapi.
"Besok potong rambut ya! ini udah terlalu panjang" rambut depan Angkasa sudah panjang hampir menutupi matanya.
Angkasa hanya mengangguk saja ia masih memejamkan matanya rasa kantuknya belum hilang.
"Susah banget sih bangunnya" Nara mulai jahil ia menekan-nekan pipi Angkasa, menarik-narik bulu alis, dan menghimpit hidung Angkasa menggunakan jarinya agar Angkasa sulit nafas, dengan begitu Angkasa pasti akan terbangun.
Angkasa menepis pelan tangan Nara yang masih menjepit hidungnya. "Ck! lo mau bunuh gue" Angkasa membuka matanya lebar rasa kantuknya hilang sejak Nara menjahilinya.
"Abisnya kak Raja susah bangun sih, ayo ke kantin...aku laper banget" Nara menatap Angkasa dengan wajah imutnya.
"Makan mulu lo" ucap Angkasa sambil memainkan pipi Nara gemas.
"Ihh jangan di tekan-tekan sakit tau" ucap Nara cemberut, ia yakin pipinya sekarang memerah.
"Habisnya gemes sih, bawaannya mau cubit terus" kali ini Angkasa mengacak rambut Nara gemes.
"Ya jangan di cubit terus sakit..." Nara membenarkan rambutnya yang Angkasa acak-acak.
"Berarti kalau cium boleh dong? kan gak sakit" Angkasa menaik turunkan alisnya menggoda Nara.
"Apaan gak boleh cium-cium ya!" ucap Nara memperingati.
Angkasa mengernyitkan dahinya bingung.
"Loh, kok gitu? mana bisa" ia juga tak akan tahan tidak mencium Nara apalagi pipi tembemnya yang sangat menggemaskan.
"Udah ah, aku mau ke kantin. Terserah kalau kak Raja masih mau tidur disini" Nara berdiri dari duduknya ia berlari kecil menuju kantin tak memperdulikan Angkasa yang masih bersandar di bawah pohon belimbing.
"Kak Raja ngeselin banget bikin jantung aku dag dig dug" sepanjang jalan Nara berceloteh tak jelas.
"Nar, mau ke kantin?" suara itu berasal dari arah belakangnya, di belakangnya ternyata ada Reza.
"Eh Reza.. iya ini mau ke kantin" ucap Nara.
"Bareng yuk gue juga mau ke kantin"
"Emm.. yaudah ayok"
Reza berjalan bersebelahan dengan Nara. Selepas olahraga tadi, teman-temannya sudah pergi ke kantin duluan. Saat akan menyusul temannya di tengah jalan ia melihat Nara berjalan sendiri menuju kantin, akhirnya ia memutuskan ke kantin bersama dengan Nara saja.
"Nar duduk sana aja yuk bareng temen-temen aku" Reza menunjuk meja bagian tengah bisa Nara liat disana ada sekitar 5 cowok.
"Emm ak_
"Dia duduk sama gue"
Angkasa lebih dulu menyela ucapan Nara. Amarahnya masih ia tahan dari dirinya melihat Nara mengobrol dengan Reza di koridor sampai kantin.
"Gue dulu yang sama Nara dia duduk bareng gue" ucap Reza menantang.
"Gak akan pernah gue biarin Nara duduk sama lo!" Angkasa menarik Nara yang tadi di sebelah Reza kini menjadi di sebelahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/285193183-288-k990674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAKASA [SUDAH TERBIT]
Teen FictionPart masih lengkap! ANARA PUTRI RAINDIKA gadis cantik penyuka permen kaki ANGKASA PRAJA LIONIL cowo ganteng ketua geng motor